Total Tayangan Halaman

Selasa, 17 Mei 2011

KELAS ANTENATAL / ANTENATAL CLASS

KELAS ANTENATAL / ANTENATAL CLASS
Kelas Antenatal

A. Definisi Kelas Antenatal
Tidak ada definisi kelas antenatal yang disepakati secara universal. Akibatnya, terdapat banyak ragam gaya yang didasarkan pada perbedaan asumsi mengenai apa kegunaan dari diadakannya kelas antenatal. Beberapa kelas mendorong orang tua bersikap pasif, menerima dan bergantung pada sang ahli. Sebagian lain mendorong mereka untuk melihat diri mereka sebagai orang yang kompeten dan mampu mengambil keputusan berdasarkan informasi untuk diri mereka, bayinya dan diharapkan mereka mampu merawat bayinya dari sejak lahir sampai bayinya tumbuh dewasa. Sedangkan menurut buku KIA kelas Ibu Hamil merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran (Awi Muliadi Wijaya, 2008).
Kelas Antenatal adalah kelas yang dipersiapkan untuk para ibu pra-hamil, ibu hamil dan ibu menyusui untuk proses persalinan dan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dengan jelas dan benar. Kelas Antenatal ini diberikan oleh para tenaga medis yang terlatih dan berpengalaman agar para ibu memiliki pengetahuan dan siap menghadapi proses persalinan dan (IMD) Inisiasi Menyusui Dini. Perawat Klinik Laktasi RSU Bunda Margonda akan membantu anda para ibu yang mengikuti kelas antenatal.

B. Tujuan Kelas Antenatal
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir.
C. Manfaat Kelas Antenatal
Kelas-kelas antenatal memberikan Ibu informasi tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran, serta perawatan bayi. Kelas juga akan memungkinkan Ibu untuk membicarakan segala keprihatinan yang mungkin Ibu miliki dengan para orangtua lain yang sedang mengandung. Banyak kelas antenatal yang hanya berfokus pada persalinan dan kelahiran, tetapi yang lain termasuk saran-saran praktis tentang bagaimana merawat bayi dan menyesuaikan diri dalam kedudukan sebagai orangtua.
Adapun manfaat kelas antenatal yaitu :
a. Latihan pernafasan untuk mempermudah proses persalinan. Suami juga belajar memijat untuk membantu Ibu tetap relaks baik sebelum maupun pada saat melahirkan.
b. Ada informasi mengenai seluruh proses persalinan, rincian prosedur medis, mengatasi reaksi emosinal Ibu dan perubahan yang terjadi pada saat kehamilan dan setelah kelahiran.
c. Belajar beragam posisi melahirkan dan informasi pilihan pereda sakit, tips mengatasi beragam situasi yang mungkint terjadi saat persalinan.
d. Mendapat tips mempersiapkan hidup bersama bayi baru baik secara emosional maupun secara praktek.
e. Bersosialisasi dan berbagi pengalaman dengan calon ibu atau ayah lainnya yang mungkin punya cerita yang berbeda.
f. Lebih mengetahui tentang kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu hamil serta keluarganya dan masyarakat (bagi petugas kesehatan).

D. Kegiatan Kelas Antenatal
Kegiatan yang dilakukan pada saat Kelas Antenatal antara lain adalah:
1. Menyampaikan informasi mengenai manfaat ASI bagi bayi
2. Menjelaskan kepada para ibu mengenai perbedaan ASI dan Susu Formula.
3. Memberikan edukasi mengenai posisi IMD dan menyusui
4. Memberikan edukasi mengenai kiat-kiat pemberian ASI
5. Memberikan edukasi mengenai cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI yang baik.

E. Jenis-Jenis Kelas Antenatal
Kunjungan pertama Ibu ke rumah sakit dapat dimulai kapan saja mulai 12-20 minggu kehamilan. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mendapatkan gambaran penuh kesehatan Ibu dan kesehatan bayinya. Ibu dapat berbicara dengan seorang bidan yang akan menanyakan berbagai latar belakang kesehatan Ibu dan riwayat medis. Hal ini juga akan menjadi kesempatan Ibu untuk bertanya mengenai perawatan dan jangkauan pelayanan yang tersedia untuk Ibu. Kunjungan berlangsung sekitar dua jam. Jika kehamilan Ibu normal, kunjungan berikutnya akan jauh lebih pendek. Kunjungan dapat dibagi antara rumah sakit dan dokter keluarga atau bidan.
Pada setiap kunjungan antenatal berikutnya, jika Ibu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran yang terkait dengan kehamilannya, Ibu harus bertanya kepada bidan atau dokter. Kebanykan rumah sakit akan mengadakan system kelas khusus orangtua di mana Ibu dan pasangan atau temannya dapat mengikuti menjelang saat kelahiran. Sesi-sesi ini akan memberikan Ibu kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang menyusui, nutrisi, mempertahankan gaya hidup sehat dan mempersiapkan Ibu dan keluarganya untuk kelahiran bayi.
Sebagian besar orangtua mengikuti sedikitnya beberapa kelas antenatal. Ibu berhak cuti dari pekerjaan sesegera mungkin. Beberapa majikan akan meminta untuk melihat catatan dari bidan atau dokter yang mengkonfirmasi kehadiran ibu. Ada berbagai jenis kelas - mintalah pada bidan apa yang tersedia di wilayah ibu. Jenis kelas mempunyai tingkatan yang berbeda dengan waktu dan bobot materi yang berbeda pada tiap kelas. Beberapa kelas ditujukan untuk semua orang, sementara yang lain untuk kelompok-kelompok tertentu, seperti remaja atau perempuan dari kelompok etnis tertentu. Kelas-kelas umumnya ditawarkan untuk para ibu hamil sendiri atau untuk pasangan Ibu mungkin akan mengikuti kelas antenatal mulai sekitar 30 minggu. Beberapa ibu datang bersama pasangan seks, atau perempuan dengan ibu mereka atau teman ketimbang ayah bayi. Beberapa Rumah Sakit menyediakan kelas untuk pasangan dengan kebutuhan khusus.Sebagian besar Rumah Sakit yang membantu persalinan menawarkan kelas prenatal. Kelas prenatal biasanya diajar oleh perawat bersalin, bidan, atau dokter. Ibu bisa memilih jadwal kelas prenatal sesuai waktu yang Ibu inginkan, pagi, sore, atau malam hari. Bahkan ada kelas yang dilakukan selama seminggu penuh. Kelas-kelas antenatal disediakan oleh rumah sakit dan Ibu akan membutuhkan buku telepon mereka ke tempat Ibu. Ibu perlu menghubungi rumah sakit setempat untuk perincian.
Kelas pemerintah adalah:
• Biasanya diadakan di sebuah rumah sakit atau pusat kesehatan
• Jalankan oleh profesional kesehatan, sering kali seorang bidan atau petugas kesehatan, mungkin dengan masukan dari seorang dokter
• Diadakan di kelompok cukup besar
• Gratis
Kelas Swasta adalah:
• Sering kali diadakan di rumah seseorang atau di dalam pengaturan komunitas
• Diadakan oleh guru yang dilatih oleh organisasi yang menawarkan kelas - mereka mungkin profesional kesehatan atau mungkin tidak
• Biasanya cukup diadakan di kelompok-kelompok kecil, karena fokusnya adalah pada persahabatan dan dukungan.
• Biasanya ada biaya untuk kelas swasta, meskipun hal ini mungkin akan dibebaskan dalam beberapa kasus.
Ciri khas kelas antenatal, apakah pemerintah atau swasta, biasanya mengikuti kursus selama enam sampai delapan minggu dalam beberapa bulan terakhir kehamilan. Semua wanita di dalam kelas kurang lebih berhak pada waktu yang sama. Di beberapa daerah, Ibu mungkin menemukan pekan-pekan atau hari-hari 'persalinan dan kelahiran’, di mana Ibu mengikuti satu atau dua sesi yang panjang. Kedua kelas baik kelas pemerintah maupun swasta dapat mengambil format ini.
Bidan atau dokter mungkin akan menanyakan kepada Ibu apakah Ibu berencana untuk menghadiri kelas antenatal di rumah sakit. Kelas-kelas ini biasanya sibuk sehingga Ibu perlu memesan lebih awal. Ibu bisa mendapatkan kontak informasi seluruh rumah sakit. Kontak informasi rumah sakit pribadi di daerah Ibu tersedia dalam buku petunjuk telepon. Ada beberapa jenis kelas antenatal yang ditawarkan, diantaranya kelas yang diadakan di Rumah Sakit, Puskesmas, BPS (Kelas Antenatal Independen) adalah :

1. Kelas Khusus Calon Ibu Saja
Kelas prenatal yang hanya menerima calon Ibu saja tanpa mengikutsertakan suami. Di kelas ini dibahas juga mengenai masalah pria.
2. Kelas untuk Ibu dan Suami
Kelas antenatal dapat memperkenalkan pasangan Anda untuk apa yang diharapkan sebagai pendamping kelahiran, dan mereka dapat mengambil bagian dalam diskusi tentang merawat bayi dan menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orangtua. Kelas juga dapat menjadi awal dari persahabatan abadi dengan orangtua lain anak-anak usia yang sama.
Di kelas ini Ibu dan suami bisa sama-sama mempersiapkan persalinan sambil mempererat hubungan. Kelas ini juga dapat membantu calon ayah yang gugup menjadi lebih tenang saat manghadapi persalinan. Mereka juga lebih terlibat dalam kehamilan Ibu dan merasa berguna. Mengikuti kelas prenatal, sebaiknya bersama suami. Supaya Ibu dan suami bisa mempersiapkan kelahiran dan punya kesempatan bertanya segala hal tentang kelahiran. Jangan sungkan untuk bertanya pada petugas. Kebanyakan kelas berjalan pada enam hingga delapan minggu bulan terakhir kehamilan. Ibu bisa memesan tempat mulai kehamilan 12 minggu.
Kelas antenatal banyak memberi kontribusi, khususnya peran bidan sebagai pengajar. Situasi sekarang ini mengharuskan bidan untuk mengenal dan memahami klien lebih dekat. Tim pengajar yang lebih kecil (3 orang) lebih baik dibandingkan tim besar, karena masing-masing pengajar lebih banyak mempunyai kesempatan untuk mengadakan pendekatan kepada peserta didik. Selain itu para peserta lebih terbuka. Lamanya pendidikan terbatas pada 3-4 sesi sebelumnya 6-8 sesi yang masing-masing 2 jam. Adapula cara lain khusus hari libur (sabtu dan minggu). Mengenai materi yang diajarkan ada menyeluruh aspek fisik, teori dan emosi dalam satu khusus.
Selama memberikan pendidikan, petugas perlu menyadari cara belajar orang dewasa karena peserta merupakan kelompok yang termotivasi sehingga mereka cukup kritis dalam menanggapi topic/materi pembelajaran. Oleh karena itu perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa.
3. Kelas untuk Kehamilan Kedua atau Ketiga Kali
Ini adalah kelas penyegaran untuk Ibu yang sudah pernah memiliki bayi. Di kelas ini pengetahuan Ibu tentang kehamilan dan kelahiran diperbaharui. Dalam kelas-kelas ini, diberikan juga kesempatan kepada calon Ibu untuk mengunjungi rumah sakit tempat mereka akan melahirkan kelak. Melihat semua fasilitas rumah sakit tentu akan memberikan rasa nyaman bagi Ibu ketika menjalani proses persalinan.
4. Kelas Privat
Sebelum mengikuti kelas prenatal Ibu dan suami dapat memilih siapa saja instruktur yang mengajarkan dan materi apa saja yang diinginkan sampai menemukan kelas dan pengajar yang cocok.
5. Kelas Aquanatal
Jika Ibu ingin melahirkan dalam air, Ibu bisa mengikuti kelas aquanatal. Renang adalah salah satu olahraga yang aman untuk ibu hamil. Di dalam air Ibu bisa bergerak dan melakukan latihan dengan bebas. Ibu bisa mengikuti di kelas ini sejak awal hingga akhir kehamilan, bahkan sampai ketuban Ibu pecah. Tapi, lebih baik lagi bila Ibu tetap mengikuti kelas reguler supaya informasi yang didapat lebih lengkap.
6. Kelas Yoga
Kelas Yoga juga berguna berguna untuk memperkuat otot-otot agar Ibu lebih percaya diri dan siap menghadapi persalinan. Di sini Ibu belajar teknik pernapasan dan relaksasi untuk mengurangi stress.
7. Kelas Antenatal Terpadu
Kelas antenatal terpadu merupakan kelas yang terdiri atas berbagai bagian yang berbeda-beda yang dipimpin oleh tenaga professional kesehatan. Di beberapa tempat kelas antenatal ada batasan yang jelas yang menegaskan siapa mengajar apa dan kadang kala memunculkan perdebatan mengenai batasan tersebut. Bagi orang tua keadaan ini dapat menimbulkan gangguan dan pemisahan kelas antenatal yang membuat topik tertentu diberikan berulang kali dan topik lain terlewatkan. Jika staf yang berasal dari disiplin yang berbeda mengajarkan kelompok yang sama, sangat penting agar mereka menetapkan filosofi dan pendekatan yang umum, dan agar mereka merencanakan kelas antenatal bersama-sama dan berkomunikasi secara teratur. ( Judith Schott, 2009).
8. Kelas Berpusat pada Orang Tua
Kelas ini lebih menekankan pada dukungan social, kepercayaan diri, dan menentukan pilihan ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya, persalinannya, dan masa setelah melahirkan. Prinsip pembelajaran orang dewasa diamati, orang tua terlibat dalam penentuan agenda, dan instruktur menciptakan suatu lingkungan belajar yang memungkinkan individu membicarakan hal-hal yang betul-betul berarti bagi mereka. Kelas berpusat pada orangtua adalah kelas yang paling efektif dan paling menyenangkan bagi orang tua adan instruktur. (Schott, 2009).
Dalam kelas antenatal ada beberapa instruktur memperlakukan serangkaian kelas antenatal sebagai sebuah perluasan klinis. Ini mungkin disebabkan oleh kurangnya persiapan dan pelatihan untuk kepemimpinan dalam kelas. Pendekatan seperti ini mempunyai beberapa kekurangan antara lain prinsip pendidikan untuk orang dewasa yang terbukti efektif sering kali diabaikan dan terdapat bahaya bahwa instruktur dapat mengendalikan muatan informasi, menyajikan semua informasi, memberikan instruksi dan menjadi focus perhatian tunggal. Perasaan orang tua dapat diabaikan, kesempatan diskusi hilang dan kekhawatiran mereka tidak dibahas sehingga tidak teratasi.
Perencanaan kelas antenatal dan instruktur perlu membuat perbedaan yang jelas antara :
• Perawatan klinis, yang mencakup informasi yang esensial untuk keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
• Kelas antenatal, yang merupakan pilihan dan merupakan pilihan sebuah kesempatan pendidikan.
F. Kursus yang Tersedia dalam Kelas Antenatal
Ada dua kursus yang tersedia dalam kelas antenatal yaitu kursus selama tujuh minggu dan kursus kilat.
a. Kursus kehamilan selama tujuh minggu
Ibu disarankan mulai mengikuti kursus ini antara 24 dan 30 minggu kehamilan. Harap dicatat bahwa bidan yang memberi kursus tidak berurusan secara langsung dengan bantuan medis. Ibu akan diberikan faktur pada kelas terakhir dengan seluruh tanggal kehadiran tercantum di mana nantinya Ibu perlu menyampaikan kepada bantuan medis untuk pembayaran kembali. Harap dicatat juga bahwa Ibu harus menghubungi bantuan medis terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi tempat supaya diketahui jika mereka menutup kelas dan jika begitu berapa banyak kelas yang ditutup. Mereka akan bertanya tentang nama bidan, nomor praktek, kode ICD, dan kode tarif.
Jika Ibu tidak dapat menghadiri setiap sesi selama kursus, Ibu boleh mengikuti kelompok-kelompok sesi berikutnya dengan gratis. Jika Ibu membutuhkan sesi susulan khusus, maka akan dikenakan biaya tambahan.
Garis besar kursus adalah sebagai berikut :
Sesi 1 : Akhir kehamilan, daftar pengepakan ke rumah sakit dan kapan pergi
ke rumah sakit.
Sesi 2 : kelahiran dan persalinan normal
Sesi 3 : SC dan mengurangi nyeri
Sesi 4 : Perawatan bayi baru lahir
Sesi 5 : Bayi CPR dan keselamatan di sekitar rumah
Sesi 6 : Menyusui
Sesi 7 : Perubahan setelah kelahiran dan beberapa minggu pertama di rumah
b. Kursus kilat
Kursus berlangsung cepat pada dua kali hari Sabtu. Garis besar kursus ini sedikit berbeda karena waktu yang dialokasikan begitu penting untuk dibahas.
Garis besar kursus sebagai berikut :
Sabtu pertama : Persalinan, kelahiran normal, SC, dan pengurangan nyeri
Sabtu kedua : Perawatan bayi baru lahir, dasar-dasar menyusui, dan
Penyembuhan setelah melahirkan.
Program Pendidikan Kelas Antenatal
1) Tinjauan Program Pendidikan Kelas Antenatal
a. Program pendidikan kelas antenatal atau kelahiran anak prenatal sangat bervariasi lama, tujuan, isi, dan biayanya. Lazimnya setiap kelas mencakup 4 sampai 8 jam materi dan jangka waktunya 4 sampai 8 minggu.
• Kelas trimester pertama umumnya berfokus pada hal-hal seperti perubahan fisiologis dini, perkembangan janin, seksualitas selama kehamilan, dan nutrisi; beberapa pertemuan awal bisa melibatkan pasangan yang belum hamil.
• Kelas trimester kedua dan ketiga dapat berfokus pada persiapan kelahiran, menjadi orang tua, dan perawatan bayi baru lahir.
Materi Program Pendidikan Prenatal meliputi :
a. Menjadi keluarga
b. Perawatan Prenatal dan Perencanaan
(1) Nutrisi, latihan, dan istirahat
Diet dan nutrisi yang tepat terutama penting selama kehamilan, baik untuk Ibu sendiri maupun bayinya. Topic-topic yang dibahas termasuk saran khusus yang dibutuhkan seperti makanan kesehatan, kehamilan dan diabetes, masalah ginekologi dan kehamilan remaja. Ahli diet juga secara teratur berbicara tentang nutrisi selama diadakannya kelas antenatal.
(2) Ketidaknyamanan dan tindakan perawatan mandiri
(3) Memilih lingkungan melahirkan, penolong persalinan utama, dan pendekatan kelahiran (misalnya, Lamaze atau Bradley)
(4) Pengenalan tanda-tanda bahaya kehamilan, yang mencakup perdarahan vagina, sakit kepala, muntah terus menerus, nyeri abdomen, edema, peningkatan suhu, pertambahan berat badan dengan cepat, nyeri berkemih, gangguan penglihatan, tanda-tanda persalinan preterm, dan rupture selaput ketuban (cairan amnion bocor).
(5) Yoga prenatal
(6) Saudara laki-laki dan perempuan : Kelas persiapan saudara kandung.
c. Perkembangan janin
(1) Penggunaan obat-obatan, alcohol, dan merokok oleh ibu
(2) Nutrisi ibu
(3) Medikasi yang digunakan untuk menangani kondisi medis yang ada
(4) Bahaya-bahaya lingkungan
(5) Tahap perkembangan
d. Persiapan persalinan dan kelahiran
(1) Proses kelahiran
(2) Teknik pernapasan dan relaksasi selama kelahiran
(3) Menyusun rencana kelahiran, termasuk rencana menuju tempat melahirkan dan pengaturan perawatan anak
(4) Pemahaman pemantauan janin
Penilaian janin termasuk rangkaian pemeriksaan untuk meyakinkan bayi Ibu sehat. Jangkauan pemeriksaan ini adalah Ibu sendiri yang menyelesaikan di rumah, seperti pencatatan kick-chart (grafik gerakan anak) sampai dengan prosedur scan dan pemantauan DJJ yamg dilakukan di rumah sakit.
Penilaian merupakan bagian utama dari ANC dan dilaksanakan dalam beberapa bentuk atau cara yang lain setiap kali anda bertemu ahli obstetric. Hamper semua penilaian diklakukan atas dasar pasien, walau pun kadang-kadang pasien diminta datang ke Pusat HAri Perinatal. Setiap bangsal mempunyai monitor janin dan rumah sakit juga mempunyai beberapa scan USG yang dapat berpindah-pindah sehingga scan dapat dilakukan di bangsal, rawat jalan, dan bagian USG. Alat scan membolehkan dokter untuk melihat bayimisalnya memelihara ukuran dan posisinya, aktiivitas janin dan aliran darah-semua hal yang membantu dokter dalam menilai bayi Ibu sehat.
(5) Hidrasi selama persalinan
(6) Analgesik dan anastesia (karena individu bervariasi responsnya terhadap stress dan karena karakteristik persalinan individu bervariasi, penggunaan obat nyeri bersamaan dengan teknik pernapasan dan relaksasi yang dipertimbangkan dengan seksama dapat meningkatkan kemampuan wanita untuk mempertahankan control selama proses persalinan.)
(7) Persiapan terhadap kemungkinan kelainan sesar, meliputi : indikasi, keuntungan dan kerugian, resiko-resiko, keterlibatan pasangan, dan anastesia.
e. Perawatan Pascapartum
(1) Perawatan diri
(2) Perawatan bayi baru lahir (misalnya, masase bayi, pola tidur dan bangun, keamanan bayi baru lahir, teknik memandikan dan menyusui, perawatan tali pusat, dan sirkumsisi)
(3) Evaluasi metode menyusui
(4) Kebutuhan nutrisi ibu, latihan, dan istirahat
(5) Pengenalan tanda-tanda dan gejela bahaya, yang meliputi perdarahan vagina yang berlebihan setelah lokea menjadi merah-coklat gelap atau pucat; demam; peningkatan keluaran vagina (terutama bau busuk); bengkak, nyeri, merah atau area memerah pada satu kaki; area payudara membengkak atau nyeri, merah; panas; nyeri berkemih; dan nyeri perineum atau pelvik.
(6) Yoga Ibu dan bayi
2) Pendekatan ada Pendidikan Kelahiran Anak
Metode pendidikan kelahiran anak yang kontemporer cendrung beragam, menggabungkan gambaran dari banyak pendekatan, khususnya Dick-Read, Lamaze, dan Bradley.
a. Metode Grantly Dick-Read
(1) Metode ini didasarkan pada dalil bahwa pendidikan mengurangi takut, tekanan, dan nyeri.
(2) Mengajarkan latihan memperbaiki tonus otot dan meningkatkan relaksasi.
(3) Menekankan pernapasan lambat, relaksasi otot, dan teknik-teknik mengejan.
b. Metode Lamaze atau psikoprofilaktik, metode menggabungkan relaksasi, konsentrasi, memfokuskan, dan pola pernapasan benar cepat dan kompleks yang mengurangi persepsi nyeri melalui respons terhadap kontraksi persalinan yang terkondisi.
c. Tekni Bradley yang sangat serupa dengan pendekatan Dick-Read dengan tambahan latihan persalinan
(1) Berfokus pada pernafasan lambat dan relaksasi yang dalam pada persalinan.
(2) Berfokus pada penurunan relaksasi terhadap stimulasi eksterna.
(3) Berfokus pada peran pasangan pria sebagai pelatih.
d. Metode wright atau metode “new childbirth” meliputi pola pernafasan yang lebih lambat, tetapi lebih komplek daripada metode Lamaze.
e. Metode Kitzinger (psikosesual)
(1) Menggunakan memori sensori sebagai bantuan memahami dan berkolaborasi dengan tubuh dalam mempersiapkan kelahiran anak.
(2) Kehamilan, persalinan dan kelahiran dianggap butir-butir lanjutan dalam siklus kehidupan wanita.
f. Yoga mengajarkan relaksasi, konsentrasi dan pernapasan “komplet” (kombinasi pernafasan dada dan perut).
Hipnosis mungkin berguna untuk beberapa klien.
3) Konsep pelaksanaan Kelas Antenatal
a. Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
b. Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi.
c. Materi: buku KIA, Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) melalui Stiker P4K, dan alat-alat bantu lain (lembar balik, peralatan KB, boneka bayi, dll).
d. Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil dengan tetap mengutamakan materi pokok. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil.
e. Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh-tokoh agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
f. Peserta: Ibu hamil dengan umur kehamilan 20-32 minggu. Suami atau keluarga diikutsertakan paling sedikit 1 kali pertemuan. Jumlah peserta maksimum 10 orang setiap kelas.
g. Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang mampu menjadi fasilitator Kelas Ibu Hamil.
h. Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi atau sore hari
i. Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara fasilitator dengan peserta.
j. Tempat fleksibel: bisa di Desa (rumah warga), Posyandu, Puskesmas, RB, RS, dll.
4) Materi Program Pendidikan Kelas Antenatal
Kelas-kelas antenatal diselenggarakan di rumah sakit dan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah materi fisioterapi dan bagian lainnya adalah pendidikan orangtua. Kelas-kelas saling mengisi dan Ibu bisa mencoba mengikuti kedua kelas fisioterapi dan pendidikan orangtua jika mungkin. Berikut ini adalah beberapa hal yang dicakup dalam kelas fisioterapi yaitu :
Kelas I
• Pengantar
• Keuntungan latihan secara umum
• Bagaimana menghindari atau membuang masalah kandung kemih saat ini dan di masa mendatang
• Bagaimana menghindari atau membuang nyeri punggung/nyeri panggul saat ini dan setelah bayi lahir
• Latihan khusus untuk memperkuat perut, punggung bawah, dan otot dasar panggul
• Bagaimana menjadi lebih percaya diri saat kelahiran
• Membantu tubuh Ibu untuk siap dalam persalinan dan sesudah itu optimis akan kesembuhan.
Kelas II
• Pengantar koping terhadap nyeri
• Bagaimana membantu diri sendiri selama kala I persalinan
• Bagaimana membuat Ibu sendiri merasa nyaman sepanjang kala I
• Strategi untuk menghadapi nyeri persalinan (hal ini mencakup metode non-farmalogikal seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan teknik bernapas khusus dan bagaimana menggunakan TENS dengan efektif
• Bagaimana pasangan Ibu dapat membantu
Kelas III
• Pengantar kala III persalinan
• Bagaimana menggunakan teknik bernapas untuk membantu Ibu meneran dengan efektif
• Bagaimana meyakinkan Ibu dengan sikap yang nyaman selama kelahiran
• Mendapatkan perut, punggung bawah, dan otot dasar panggul kembali ke normal
• Beberapa tips tentang bagaimana membantu perkembangan bayi Ibu dalam beberapa bulan pertama kehamilan
• Beberapa saran dalam pemakaian kursi mobil, tukang pukul, alat bantu untuk berjalan, dan peralatan lain.
Wanita dengan beberapa masalah muskuloskleletal (termasuk nyeri punggung, nyeri korset panggul, CPD, sindrom carpal tunnel dan masalah kehamilan lain yang berkaitan) boleh membicarakan hal itu secara individu dengan ahli fisioterapi. Dokter rumah sakit akan mengarahkan Ibu jika perlu. Pendidikan kembali setelah melahirkan
Setelah kelahiran bayi, ibu perlu meyakinkan bahwa punggung, korset panggul, otot perut dan dasar panggul Ibu dalam kondisi yang baik. Ahli fisioterapi menyediakan kelas postnatal bagi semua wanita tanpa memperhatikan jenis persalinan dan merekomendasikan bahwa setiap orang mengikuti setidak-tidaknya satu dari kelas-kelas ini. Ibu boleh mengikuti segera setelah 24 jam pascakelahiran saat Ibu berada di rumah sakit, tetapi jika hal ini tidak sesuai, Ibu boleh mengikuti setelah Ibu tiba di rumah. Ibu tidak perlu memesan kelas ini, dan Ibu boleh membawa bayi beserta dengan Ibu.
Kelas-kelas biasanya membahas beberapa sesi dan topic, meliputi :
a. Menjaga kesehatan Ibu selama kehamilan
b. Pertumbuhan dan perkembangan bayi selama kehamilan
c. Pilihan akan persalinan dan kelahiran
d. Meringankan nyeri selama persalinan
e. Kapan pergi ke Rumah Sakit ?
f. Apa yang diharapkan selama persalinan
g. Dukungan menyusui dan saran
h. Aspek emosional menjadi orangtua
i. Perawatan tubuh bayi
j. Kembali pada pekerjaan atau rencana perawatan anak (pengasuhan)
Ikuti kelas ini sejak awal. Kebanyakan kelas berjalan pada enam hingga delapan minggu bulan terakhir kehamilan. Ibu bisa memesan tempat mulai kehamilan 12 minggu. Contoh susunan kegiatan kelas antenatal menurut buku KIA dapat dilihat pada lampiran.

0 komentar:

Posting Komentar