Total Tayangan Halaman

Rabu, 04 Oktober 2017

PERAN SUPPORT SYSTEM DISEKITAR IBU MENYUSUI UNTUK KELANGSUNGAN MENYUSUI

Hidup dengan bayi baru penuh kejutan, dan ibu akan hampir pasti memiliki pertanyaan dan kekhawatiran, bahkan jika itu bukan anak pertama. Menyusui merupakan salah momen wow bagi ibu setelah melahirkan buah hati. Ibu dan bayi mulai mengenal satu sama lain dan mulai membentuk interaksi yang sinkron serta indah yang merupakan karakteristik dari menyusui.

Peran keluarga erat hubungannya dengan status sosial dan adat istiadat setempat. Pada masyarakat tertentu ada yang masih mempertahankan fungsi keluarga, tetapi ada yang sudah menekankan kemandirian dan individualitas. Di dalam masyarakat terdapat beberapa tipe keluarga, seperti keluarga inti (ayah dan ibu) dan keluarga besar (selain ayah-ibu terdapat anggota keluarga lainnya). Selain itu terdapat perubahan peran antara ayah dan ibu, ayah-ibu yang keduanya bekerja, serta tingkat sosial ekonomi dari masing-masing keluarga. Semua hal yang disebutkan di atas mempengaruhi keberhasilan menyusui.

Tiap wanita yang baru menjadi seorang ibu, memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan statusnya. Kemampuan ibu untuk beradaptasi tergantung pada kesehatan emosi, pulihnya kondisi fisik, kematangan jiwa, dan dukungan dari keluarga dan sekitarnya.

Pada ibu yang kehamilannya tidak dikehendaki, lebih sedikit yang melakukan inisiasi atau melanjutkan menyusui.

Hambatan yang paling sulit adalah berasal dari ayah si bayi, karena dapat menghambat inisiasi menyusu dini dan kelangsungan menyusui ASI secara eksklusif sampai 6 bulan. Agar sukses dalam proses menyusui, ayah harus ikut berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap yang positif, dan mempunyai pengetahuan yang luas tentang keuntungan menyusui, ternyata sangat mendukung ibu. Kelekatan ayah dengan bayi dapat ditingkatkan dengan cara ayah hadir pada proses persalinan dan kontak lebih dekat dengan bayi selama masa neonatal.

Ayah harus belajar mengenali sinyal-sinyal yang dikeluarkan oleh bayi, banyak membaca, ikut perkumpulan orangtua, belajar dari orangtua atau teman-temannya, sehingga diharapkan ayah dapat berinteraksi lebih erat dengan bayinya. Membuat jaringan (network) dengan keluarga lain yang mempunyai pengalaman sebelumnya, memungkinkan ayah bertukar pikiran dengan mereka dan memahami pentingnya menyusui. Dari suatu penelitian, dikatakan bahwa ibu yang lebih lama menyusui mempunyai hubungan emosional yang baik dengan suami dan ibunya, dan lebih percaya diri, dibandingkan dengan mereka yang cepat menyapih.

Di Swedia, selama kehamilan sebagian besar pasangan primigravida (anak pertama), mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengasuhan anak dan membentuk jaringan bersama orangtua lainnya.

Dukungan sosial dari lingkungan di sekitar ibu, mempunyai peran yang besar terhadap keberhasilan menyusui. Dukungan sosial itu berasal dari lingkungan di sekitar ibu, selain suami, juga keluarga seperti nenek dan keluarga lain yang sudah mempunyai pengalaman menyusui. Peran nenek si bayi biasanya dominan terhadap ibu. Konsultan laktasi harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui termasuk peran nenek. Pada keluarga besar, banyak pendapat yang kadang-kadang membingungkan ibu, untuk itu kita harus secara hati-hati memberi penjelasan yang bisa diterima ibu. Selain itu pengaruh media masa seperti TV, majalah, buku-buku tentang ASI dan internet yang bisa diakses ibu / ayah sangat membantu keluarga dalam proses menyusui.

Ibu yang mendapat dukungan dari sekitarnya, pada umumnya berhasil dalam menyusui bayinya. Terdapat korelasi antara rasa percaya diri ibu yang rendah dengan kegagalan menyusui. Intervensi perlu diubah dari edukasi ke upaya agar ibu menjadi percaya diri dalam menyusui bayinya.

Hambatan yang sering yaitu sikap negatif dari ibu, pasangan, dan tenaga kesehatan terhadap menyusui. Selain itu, faktor lain yang bisa menghambat proses menyusui adalah: ibu tunggal (single mother), depresi pasca persalinan, tidak ikut dalam kelas pendidikan antenatal, terlalu awal memberi makanan pendamping ASI (MP-ASI), terlalu cepat kembali bekerja, tersedianya berbagai macam susu formula bayi di pasaran.

Peran keluarga sangat penting terhadap keberhasilan menyusui. Kelekatan ibu dan bayi dapat ditingkatkan dengan menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Peran ayah dan nenek si bayi sangat besar. Tumbuh kembang anak pada bayi yang disusui akan lebih optimal, karena bayi mendapat makanan terbaik dan stimulasi yang lebih komprehensif.