Total Tayangan Halaman

Minggu, 21 Februari 2021

Dear Para Pejuang ASI...

 


MENYUSUI BUKAN SEKEDAR BUKA BAJU, BUKA BRA, TERUS SODORIN PAYUDARA


IYA

Jadi Busui itu gak gampang, zheyeenggg!


Menyusui gak cukup sekedar :

Makan banyak,

Makan bergizi,

Makan yang disukai,

TAPI juga ada HATI yang harus dijaga biar si hormon ASI bisa keluar.


MENJAGA HATI

Bukan sekedar gampang sampai di mulut.

Ah, si Bubid lebay.

Apa susahnya sih GAK USAH BAPER??


Sekarang, coba yaa...

BAYANGIN dehhh...

Ketika hormon yang sedang tidak stabil karena baru saja melahirkan.

Apalagi melahirkan anak pertama yang belum ngerti apa-apa...

Harus pula begadang karena si bayik juga perlu beradaptasi dengan dunia barunya.


Belum lagi denger komen kanan kiri..

bayi kecil amat...

kok cengeng sih...

jangan males dong nete'in...

ayo makan sayur yang banyak...

jangan malas bangun pagi!!!!

Padahal si emak baru aja 5 menit pejamin mata.

Belum lagi harus bagi waktu untuk pumping dan direct breastfeeding.


Emaaakk kan jadi sakit kepala, kuping panas plus tuntutan GAK BOLEH BAPER.


Susaaaahhh πŸ˜‚πŸ˜‚


ATAU

abis lahiran anak kedua...ketiga...dst yang jaraknya deketan?

Anak ke-1 minta disuapin,

anak ke-2 minta dicebokin,

si bayik minta disusuin.

Semuanya minta emak yang turun tangan..

GAK MAU sama yang lain!!!

Emak kan manusia yang juga bisa lelah


TETAP GAK BOLEH BAPER...

Butuh Perjuangan!!


Tapi...

semangat terus yaaaaa PARA PEJUANG ASI.

Rasakan sensasi menyusui.

Betapa ALLAH sudah mendesign PRODUKNYA yang penuh gizi untuk si bayi lewat ASI.


Dan Buunddd...

tahukah JARAK antara MATA dan PAYUDARA IBU tidak lebih dari 30 cm ?

Karena, itulah jarak pandang bayi-bayi yang baru saja dilahirkan agar mengenal IBUNYA.

Mashaa Allah...


Rasulullah SAW bersabda :

"Ketika seorang wanita menyusui anaknya, ALLAH membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan budak dari keturunan Nabi Ismail, dan manakala wanita itu selesai menyusui anaknya malaikat pun meletakkkan tangannya ke atas sisi wanita itu seraya berkata : "Mulailah hidup dari baru, karena ALLAH telah mengampuni dosa-dosamu" (Source: https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-ibu-menyusui-dalam-islam)


Untuk Para Pejuang ASI

Kalian luar biasa hebat

Terus semangat yaaaaa....


With Luvv

πŸ’–πŸ’•

Bidan Wiwik

Sabtu, 14 September 2019

PROGRAM STIMULASI JANIN DALAM KANDUNGAN

*PROGRAM STIMULASI*

*_Minggu ke-16_*

Ø Berkomunikasi/memperkenalkan diri sambil dibelai

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)
                     
*_Minggu ke-17_*

Ø Berkomunikasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)
       
*_Minggu ke-18_*

Ø Mengusap perut sambil Berkomunikasi (bercerita apa saja)

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

*_Minggu ke-19_*

Ø Membelai-belai  sambil Berkomunikasi (bercerita apa saja)

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

*_Minggu ke-20_*

Ø Stimulasi dengan cahaya senter untuk memperkenalkan konsep waktu, sambil diajak komunikasi.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil diusap, bunda bersenandung.

*_Minggu ke-21_*

Ø Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, bunda bersenandung.

*_Minggu ke-22_*

Ø Stimulasi menekan perut dengan lembut secara merata

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

*_Minggu ke-22_*

Ø Stimulasi menekan perut dengan lembut secara merata

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

*_Minggu ke-23_*

Ø Stimulasi suara, menggunakan gendang kecil (buat gendang dari kaleng bekas) kemudian pukulah gendang di atas perut mulai dari suara lemah/pelan hingga suara yang kencang secara perlahan

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

*_Minggu ke-24_*

Ø Menepuk dengan lembut.  Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

*_Minggu ke-25_*

Ø Stimulasi suara, menggunakan gendang kecil (buat gendang dari kaleng bekas) kemudian pukulah gendang di atas perut mulai dari suara lemah/pelan hingga suara yang kencang secara perlahan

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

*_Minggu ke-26_*

Ø Menepuk dengan lembut.  Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)

*_Minggu ke-27_*

Ø Mengguncang perut dengan lembut.  Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

*_Minggu ke-28_*

Ø Menepuk dengan lembut.  Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, bunda bersenandung.

*_Minggu ke-29_*

Ø Mengguncang perut dengan lembut.  Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)

*_Minggu ke-30_*

Ø Menekan perut dengan lembut.  Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, bunda bersenandung.

*_Minggu ke-31_*

Ø Mengusap perut dengan lembut. Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usap-usaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, bunda mengucapkan kata-kata yang lembut atau bersenandung.

*_Minggu ke-32_*

Ø Stimulasi suara, menggunakan gendang kecil (buat gendang dari kaleng bekas) kemudian pukullah gendang di atas perut mulai dari suara lemah/pelan hingga suara yang kencang secara perlahan

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)

*_Minggu ke-32_*

Ø Stimulasi dengan cahaya senter untuk memperkenalkan konsep waktu, sambil diajak komunikasi.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

*_Minggu ke-33_*

Ø Menekan perut dengan lembut. Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, bunda mengucapkan kata-kata yang lembut atau bersenandung.

*_Minggu ke-34_*

Ø Stimulasi dengan cahaya senter untuk memperkenalkan konsep waktu, sambil diajak komunikasi.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, memperdengarkan kaset murotal quran (ayat-ayat suci al Quran)

*_Minggu ke-35_*

Ø Stimulasi tepukan. Lakukan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara “menendang” atau melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si bunda merasa sakit atau tak nyaman.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur memperdengarkan musik irama lembut (menenangkan)

*_Minggu ke-36_*

Ø Menekan perut dengan lembut.  Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Membacakan buku cerita sederhana (usahakan yang mengandung nilai-nilai religi)

*_Minggu ke-37_*

Ø Komunikasi bunda dan janin akan lebih kuat apabila saat membeli perlengkapan bayi, bunda berkomunikasi dengan janin ketika memilih barang yang akan dibeli.

Ø Ba’da magrib mengaji sambil mengusap perut

Ø Menjelang tidur sambil mengusap perut, bunda mengucapkan kata-kata yang lembut atau bersenandung.

*_Minggu ke-38_*

Ø Sudah memasuki masa persalinan, bunda secara intens memberikan sentuhan dengan penuh kelembutan

Ø Berpikir positif dan tenang menghadapi persalinan agar lebih relax, sehingga calon bayi pun akan lebih tenang.

Minggu, 08 September 2019

BIRTH PLAN

Walaupun bunda - bunda ingin melahirkan normal. Tapi bunda - bunda tetap berusaha membuat perencanaan melahirkan yang tepat. Sebaiknya bunda - bunda bisa membuat 2 birth plan. Satu untuk melahirkan normal, dan satu lagi perencanaan melahirkan secara sesar di rumah sakit. Untuk jaga - jaga saja.

Birth plan tidak melulu ketat, tapi fleksibel dengan keadaan. Yang paling penting, semua itu harus dikomunikasikan dengan dokter, bidan, dan pendamping persalinan bunda, mungkin suami atau orangtua bunda.

Birth plan adalah outline berisi preferensi bunda saat proses melahirkan dan setelah melahirkan. Misalnya terkait apakah bunda ingin menggunakan pain relief atau cukup diusap punggung, posisi melahirkan seperti apa yang paling nyaman untuk bunda, siapa saja yang bunda ijinkan untuk hadir di ruang persalinan, apakah ingin mendengarkan musik atau menyetel murottal, dan seterusnya. Apapun yang terpikir oleh bunda dapat mempermudah proses melahirkan kelak, sangat mungkin untuk bunda catat dalam birth plan.

Birth plan berperan bukan hanya bunda ya. Agar kelak bisa terwujud, ada peran pendamping persalinan (biasanya Ayah yang berperan, namun jika kemungkinan Ayah belum bisa mendampingi, Bunda harus memutuskan untuk didampingi oleh siapa) dan pembantu persalinan (dokter obgyn atau bidan) dan mungkin juga doula (jika bunda membutuhkan tambahan pendampingan). Semua pihak yang berperan tadi harus terlebih dahulu memahami dan mengerti isi birth plan bunda ya :)

Dengan menyampaikan birth plan  jauh2 hari, diharapkan semua pihak yang berperan bersiap saat masanya tiba.

*πŸ’‘ Ingat sekali lagi!* Birth plan bukan dokumen mati yaa, bund, tetap diperlukan fleksibilitas bunda saat dibutuhkan perubahan. Namun demikian, untuk memastikan perubahannya juga telah bunda persiapkan, buatlah beberapa plan. Semisal, plan A berisi preferensi yang paling bunda harapkan, kemudian susun B dan C untuk menjadi pengganti saat plan A tidak bisa dijalankan secara menyeluruh, Mempersiapkan beberapa plan akan memudahkan bunda dan pembantu/pendamping persalinan tetap fokus dan tenang saat persalinan mulai berlangsung. 

*_Ingat, fail to plan means plan to fail. Its because labor and birth is so precious for your life, you should make the best plan for those big day ❤_*

Ada beberapa hal yang bisa Bunda dan Suami pertimbangkan untuk menjadi bagian dari rencana melahirkan buah hati kelak, di antaranya:

1. *BASIC* terdiri atas : nama bunda, nama dokter/bidan bunda, di mana bunda ingin melahirkan dan siapa saja yang akan menjadi pendamping persalinan bunda.

2. *ATMOSFIR* selama proses melahirkan berlangsung menjadi bagian penting yang mempengaruhi kenyamanan bunda. Ada bunda yang lebih suka lampu redup, beberapa di antaranya lebih suka suasana homey tanpa aneka alat medis yang 'membuat stres', aroma yang menenangkan menjadi sumber kenyamanan beberapa bunda. Dalam mempersiapkan ini, pastikan memang bisa bunda realisasikan ya. Jika bunda berencana menunggu bukaan di rumah, saya pastikan akan ada banyak hal yang bunda bisa siapkan sendiri karena rumah bunda ada dalam genggaman bunda bukan? :p

3.*PREFERENSI MELAHIRKAN* mempengaruhi keputusan bunda saat bersalin tiba. Terdiri dari preferensi bunda terkait pengelolaan rasa sakit(apakah ingin menggunakan shower hangat, berendam di kolam, cukup diusap punggung), apakah bunda ingin menggunakan alat bantu melahirkan (kursi, birth ball, dll)  dalam memilih posisi saat melahirkan kelak (setengah duduk, jongkok, berdiri, apapun itu konsultasikan dengan nakes sesuai dengan kondisi bunda dan bayi ya). Selan itu pikirkan pula terkait preferensi episiotomi (apakah bunda menginginkannya atau tidak), penundaan pemotongan tali pusat bayi juga perawatan plasenta.

4. *PREFERENSI SETELAH MELAHIRKAN* termasuk segala hal yang bunda harapkan setelah bayi lahir, Apakah bunda menghendaki IMD, atau bayi langsung dibersihkan, apakah bunda hendak ditemani oleh konsultan laktasi selama belajar menyusui, apakah bunda ingin rawat gabung atau membolehkan bayi dirawat di ruangan berbeda, penanganan apa saja yang bunda harapkan dapat diberikan kepada bayi (vit K, pengecekan lain), serta preferensi bunda untuk adek bayi, apakah ASI exclusive atau ada preferensi lain. Jangan sampai karena terlupa menyampaikan kepada perawat.nakes, tetiba adek bayi sudah 'disuapi' formula padahal bunda menginginkan pemberian ASI exclusive.

Contoh :

*BIRTH PLAN*

Nama :
Umur :
Nama Suami :
Umur :
Alamat :
G.P.A (Hamil ke-, Persalinan ke-, Keguguran ke-) :
HPL (Hari Perkiraan Lahir) :

*PLAN A - PERSALINAN NORMAL*

🌻SAAT DALAM PERSALINAN (KALA 1)

1. Tetap aktif (mobile) selama persalinan.

2. Tidak mencukur rambut pubis.

3. Tidak dilakukan pemasangan infus secara rutin.

4. Tidak dilakukan enema, klisma, atau huknah yaitu memasukan cairan sabun atau gliserin untuk mengosongkan usus besar untuk merangsang kontraksi.

5. Buang air kecil sendiri dan usahakan sering buang air kecil

6. Hanya suami yang selalu hadir mendampingi.

7. Pengaturan ruang bersalin dengan cahaya yang rendah /tidak terlalu terang.

8. Makan dan minum selama persalinan.

9. Hanya pemantauan janin interminten (bukan menetap) .

10. Membiarkan ketuban pecah secara spontan ( Tidak dilakukan pemecahan).

11. Menggunakan berbagai posisi selama persalinan.

12. Menggunakan aroma terapi selama persalinan.

13. Memainkan musik suara alam.

14. Dilakukan pijatan selama proses persalinan oleh suami, dan doula .

15. Menggunakan birthing ball di ruang persalinan .

16. Tidak dilakukan induksi *Jika perlu induksi alami: makan durian, buah nanas atau endorphine massage .

17. Tidak dilakukan VT (pemeriksaan dalam) sesering mungkin. Jika dilakukan, tolong tanyakan kepada saya.

18. Jika ketuban pecah dan belum kotor saya tidak Ingin dilakukan induksi kedokteran .

🌻KALA 2

1. Tidak dilakukan episotomi = gunting miss V area .

2. Dilakukan personel massage atau kompres hangat pada perineum .

3. Penundaan pemotongan tali pusat hingga puput sendiri (Lotus Birth) .

4. IMD secara penuh segera setelah bayi lahir .

5. Berada dalam posisi yang paling nyaman bagi saya untuk mengejan. Saya tidak mau ada instruksi mengejan, biarkan saya mempercayai tubuh saya.

6. Tidak berada dalam posisi berbaring saat bersalin dan mengejan, kecuali itu yang saya inginkan.

7. Dilakukan pendampingan Hypnobirthing selama persalinan.

8. Saat persalinan apabila ada indikasi Sc, pasangan diperbolehkan masuk ke dalam ruang operasi.

9. Suami saya yang memegang bayi di ruang persalinan ketika pertama kali keluar dari mulut rahim/ menangkapnya. Bayi tidak perlu dibersihkan .

10. Ketika bayi lahir, suami bernyanyi mantra-mantra indah mengucapkan selamat datang pada bayi .

11. Suami mengazani bayi .

12. IMD segera setelah bayi lahir .

13. Penundaan pemotongan tali pusat .

🌻Setelah melahirkan

1. Pijat bayi .

2. Saya tidak mau berbeda ruangan dengan bayi kapan pun semenjak bayi lahir/ room- in .

3. Saya ingin tetap menyusui segera setelah lahir .

*PLAN B CAESAR-SECTION*

🌻SELAMA PERSALINAN

1. Tolong dipastikan semua pengobatan aman untuk menyusui.

2. Saya tidak ingin bius total.

3. .Tolong jelaskan ke saya saat tindakan operasi dilakukan

4. Saya ingin suami saya berada di ruang operasi

5. tidak ada pemberian obat tidur kepada saya. saya ingin memeluk dan memberikan IMD segera mungkin.

6. Selimut hangat selama operasi jika memungkinkan

🌻BAYI

1. Tolong arahkan monitor ke saya, agar saya dapat melihat bayi saya lahir.

2. Tolong lakukan operasi senyaman mungkin, tidak menarik bayi secara kasar dari rahim.

3. Penundaan pemotongan tali pusat / tali pusar. Biarkan plasenta tetap menyatu.

4. IMD segera setelah bayi lahir. Bayi tidak langsung dimandikan,dibersihkan maupun ditimbang.

5. Tidak dipisahkan ruangan antara bayi, saya maupun ayah.

6. Penimbangan bayi didampingi ayah.

🌻PENYEMBUHAN

1. Setelah kembali kekamar kami ingin mempunyai waktu sendiri antara saya, suami dan anak kami

2. Bayi tidak pernah dipisahkan dari saya, jika harus diperiksa semua dilakukan satu ruangan dengan ibu dan ayah.

3. Jika ada yang menjenguk jangan dibiarkan masuk, tolong tanyakan dulu kepada suami saya.

4. Pemandian bayi tidak lakukan segera setelah operasi, tapi setelah IMD berhasil dilakukan. Pemandian dilakukan bersama dengan ibu.

5. Saya bersedia bangun dan berdiri sesegera mungkin.

6. Saya ingin keteter langsung dicopot segera pada keesokan harinya

7. Saya mau menyusui kapanpun bayi inginkan.

_Kami sangat berharap petugas-petugas kesehatan (dokter, bidan, dan perawat) di tempat yang kami rencanakan untuk melahirkan bisa membantu dan bekerjasama dengan kami agar segala proses persalinan dan perawatan bayi di awal kelahirannya ini dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan harapan kita semua._

_Demikian rencana persalinan kami, semoga berkenan di hati petugas sekalian dan kita dapat bekerjasama dengan baik. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih._

Hormat kami,
Calon Ibu                Calon Ayah

ttd                              ttd

Senin, 14 Mei 2018

KURMA, SI KECIL DENGAN MANFAAT LUAR BIASA TERUTAMA UNTUK IBU HAMIL, BAYI DAN ANAK !

KURMA, SI KECIL DENGAN MANFAAT LUAR BIASA TERUTAMA UNTUK IBU HAMIL, BAYI DAN ANAK !



Kurma adalah salah satu buah yang sudah dikenal sejak dahulu kala. Bahkan kurma dari dulu sudah dipercaya memiliki kandungan yang luar biasa bagi manusia. Kurma yang diklaim sebagai tanaman dan buah purba ini, hingga sekarang masih sering dikonsumsi karena khasiatnya luar biasa.
Meskipun kurma berasal dari jazirah Arab, bukan berarti kurma hanya dikonsumsi oleh masyarakat Muslim. Bahkan buah yang satu ini memiliki manfaat laur biasa buat siapa saja dan sudah sering menjadi bahan penelitian oleh para peneliti dari negeri barat. Hasil penelitian dari para peneliti tersebut sangat mengagumkan.

Sejarah Kurma
Kurma datang dari jazirah Arab (Timur Tengah), serta nama latinnya yaitu Phoenix dactilyfera. Diberi nama demikian konon lantaran memanglah ada hubungan dengan burung Phoenix yang dapat bereinkarnasi tiap kali mau mati—Ini keyakinan orang Mesir serta Yunani kuno.
Beberapa tahun ini, beberapa peneliti Israel mulai melirik untuk membudidayakan pohon kurma (seperti ditulis LiveScience. com). Israel menanam biji kurma yang usianya hingga 2000 tahun. Hingga saat ini, nih pohon baru setinggi 30 cm. Gagasannya sih mereka akan mempelajari DNA pohon itu agar tahu dapat tidak pohon jaman purba memberi khasiat buat kehidupan modern.

Kandungan Dalam Buah Kurma
Kurma disukai oleh banyak kelompok orang-orang tidak cuma karena memiliki rasanya yang manis saja. Namun ada aspek lain yang mengakibatkan kurma disukai. Yakni lantaran aspek kandungan gizi yang ada dalam kurma. Kurma memiliki kandungan sangat banyak kandungan yang berguna untuk tubuh manusia. Berikut ini ini bakal dijelaskan kandungan atau nilai gizi yang ada dalam buah kurma dengan ukuran 100 gram :
– Air – 18. 27
– Energi – 251 kkal
– Vitamin A – 9 IU
– Protein – 2. 81 g
– Vitamin B1 – 0. 046 mg
– Karbohidrat – 66. 78 g
– Vitamin B2 – 0. 059 mg
– Serat – 7. 1 g
– Vitamin B3 – 1. 134 mg
– Gula – 56. 38 g
– Vitamin B5 – 0. 525 mg
– Total lemak – 0. 35 g
– Vitamin B6 – 0. 147 mg
– Lemak jenuh – 0. 0028 g
– Vitamin B9 – 17 mcg
– MUFA – 0. 0032 g
– Vitamin B12 – 0 mcg
– PUFA – 0. 017 g
– Vitamin C – 0. 4 mg
– Kolesterol – 0 mg
– Vitamin E – 0. 04 mg
– Vitamin K – 2. 4 mcg
– Kalsium – 35 mg
– Zat Besi – 0. 91 mg
– Beta karoten – 5 mcg
– Magnesium – 38 mg
– Fosfor – 55 mg
– Likopen – 0 mcg
– Kalium – 484 mg
– Lutein serta zeaxantin – 67 mcg
– Sodium – 2 mg
– Seng – 0. 26 mg

Khasiat Kurma Untuk Ibu Hamil
1. Kurma Bantu Memberi Energi Untuk Ibu Hamil
Glukosa yang terdapat didalam buah kurma amat baik untuk tubuh lantaran zat ini bisa memberi daya pada tubuh ibu hamil supaya tidak terasa cepat capek. Dalam satu butir buah ini sudah memiliki kandungan 50-57% glukosa, 1, 8-2 persen protein serta serat meraih 2-4%. Tidak cuma baik untuk ibu hamil, tetapi untuk ibu yang sudah melahirkan disarankan mengonsumsi kurma lantaran bisa kembalikan energy yang terkuras ketika proses melahirkan si buah hati.
2. Kurma Melindungi Kesehatan Ibu Hamil
Satu diantara khasiat kurma untuk ibu hamil yaitu untuk melindungi kesehatan wanita yang tengah hamil, lantaran pada buah ini memiliki kandungan cukup banyak Zinc. Senyawa ini mempunyai fungsi perlu untuk melindungi kesehatan tubuh wanita hamil supaya tidak cepat lelah serta lemas. Lantaran tubuh ibu yang tengah hamil gampang sekali lelah serta capek.
3. Kurma Membuat lancar BAB atau pencernaan untuk Ibu Hamil
Tidak hanya memberi daya, nyatanya kurma dapat juga berguna untuk membuat lancar pencernaan atau buang air besar. Sesudah pasca melahirkan, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi kurma supaya ketika BAB lancar serta tidak mengedan yang bisa mengakibatkan jahitan robek. Kurma sendiri memiliki kandungan citamin A, riboflavin, kalium, niasin serta dan yang cukup tinggi hingga membuat lancar pencernaan.
4. Kurma Produksi Asi Jadi Lancar
Untuk ibu yang sudah melahirkan si buah hati, tidak ada kelirunya mengonsumsi bauh kurma. Dikarenakan dalam buah ini sudah memiliki kandungan cukup banyak zat besi serta kalsium yang berperan untuk pembentuk ASI yang cukup baik. Dan Hormon oksitosin didalamnya berguna untuk bantu proses persalinan.
5. Kurma Menurunkan Kemungkinan Terserang Jantung Koroner serta Stroke
Satu diantara penyakit yang beresiko untuk ibu hamil yaitu penyakit stroke serta jantung koroner. Karenanya, ibu hamil butuh mengonsumsi camilan sehat untuk melindungi keadaan dan bisa melawan bermacam penyakit.
Tidak ada kelirunya, mengonsumsi kurma sebagai camilan sesehari. Tidak hanya menyehatkan lantaran terbuat berbahan alami, buah kurma dapat juga bantu mengatur tekanan darah serta denyut jantung. Hingga meminimalkan ibu hamil terserang penyakit jantung koroner serta stroke.
6. Kurma Bantu Memperkecil Rahim
Hormon potuchsin yang ada pada buah kurma berperan untuk bantu memperkecil pembuluh darah pada rahim hingga rahim pada ibu hamil bisa mengecil kembali.
7. Kurma Membantu Pembentukan Gigi Lebih Cepat Pada Janin
Khasiat buah kurma tidak cuma bermanfaat untuk ibu hamil saja tetapi juga janin yang dikandungnya. Banyak kalsium yang ada pada buah berasa manis ini bisa bantu merangsang pembentukan gigi pada janin.
8. Kurma Menangani Anemia pada Ibu Hamil
Glukosa yang terdapat pada buah kurma tidak cuma untuk memberi daya untuk si calon ibu, tetapi bisa dipakai untuk menangani anemia. Tanda-tanda kekurangan darah atau anemia ini bisa dikarenakan oleh bermacam aspek. Karenanya, untuk melindungi nutrisi serta gizi dalam tubuh ibu hamil, disarankan mengonsumsi buah kurma.
9. Kurma Memudahkan Proses Persalinan
Pada buah kurma terdapat cukup banyak vitamin A di dalamnya, tidak hanya berguna untuk mata, vitamin A dapat juga bantu melakukan perbaikan jaringan postpartum. Hingga proses persalinan bisa secara normal serta meminimalkan terjadinya infeksi pada ketika proses melahirkan. Vitamin A juga amat baik untuk perkembangan janin pada pengembangan paru-paru, jantung, mata, tulang, serta sistem sarah pusat pada calon bayi yang di kandung.

Bolehkah kurma diperkenalkan dalam makanan bayi?
Ya, kurma bisa dikenalkan pada makanan bayi mulai umur 6 bulan atau lebih dari umur 6 bulan ketika Ibu mulai memberinya makanan padat atau semipadat. Nilai gizi yang ditemukan pada kurma sangat penting untuk perkembangan bayi. Dengan memperkenalkan kurma pada buah bayi, Ibu bisa memastikan bahwa bayi mendapat nutrisi terbaik.
Ibu bisa mulai menambahkan kurma satu per satu, bersama dengan buah lainnya. Ibu juga bisa menumbuk buah atau mengukusnya bersama buah lainnya. Rasa manis kurma akan melengkapi buah lain dengan baik dan bayi akan menyukainya.

Kebaikan Kurma Untuk Bayi: 
Kurma disertifikasi sebagai 'makanan sehat jantung' oleh American Heart Association karena kandungan kolesterol rendah dan lemak jenuhnya. Kurma mengandung nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sehat si kecil.
Satu keseluruhan kurma menawarkan nilai gizi berikut untuk bayi:
Kalori - 66, serat - 1,6 gram, Besi - 0,22 mg, Kalsium - 15 mg, Kalium - 167 mg dan sejumlah trace niasin, vitamin A dan folat.

Amankah kurma untuk bayi?
Secara umum, kurma aman diberikan pada bayi, asalkan teksturnya disesuaikan. Namun, kebanyakan kurma mengandung sulfat. Sulfat adalah pengawet yang sering digunakan pada buah kering, termasuk kurma. Zat ini membantu memperpanjang umur simpan produk dan mencegah jamur tumbuh pada buah. Kurma alami tidak mengandung sulfat tetapi buah yang dikemas di pasaran, umumnya menggunakan sulfat.
Sulfat telah diketahui menyebabkan reaksi negatif pada beberapa orang. Orang yang didiagnosis menderita asma telah menemukan bahwa sulfat pada kurma kering telah memperburuk gejala penyakit mereka. Reaksi yang paling umum adalah mengi ringan, tapi jarang ada kasus anafilaksis. Ini bisa mengancam nyawa. Jika balita telah didiagnosis menderita asma, tanyakan pada dokter anak apakah buah kering aman untuk anak.

Manfaat kesehatan kurma untuk bayi 
Mari kita periksa manfaat mengenalkan kurma pada makanan bayi:
Makanan kaya gizi: Seperti disebutkan sebelumnya, kurma memiliki jumlah vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Beberapa di antaranya termasuk kalsium dan magnesium sangat diperlukan untuk kesehatan tulang. Karena kurma tinggi kalsium dan magnesium, sangat ideal untuk bayi dan balita yang tulangnya masih berkembang. Kalium adalah mineral lain yang ditemukan pada kurma dan penting untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan otak.
Obat untuk gangguan usus: Kurma telah dicatat sebagai obat yang baik untuk gangguan usus. Buah ini membantu dalam menghilangkan organisme parasit dan membantu membangun koloni bakteri ramah di usus.
Perlindungan hati: Pada bayi dan anak-anak khususnya, hati akan mudah terkena infeksi bakteri dan virus. Tifoid, hepatitis, ikterus adalah beberapa penyakit yang sangat umum ditemukan pada bayi dan anak-anak. Selama masa-masa seperti itu, selain mencari pertolongan medis, Ibu bisa memasukkan kurma dalam makanan bayi. Studi menunjukkan bahwa kurma memiliki sifat pelindung hati yang signifikan.
Obat untuk tukak gastrik: Anak-anak dan balita juga dapat menderita keasaman, acid reflux dan bisul. Dalam kondisi seperti itu, kurma bisa diberikan kepada bayi selain perawatan rutin. Penelitian menunjukkan bahwa kurma dapat mengurangi borok secara signifikan. Mintalah dokter spesialis Ibu bisa memasukkan kurma pada makanan bayi.
Kurma untuk gigi yang lebih kuat: Bayi tumbuh gigi dapat diberi kurma matang untuk perkembangan gigi yang lebih baik. Mengunyah kurma bisa memperkuat gusi dan giginya bisa tumbuh lebih cepat dan lebih kuat.
Bergizi selama demam dan cacar: Teteskan kurma pada susu dan berikan pada bayi saat ia menderita demam, batuk dan cacar. Infus yang kaya zat gizi ini membantu dalam pemulihan yang cepat. Kurma juga akan membantu mempercepat pemulihan selama cacar. Ini juga bisa digunakan untuk orang dewasa.
Obat untuk disentri: Balita juga bisa menderita disentri. Infeksi bakteri pada usus besar umumnya menyebabkan disentri. Bubur manis kurma bagus untuk mengendalikan disentri.
Meredakan sembelit: buah kurma mengandung serat makanan dalam jumlah tinggi. Hal ini penting untuk menambahkan curah ke tinja dan meningkatkan penyerapan air di tinja. Hal ini menyebabkan pergerakan usus halus.
Meningkatkan Visi: Kandungan vitamin A yang tinggi pada kurma yang matang meningkatkan penglihatan si kecil, sehingga memberikan penglihatan yang sehat.
Meningkatkan Hemoglobin: Kandungan zat besi yang kaya pada kurma meningkatkan jumlah hemoglobin di sel darah merah bayi , memastikan pertumbuhan sehat dan tidak ada anemia.

Bayi memiliki sistem pencernaan yang rapuh. Tindakan pencegahan sederhana  kurma pada makanan bayi:
Walaupun kurma sudah boleh diberikan dari umur 6 bulan, tetapi tidak disarankan untuk memberi kurma sebagai buah pertama untuk bayi. Kurma bertekstur keras, dan Ibu tidak bisa mengharap bayi mengunyahnya sejak dini.
Kurma yang belum matang mengandung tanin yang dapat menyebabkan reaksi buruk pada balita dan anak-anak. Oleh karena itu, pilihlah kurma matang.
Jika bayi sudah mulai berjalan, pastikan dia tidak berlari sambil mengunyah kurma agar terhindar dari tersedak.
Kurma yang dikukus adalah pilihan yang sangat baik bila dibandingkan dengan yang mentah atau yang direbus.

Cara Mengolah Kurma untuk Bayi
Ada banyak cara kreatif untuk mengolah kurma agar bisa diberikan untuk bayi. Beberapa resep tersebut, diantaranya:
- Taburkan kurma cincang ke dalam oatmeal
- Panggang kurma bersama muffin
- Tambahkan kurma cincang ke yogurt biasa
- Tambahkan kurma ke susu atau milkshake lain
- Cincang dan sajikan langsung untuk bayi yang lebih tua.

Kurma lengket dan memiliki kandungan gula alami yang tinggi, jadi Ibu perlu memastikan bahwa Ibu menyikat gigi anak segera setelah makan kurma. Selalu potong kurma untuk menghindari bahaya tersedak.

Kurma Asli vs Sari Kurma?
Seperti kita tahu, banyak sekali produk sari kurma yang beredar di pasaran. Apakah produk seperti itu memang bagus untuk bayi?
Diambil dari alodokter.com, Sari kurma merupakan produk kemasan, keamanannya belum diteliti secara akurat jika diberikan pada bayi, khususnya bayi kurang dari setahun. Jadi sebaiknya Ibu menunggu sampai bayi usia 1 tahun dulu ya. Lebih baik Ibu memberikan kurma asli sebagai camilan bayi dalam jumlah sewajarnya.

Manfaat Sari Kurma Untuk Bayi
Manfaat sari kurma untuk bayi yang baru lahir dengan prematur yang mempunyai kandungan zat gula yang kecil, berat tubuh yang minim, serta darah yang kurang dari 20 mgr/100 ml. kondisi seperti ini amat rawan serta bisa meningkatkan beragam jenis penyakit seperti otot si bayi jadi lemas, kejang-kejang, bayi menampik untuk menyusu, lantaran pernapasan tidak teratur kulit bayi jadi kebiruan, masalah pandangan serta masalah pendengaran, oleh karenanya tim dokter umumnya memasukkan glukosa lewat infuse manfaat mendukung perubahan bayi dalam incubator. Nah begitu glukosa itu teramat berguna untuk anak kita bukan?.
Buah kurma yang umum di kenal dengan buah padang pasir dari Timur Tengah sudah jadi makanan pokok untuk semua keluarga, terlebih di negara Arab. Di Arab sendiri, khasiat buah dalam sari kurma umum dioleskan kedalam mulut bayi yang baru lahir.
Walau bayi yang baru lahir baik untuk diberikan glukosa, permasalahannya bayi yang baru lahir mempunyai sistem pencernaan yang belum prima hingga tidak bisa memberi apa pun tidak hanya ASI atau susu formula. Tetapi banyak di antara kita yang belum tahu bakal hal semacam itu hingga amat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis.
Tetapi di luar seluruh itu, manfaat sari kurma untuk anak tidak hanya jadikan kebiasaan rutinitas sebagai kesadaran bakal kebutuhan untuk melindungi sistem imun. Di Malaysia buah sari buah kurma sudah digunakan untuk tingkatkan prestasi anak. Nah, tidak ada kelirunya bukanlah untuk membiasakan mengonsumsi sari kurma di setiap awal kegiatan sehari-harinya Bunda bukan?

Manfaat Kurma Untuk Anak
Ada banyak manfaat sari kurma untuk anak, remaja serta dewasa sampai manula. Tidak hanya bisa memberi sistem kekebalan tubuh yang baik, sari kurma inipun bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti demam berdarah. Penyakit demam berdarah bisa menyerang siapapun baik muda ataupun tua.
Pokok paling utama dari penyakit ini muncul yaitu rapuhnya sistem kekebalan tubuh seorang dengan dikarenakan nilai trombosit atau sel darah merah alami penurunan. Dengan mengonsumsi sari kurma bisa tingkatkan produksi sel darah merah, hingga pasien demam berdarah bisa dengan selekasnya pulih.
Tidak hanya itu, manfaat yang lain yaitu bisa mendorong nafsu makan seorang terutama anak-anak hingga bisa menyangga sistem imun jadi lebih kuat serta tidak gampang diserang beragam jenis penyakit.
Manfaat sari kurma untuk anak yang sulit terima pelajaran di madrasah atau sekolah bisa dirasa dengan semangat belajar yang bertambah. Semangat ini muncul lantaran ada hormon tertentu yang dipacu oleh kandungan sari kurma untuk lebih tingkatkan kegiatan positif lewat implus dari otak serta mendorong rasa kasih sayang pada sesama.

-Wiwik Anggraeni, Amd. Keb.-

Rabu, 04 Oktober 2017

PERAN SUPPORT SYSTEM DISEKITAR IBU MENYUSUI UNTUK KELANGSUNGAN MENYUSUI

Hidup dengan bayi baru penuh kejutan, dan ibu akan hampir pasti memiliki pertanyaan dan kekhawatiran, bahkan jika itu bukan anak pertama. Menyusui merupakan salah momen wow bagi ibu setelah melahirkan buah hati. Ibu dan bayi mulai mengenal satu sama lain dan mulai membentuk interaksi yang sinkron serta indah yang merupakan karakteristik dari menyusui.

Peran keluarga erat hubungannya dengan status sosial dan adat istiadat setempat. Pada masyarakat tertentu ada yang masih mempertahankan fungsi keluarga, tetapi ada yang sudah menekankan kemandirian dan individualitas. Di dalam masyarakat terdapat beberapa tipe keluarga, seperti keluarga inti (ayah dan ibu) dan keluarga besar (selain ayah-ibu terdapat anggota keluarga lainnya). Selain itu terdapat perubahan peran antara ayah dan ibu, ayah-ibu yang keduanya bekerja, serta tingkat sosial ekonomi dari masing-masing keluarga. Semua hal yang disebutkan di atas mempengaruhi keberhasilan menyusui.

Tiap wanita yang baru menjadi seorang ibu, memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan statusnya. Kemampuan ibu untuk beradaptasi tergantung pada kesehatan emosi, pulihnya kondisi fisik, kematangan jiwa, dan dukungan dari keluarga dan sekitarnya.

Pada ibu yang kehamilannya tidak dikehendaki, lebih sedikit yang melakukan inisiasi atau melanjutkan menyusui.

Hambatan yang paling sulit adalah berasal dari ayah si bayi, karena dapat menghambat inisiasi menyusu dini dan kelangsungan menyusui ASI secara eksklusif sampai 6 bulan. Agar sukses dalam proses menyusui, ayah harus ikut berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap yang positif, dan mempunyai pengetahuan yang luas tentang keuntungan menyusui, ternyata sangat mendukung ibu. Kelekatan ayah dengan bayi dapat ditingkatkan dengan cara ayah hadir pada proses persalinan dan kontak lebih dekat dengan bayi selama masa neonatal.

Ayah harus belajar mengenali sinyal-sinyal yang dikeluarkan oleh bayi, banyak membaca, ikut perkumpulan orangtua, belajar dari orangtua atau teman-temannya, sehingga diharapkan ayah dapat berinteraksi lebih erat dengan bayinya. Membuat jaringan (network) dengan keluarga lain yang mempunyai pengalaman sebelumnya, memungkinkan ayah bertukar pikiran dengan mereka dan memahami pentingnya menyusui. Dari suatu penelitian, dikatakan bahwa ibu yang lebih lama menyusui mempunyai hubungan emosional yang baik dengan suami dan ibunya, dan lebih percaya diri, dibandingkan dengan mereka yang cepat menyapih.

Di Swedia, selama kehamilan sebagian besar pasangan primigravida (anak pertama), mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengasuhan anak dan membentuk jaringan bersama orangtua lainnya.

Dukungan sosial dari lingkungan di sekitar ibu, mempunyai peran yang besar terhadap keberhasilan menyusui. Dukungan sosial itu berasal dari lingkungan di sekitar ibu, selain suami, juga keluarga seperti nenek dan keluarga lain yang sudah mempunyai pengalaman menyusui. Peran nenek si bayi biasanya dominan terhadap ibu. Konsultan laktasi harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui termasuk peran nenek. Pada keluarga besar, banyak pendapat yang kadang-kadang membingungkan ibu, untuk itu kita harus secara hati-hati memberi penjelasan yang bisa diterima ibu. Selain itu pengaruh media masa seperti TV, majalah, buku-buku tentang ASI dan internet yang bisa diakses ibu / ayah sangat membantu keluarga dalam proses menyusui.

Ibu yang mendapat dukungan dari sekitarnya, pada umumnya berhasil dalam menyusui bayinya. Terdapat korelasi antara rasa percaya diri ibu yang rendah dengan kegagalan menyusui. Intervensi perlu diubah dari edukasi ke upaya agar ibu menjadi percaya diri dalam menyusui bayinya.

Hambatan yang sering yaitu sikap negatif dari ibu, pasangan, dan tenaga kesehatan terhadap menyusui. Selain itu, faktor lain yang bisa menghambat proses menyusui adalah: ibu tunggal (single mother), depresi pasca persalinan, tidak ikut dalam kelas pendidikan antenatal, terlalu awal memberi makanan pendamping ASI (MP-ASI), terlalu cepat kembali bekerja, tersedianya berbagai macam susu formula bayi di pasaran.

Peran keluarga sangat penting terhadap keberhasilan menyusui. Kelekatan ibu dan bayi dapat ditingkatkan dengan menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Peran ayah dan nenek si bayi sangat besar. Tumbuh kembang anak pada bayi yang disusui akan lebih optimal, karena bayi mendapat makanan terbaik dan stimulasi yang lebih komprehensif.

Rabu, 08 Maret 2017

Kelas Inspirasi Bidan



Satu kata yang bisa saya wakilkan untuk kegiatan yang luar biasa ini, satu hari mengajar di sekolah dasar bernama Kelas Inspirasi adalah It’s REMARKABLE!.

Kelas Inspirasi adalah program turunan dari gerakan Indonesia Mengajar. Gerakan ini punya konsep sebagai berikut:

Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Tujuan dari Kelas Inspirasi ini ada dua, yaitu menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas, dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita.

And the story goes. Tidak menyangka menjadi bagian dari komunitas Kelas Inspirasi Bangkalan 2. Awalnya saya mendapat info dari IG kakak kelas. Lewat info yang beliau share di Instagram, saya tau tentang Kelas Inspirasi. Motivasi saya, the one and only,: BERBAGI. Tak berselang lama sampai akhirnya dinyatakan lolos seleksi sebagai relawan pengajar dan harus mengikuti briefing pada tanggal 19 Februari 2017. Yeah..saya siap!! ^^

Minggu pagi, 19 Februari 2017, kami para relawan berkumpul di salah satu kelas di kampus STKIP PGRI BANGKALAN untuk mengikuti Briefing KI. Banyak yang hadir termasuk ada pasukan berkaos kelas inspirasi yang ternyata panitia KIBA 2 dan alumni KIBA 1 sekaligus perwakilan dari sesepuh KI Jatim. Saya mulai mendekati meja registrasi untuk konfirmasi kehadiran, saya pun melihat nama saya sudah tercantum di daftar peserta dengan nama pekerjaan bidan.

Rasanya pas masuk itu berasa banget energi positifnya. Kurang lebih 4 jam kami para relawan berkumpul dan mendengarkan pengarahan termasuk berbagi pengalaman dari mas2 dan mbak2 yang telah mengikuti kelas KI tahun sebelumnya. How to teach, how to make pleasure di depan kelas, berbagai macam tepuk wuuush. Hahaha, like this dan semua bekal untuk menghadapi hari pertempuran dengan anak-anak di kelas digeber habis. Kegembiraan dan kecemasan menghadapi adik-adik di kelas menjadi sebuah diskusi yang luar biasa meriah hingga siang.

Lalu terakhir kami dikumpulkan bersama teman-teman 1 rombongan belajar (Rombel) untuk membahas teknis di Hari Inspirasi. Dan saya berada di Rombel 2 yaitu SDN Mrecah 1 kec. Tanah Merah…Alhamdulillah

Di data yang ada di panitia, kami terdiri dari 17 orang relawan termasuk relawan fasilitator dan relawan dokumentasi. Tapi tidak semua hadir di acara Briefing tersebut. Oh iya kami berkumpul dan berkenalan satu sama lain. Wow, unik-unik sekali profesi kami, tak ada satupun profesi yang sama di antara kami. Mereka tidak hanya berasal dari Bangkalan, di antaranya ada juga yang dari luar Bangkalan seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Gresik, Gempol, Sidoarjo, Malang, Bondowoso, Pasuruan dan Sampang. Kami pun berkomitmen untuk berkomunikasi terus lewat whatsApp serta menyusun acara buat nanti mengajar di Hari Insiprasi.



Saya kenalin satu persatu yah. Hehe…
Mama Icha: Dosen
Mbak Prima: SPV Purchasing
Mbak Dwi Rahma: Staf Akademik FK
Mbak Inayah: Marketing LN
Mas Indra: Insinyur Teknik Lingkungan
Mas Darusman: Karyawan
Mbak Nia: Mahasiswi Pascasarjana
Mas Ardy: Staf Rekam medis RS
Mbak Ida: Guru TK
Mbak Meme : Mahasiswi
Mas Andra: Videografer
Mas Adam: Fotografer
Mbak fiqo: Owner



***
Sepuluh hari menuju Hari Inspirasi, tak ada satu haripun yang kami lewatkan untuk tidak berkomunikasi. WhatsApp ramai terus, ide-ide terus mengalir. Kami sekelompok mulai dekat satu sama lain. Kami membagi tugas baik untuk survey ke sekolah, tentang pas nanti acara maupun yang membantu membawa ala-alat maupun kebutuhan lain untuk Hari Insiprasi. Oh sungguh beruntung sekali saya berada di Rombel 2, kami semua peduli satu sama lain, saling membantu satu sama lain, serta terbuka dengan berbagai ide. Luar biasa kompaknya kami, sampai akhirnya data terakhir itu ada 2 orang yang batal dan 1 orang yang sakit. Kami ber-14 siap terjun di Hari Inspirasi.

Bagaimana dengan persiapan saya mengajar? Hmmm….memikirkan hampir seminggu tapi konsep mengajarpun muncul 2 hari sebelum hari H. Profesi bidan? Apa yang harus saya sampaikan pada anak-anak? Benak berfikir terus dikejar deadline Hari Inspirasi. Hihi….Akhirnya nemu… Ok prepare semua kebutuhan untuk mengajar!!! πŸ˜€

Di Hari Inspirasi
Hari yang dinanti tibalah sudah, Sabtu, 25 Februari 2017, udara yang dingin di subuh ini tidak menyurutkan saya untuk memulai aktivitas hari ini. Yah betul saja, ini kan Hari Inspirasi. Pukul 05.30 saya berangkat diantar ayah karena motor pribadi yg biasanya di pakai riwa riwi lagi ngambek gak mau dinyalain. Rasanya saya beruntung karena jarak Desa Socah ke Desa Mrecah itu tidak terlalu jauh. Dengan menempuh waktu setengah jam menggunakan motor GL max ayah menerjang jalan desa yang penuh dengan lubang dan jalan berbatu, kami sampai di SDN Mrecah 1. Pagi itu Alhmdulillah kami tidak kesiangan walaupun sebelumnya belum survey tempat atau lokasi. Saya kemudian memberanikan diri untuk masuk ke sekolah tersebut melewati halaman sekolah yang cukup luas. Siswa siswi berseragam pramuka berlalu lalang dan rasanya perasaan ini mulai dagdigdug. Hehe…

Setelah berjibaku dalam diskusi di group WA hanya untuk acara ini, at least kami bisa bertemu lagi. Para relawan berkumpul di suatu ruangan perpustakaan yang kosong. Kami bersapa satu sama lain dan menanyakan persiapan masing-masing. Senangnya berkumpul dan teman-teman seprofesi lain, Setelah dirasa para relawan telah berkumpul semua, kami pun melakukan briefing sebentar dipimpin oleh mama icha kepala suku kita. Karena kita sebelumnya telah membagi tugas, maka kita mengecek dulu tugas masing-masing. Kami juga bikin yel-yel loh. Wow dan ternyata liriknya kepanjangan, kami belum pada hapal karena begitu dadakannya.

Aaargh dan akhirnya kami pun memutar otak, dadakan banget bikin jargon. Pokoknya demi menyemangati anak-anak pas acara. Hehe..Jargonnya gini loh : Kelas Inspirasi Bangkalan, Membangun Mimpi Anak Pulau Garam. SDN Mrecah 1, Tampan, Cantik, Kreatif Semangaaaatttt!!!! (sambil gerak tangan ^^)

Sebenarnya dari pukul 07.00, anak-anak sudah dikumpulkan di lapangan untuk mengikuti pembukaan. Kami akhirnya bersama-sama keluar dari ruang tunggu (Ceile…basecamp ceritanya haha). Bismillah…. suasana pagi itu ramai bangettttts….saya merasakan energi positif dari anak-anak di SDN Mrecah 1. Kami relawan terdiri dari 7 orang relawan pengajar dan 3 relawan dokumentasi. Kami relawan pengajar langsung posisi berdiri di depan menghadap anak-anak beserta para guru. Akhirnya kami masuk ke acara opening, dipimpin oleh MC kece, mbak Meme… Suasananya begitu ramai. Anak-anak diperkenalkan Jargon Kelas Inspirasi, tepuk semangat, dll. Wiiiih..luar biasa meriahnya. Antusias mereka sampai ke kita sebagai para relawan. Hehe…

Saat opening, kami dipersilahkan untuk memperkenalkan diri satu-satu. Kocaknya rencana untuk tidak menyebutkan profesi gagal total. Haha…payah. Sampai tiba akhirnya semua sudah memperkenalkan diri beserta profesinya. Anak-anak mulai gaduh karena sudah mengetahui profesi masing-masing kakak yang telah berdiri dihadapannya. Ada yang manggil-manggil Pak Insinyur, Bu Bidan, dll. Dan akhirnya simbolis untuk pembukaan acara dimulai dengan memukul lonceng beserta bapak kepala sekolah.

Time in a class. Entering Fourth grade
Oke… jam pertama saya masuk di Kelas 4. Saya berjalan kemudian memastikan bahwa memang ini benar kelasnya. Hmmm… mata saya langsung tertuju ruangan kelas yang hanya ada 25 orang siswa di dalamnya. Dalam hati apa bener ini kelasnya, yo wess lah 100% saya buat seramah mungkin dan senyumku mengembang sambil berjalan menuju meja guru. Saya letakkan tas rangsel besar berisi phantom bayi, alat kesehatan seadanya dan karton flipchart.Haha..kebayang rempongnya saya waktu itu.

Segera saya ucapkan kalimat pembuka, “Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh…De' remmah kaberrah adik-adik.” Ckckck…setelah menjawab salam saya anak-anak terdiam semua…satu anak tiba-tiba memberi sautan balasan... Sae bu bidaaan. Haha… *sayapun kaget*

Saya memastikan apa masih ada siswa yang di luar. Ooh…ternyataa memang hanya ada 25 orang di kelas ini. Hihi…. Saya pun berdiri di depan kelas memperkenalkan diri kembali. “Ada yang tau kakak bekerja dimana?” Anak-anak mulai ramai bersautan… ”Di Puskemas kak, di rumah sakit bu”, beberapa anak menjawab.

Saya mulai mengeluarkan alat bantu flipchart berisi gambar yang sudah dicetak, ada gambar rumah sakit, gambar anak yang ditimbang di Posyandu, gambar anak yang diimunisasi dan ada gambar ibu hamil yang sedang diperiksa. Lalu saya mengeluarkan boneka bayi, wow begitu senangnya anak-anak melihat boneka yang mirip bayi sungguhan itu. Haha…

Di setiap jeda saya selalu memberikan ice breaking, sedikit dikit chit chat, anak-anakpun larut dalam semangat. Dalam hati masih pada semangat…untung masih pagi. Hihii…

Lalu saya mengajarkan mereka cara membedong bayi. Sungguh kagetnya saya ketika ditanya siapa yang mau mempraktekan, ada laki-laki yang duduk di pojok mengacungkan tangan dan bilang..”Saya bu!”, sahut siswa bernama Asrori itu. Mantap, walaupun anak laki-laki dia jago membedong bayi loh, rapi ^^

Lalu saya mengajarkan gerakan cuci tangan diiringi dengan lagunya. Anak-anak berdiri dan mengikuti dengan riangnya. Dan di sesi terakhir kami bermain drama layak nya bidan dan pasien. Anak2 antusias ingin mencoba dan mendengarkan suara jantung melalui stetoskop yang saya sediakan.




Rasanya di jam pertama ini, masih cukup aman terkendali. Alhmdulilllah πŸ˜€

Entering fifth-class.
Di jam kedua, giliran saya masuk di kelas 5. Dari kelas yang ujung lanjut ke ujung lagi membuat nafas saya sedikit terengah-engah. Mungkin karena tidak ada jeda waktu juga dan keasyikan di kelas sebelumnya. Waktu sudah menunjukan terlambat 10 menit masuk ke kelas selanjutnya. Wow, berbeda dari kelas sebelumnya, kelas yang ini lebih luas, jumlah anaknya yang lebih banyak dan masih kecil dan imut-imut. Hmm… saya menarik nafas panjang…baiklah ini tantangan.. ganbatte! πŸ˜€

Seperti biasa saya menyapa mereka. Saya pun memperlihatkan wajah tetap semangat walau sebenarnya nafas ini masih terengah-engah. Fiuuhhh…. Sebelum saya memperkenalkan diri, beberapa anak-anak sudah ribut memanggil saya… “Bu bidan, bu bidaaaan.” Saya pun tersenyum dan menyuruh mereka tetap tenang dan menyuruh mulai duduk kepada anak-anak. “Oke, kalian boleh memanggil Kak Wiwik saja” (biar sedikit bermuda..hihi). Mereka pun malah tertawa. Hohoo….

Sayapun bertanya, “Cita-cita kalian mau jadi apa sayang?” Seorang anak tiba-tiba celetuk… “Cie sayang cieee” Hahaha, ups! Sepertinya saya salah ngomong. Anak-anak menjadikan itu jadi bahan lelucon -__-

“Aku ingin jadi Messi, Bu,” sahut satu anak. “Aku ingin jadi polisi, Bu”. “Aku aku ingin jadi dokter, Bu”. “Aku ingin jadi artis Boy, Buuu”. Lalu kami semua tertawa (Korban sinetron..hheu) Dan dari bangku depan tiba-tiba terdengar suara keras namun kurang mantap .. “Ingin jadi bidan kaya Kak Wiwik.” Haha..saya pun tersenyum..aamiin

Suasanya di dalam kelas berlanjut ribut, saya pun mulai mengeluarkan jurus kesekian dari ice breaking yang sudah saya konsep. Hmm dan ternyata gak mempan di kelas ini. Fiuuuh.…seketika itu beberapa anak disuruh ke depan, namun mereka malah berdesak-desakan, sampai akhirnya ada yang terjatuh karena saling dorong-dorongan membuat saya geleng-geleng kepala. Di sisi lain, ada beberapa anak juga yang tidak merespon apa yang saya ucapkan. Ouh…ini rasanya dicuekin..hiks..hiks..

Banyak sekali kejadian di kelas yang membuat saya tersenyum, tertawa bahkan kaget. Anak-anak ini bukan nakal, tapi terlalu kreatif. Anak-anak ini bukan tidak bisa diam, tapi terlalu banyak kosakata. Tingkah polah mereka benar-benar membuatku berpikir, “Bagaimana bisa para guru, seorang pahlawan tanpa tanda jasa, bertahan selama puluhan tahun untuk mengabdi di sini? Belajar dan bermain dengan emosi mereka? Woow, luar biasa!”

Entering Sixth grade
Kalian tahu bahwa ini adalah kelas favorit saya. Letak kelasnya di ujung dan cukup tidak strategis sebenernya dan agak gelap ruangannya. Walaupun saya harus berlari kecil, saya begitu bersemangat. Maklum udah makan cemilan..hihii

Bercermin dari pengalaman kelas sebelumnya, saya sudah mulai terbiasa mengendalikan anak-anak. Yeaah…asyiknya kondisi aman terkendali sekali. Saya menikmati mengajar di kelas 6 SD ^^ Luar biasa sekali, anak-anak kelas 6 SD sudah tahu profesi bidan, tempat kerja dan tugasnya. Saya tidak usah bersusah payah menggunakan alat bantu flipchart agar mereka paham. Mereka bisa membedakan dengan profesi dokter, perawat, ataupun tenaga kesehatan lainnya. Siiipppp πŸ˜‰

Di waktu sedang mengajarkan cara membedong bayi, saya diajak selfie pakai handphone saya oleh salah satu siswa. Saya kaget dan tentunya nggak mau nolak. Nih anak Zaman sekarang apa-apa selfie, kayak kakak ajah :p hhii…



Hampir beberapa anak perempuan di dalam kelas ketika awal ditanya ingin jadi bidan kaya Kak Wiwik. Haha…padahal aku nggak provokasi loh πŸ˜€ Dan pertanyaan yang unik termasuk mencengangkan, dari seorang anak laki-laki. “Kak Wiwik, kalo aku boleh jadi bidan nggak?” sambil tersenyum. Ckckk….saya tercengang sambil sedikit tersenyum, ”Nggak dong, bidan itu seorang perempuan, dik. Kalau mau seperti teteh, adik mungkin nanti bisa jadi perawat ataupun jadi dokter.” hoho..

Begitu senangnya waktupun berlalu cepat, di kelas ini kami semua bernyanyi bersama lagu “Kasih Ibu”. Anak-anak berdiri didepan, sambil merangkul teman di sebelahnya dan ikut larut dalam lagunya. Sampai di akhir, saya pimpin mereka untuk mengucapkan ikrar untuk giat belajar dan selalu berbakti kepada orang tua. Mereka berpelukan… They are very interested! (jadi rindu) Di akhir sesi kami keluar kelas dan berfoto bersama (terimakasih Mas Andra relawan Dokumentasi ^^)



Ketika saya mau keluar kelas, anak-anak menjabat tangan saya dan menciup tangan. Sambil mengucapkan “Terimakasih, Bu Bidan”. Ya allah senangnya dalam hati… Terimakasih juga adik-adikku.. sayapun berteriak sambil melambaikan tangan keluar dari kelas. Luar biasaaaaaa!!!!!

Waktu menunjukkan Pukul 11.30,
Acara hampir selesai, kami berkumpul kembali di lapangan sekolah untuk melaksanakan penutupan. Saatnya memperlihatkan awan cita-cita mereka. Semua anak sudah menempelkan cita-cita mereka di depan kelas. Dengan harapan awan itu akan menjadi kenang-kenangan yang tak terlupakan dan motivasi ketika mereka belajar di kelas ketika melihat awan tersebut. Hihi… kemudian terakhir kami bersama-sama menerbangkan pesawat2 an yang udah kita buat bersama dari kertas origami. Semua larut dalam bahagia, pesawat menunjukan cita-cita mereka untuk menerbangkan inspirasi yang tinggi dan melambungkan cita-cita mulia mereka.

Saatnya pesawat terbang, horeeeeeeeeeeeee! Moment ini sungguh luar biasa.

Terakhir kami berfoto bersama anak-anak, guru-guru dan para relawan semua. Kalian tahu hal yang paling mengharukan itu menurut saya adalah ketika tiba-tiba sekelompok anak mengerumuni kami dan minta berfoto… ya Allah berasa artis :p. Ckckck…. ”Kami pengen foto sama Bu bidan”. Terharu. Hiks…



Tiba-tiba ada seorang anak perempuan menghampiri dan menanyakan, “Kakak sekolahnya dimana? Boleh minta nomor telpon nggak?” Kaget saya. Hmmm… dalam hati niat banget ni anak… “Semangat yah rajin belajar nak”, Saya pun memeluknya :*

Di setiap kelas saya selalu berpesan, “Apapun profesi dan cita-cita kita semua itu mulia. Ketika kalian punya impian yang besar terus lakukan yang terbaik. Semangat belajar dan jangan lupa berbakti terhadap kedua orang tua”

SELESAI

Sebuah Pelajaran Berharga
Alhamdulillahirobbilalamiin, perjalanan merupakan proses ketidaktahuan. Mengenal berbagai karakter anak dan bukan sekedar berbagi tapi menginspirasi. Kini telah menjadi bagian dari keluarga Kelas Inspirasi Bangkalan 2, Jazakallohu khairon khatsiron.

Kelas Inspirasi bagi saya tidak hanya para profesional yang bisa menginspirasi adik-adik, justru kita sebagai profesional yang lebih banyak terinspirasi oleh adik-adik melalui tingkah polah mereka. Setiap detik yang bergulir, setiap kata yang terucap adalah pewarna untuk lapis generasi masa depan Indonesia.

Terpenting adalah bagaimana sebuah impresi itu harus lebih diutamakan daripada how to teach them in a class. Sebuah kesan pertama yang benar-benar bisa dilihat dengan visual oleh adik-adik ketika sosok kita telah berdiri di pintu masuk kelas. Jika kesan pertama saja tidak bisa kita ciptakan, metode mengajar terhebat apapun akan gagal diberikan

Masih banyak rasa yang tak bisa saya tuang dan ungkapkan melalui tulisan ini. No doubt!Semua terlalu cepat jika hanya satu hari menginspirasi. Namun semoga Allah membukakan dan memudahkan jalan adik-adik, bahwa ketika saya bisa mereka harus lebih bisa. Aamiin…
Terkait ricuhnya keadaan bangsa ini, tugas kita bukanlah mengutuk kegelapan, mari menjadi satu lilin penerang bagi jiwa-jiwa kecil yang bersih dan suci.

Seperti Pak Anies Baswedan pernah sampaikan pada briefing Kelas Inspirasi terdahulu. “Profesi bisa lain, sektor boleh beda, tapi cinta kita kepada bangsa ini sama-sama dalam, tulus dan sepenuh hati, itulah kesamaan identitas kita semua.” Banyak yang bisa dipelajari dari masing-masing kita. Bertemu lagi adalah sebuah keharusan. Never stop for giving an inspiration! Rombel 2..SDN Mrecah 1..go..go…gooo!!!  

Untuk pendidikan di Bangkalan, menurut saya secara umum sudah baik. Namun pasti masih banyak kendala, seperti walaupun berada di daerah perkotaan juga tidak menjamin tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap. Yak, itu yang saya temukan di lapangan. Tapi yang saya rasakan juga, perkembangan teknologi dan informasi sudah banyak diterima oleh anak-anak SD. Oleh karena itu, pengawasan dari berbagai pihak sebaiknya dilakukan. Saya menyarankan untuk kegiatan seperti Kelas Inspirasi ini bisa terus ditingkatkan, syukur-syukur ada hari tertentu dalam seminggu itu di sekolah yang dijadikan sebagai Kelas Wajib untuk mengispirasi anak-anak. Anak-anak dilatih untuk kreatif dan berjiwa pejuang, sehingga mereka tidak hanya mengenal satu profesi, tetapi wawasannya pun menjadi meningkat. Ini tugas kita semua.

Kelas Inspirasi Bangkalan, Bangun Mimpi Anak Pulau Garam !
Salam Inspirasi
KI Bangkalan

~ WA ~

Kamis, 14 Maret 2013

ASKEB NIFAS POS SC


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Salah satu visi Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 adalah “Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat”. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan Angka Kematian Maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Neonatal menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup.
Untuk mencapai sasaran tersebut, ditetapkan 4 strategi utama antara lain pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang baku, cost effective dan berdasarkan bukti (evidence based) pada semua tingkat pelayanan dan rujukan kesehatan, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Diharapkan bahwa penyebab-penyebab langsung kematian ibu maternal seperti perdarahan, pre-eklamasi dan infeksi yang masih merupakan penyebab terbanyak dari kematian ibu maternal tersebut sebagian besar dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan serta pelayanan intranatal dan post natal (masa nifas) yang baik.
Masa nifas adalah masa transisi dimana ibu mengalami perubahan-perubahan sehingga diperlukan dukungan baik dari petugas maupun keluarga. Segera setelah persalinan pengalaman dramatis wanita berhubungan dengan perubahan anatomi dan psikologi sebagai transisi ke keadaan sebelum hamil. Secara psikologis wanita mengalami proses menuju tercapainya menjadi seorang ibu yang dipengaruhi oleh kepercayaan individu dan kebudayaan.
Peran bidan adalah memberikan dukungan yang konsisten, baik dan relevan yang secara individul diperlukan ibu agar pulih dari ketegangan fisik karena melahirkan dan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengasuh bayinya. Setiap ibu berbeda-beda dalam kebutuhan, harapan dan sikap. Demikian juga bayi berbeda dalam pola perkembangannya. Bidan tidak boleh membuat keputusan atas nama ibu dan sebaliknya tidak boleh membuat keputusan tidak setuju mengenai keputusan ibu.           
     
1.2        Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Diharapkan mehasiswa Akademi Kebidanan mempunyai pengalaman yang nyata dan mampu dalam melaksanakan manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.

1.2.2        Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa dapat :
1.      Melakukan pengkajian pada ibu nifas.
2.      Menentukan identifikasi diagnosa/masalah pada ibu nifas.
3.      Menentukan dan melakukan antisipasi masalah potensial pada ibu nifas.
4.      Melakukan identifikasi kebutuhan segera.
5.      Menentukan rencana Asuhan Kebidanan disertai rasionalisasi pada ibu nifas.
6.      Melaksanakan intervensi yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan klien pada ibu nifas.
7.      Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.

1.3        Metode yang Digunakan
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien, bidan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang disebut Manajemen Kebidanan dengan metode Varney tahun 1997.

1.4        Sistematika Penulisan

BAB 1    PENDAHULUAN

               1.1       Latar Belakang
               1.2       Tujuan
               1.3       Metode yang Digunakan
               1.4       Sistematika Penulisan
BAB 2    LANDASAN TEORI
               2.1       Nifas (Puerperium)
                           2.1.1    Pengertian Nifas
                           2.1.2    Perubahan-perubahan Fisik Pada Masa Nifas
                           2.1.3    Perubahan Psikologis Pada Masa Nifas
                           2.1.4    Frekuensi Kunjungan Masa Nifas
                           2.1.5    Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
                           2.1.6    Kriteria Ibu Post Partum yang Pulang Lebih Awal
                           2.1.7    Tanda-tanda Bahaya Pada Ibu Post Partum
                           2.1.8    KIE Perawatan Bayi
               2.2       Asuhan Pada Ibu Nifas/Post Partum
                           2.2.1    Definisi
                           2.2.2    Tujuan
                           2.2.3    Hasil yang Diharapkan
                           2.2.4    Tujuh Langkah Manajemen Menurut Helen Varney
BAB 3    TINJAUAN KASUS
               3.1       Pengumpulan Data
               3.2       Identifikasi Diagnosa atau Masalah
               3.3       Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
               3.4       Identifikasi Kebutuhan Segera
               3.5       Intervensi
               3.6       Implementasi
               3.7       Evaluasi
BAB 4    PENUTUP
               4.1       Kesimpulan
               4.2       Saran
DAFTAR PUSTAKA




 
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1        Nifas (Puerperium)
2.1.1        Pengertian
Puerperium ialah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
(Sastrawinata S, 1983 : 315)
Masa nifas (purperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
(Saifuddin A. Bari, 2002 : N-23)
Masa nifas adalah masa pulihnya kembali mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lamanya 6-8 minggu.
(Mochtar R., 1998)

2.1.2        Perubahan-perubahan Fisik Pada Masa Nifas
2.1.2.1        Involusi kurpus uteri
Segera setelah placenta lahir, fundus uteri berkontraksi, letaknya kira-kira ½ pusat dan simpisis atau sedikit lebih tinggi. Umumnya organ ini mencapai ukuran tidak hamil seperti semula dalam waktu sekitar 4 minggu. Pada hari ke-10 post partum uterus tidak teraba lagi dari luar. Setelah plasenta lahir beratnya uterus 1000 gram, karena involusi 1 minggu kemudian beratnya menjadi 500 gram. Pada akhir minggu ke-2 turun menjadi 300 gram dan pada akhir puerperium beratnya menjadi 60 gram.
Proses involusi uterus meliputi 3 aktivitas, yaitu :
1.      Kontraksi uterus
2.      Autolysis sel-sel miometrium
3.      Regenerasi epithelium
Kontraksi uterus akan mengompres pembuluh darah, dan oleh karena itu akan mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini berguna bagi pengurangan situs atau tempat implantasi placenta serta mengurangi perdarahan.
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterin. Enzim proteolitik memendekkan jaringan otot yang telah mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali besarnya dari semula selama kehamilan.
2.1.2.2    REGENERASI ENDOMETRIUM
Proses regenerasi endometrium berlangsung cepat, dalam waktu 2-3 hari sisa lapisan desidua telah bergenerasi (lapisan dinding uterus menjadi jaringan endometrium baru, lapisan sisi kavum uteri menjadi nekrotik dan keluar sebagai lochea). Ditempat lain permukaan yang bebas menjadi tertutup oleh ephitel dalam 1 minggu atau 10 hari dan seluruh endometrium akan tertutup dalam minggu ke-3, kecuali di tempat pelepasan plasenta, terjadi thrombus sehingga regenerasi agak lambat sampai sekitar 6 minggu. Luka bekas placenta tidak meninggalkan parut. Penyembuhan luka bekas plasenta dimulai dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.

2.1.2.3    LOCHEA
Lochea adalah pengeluaran dari uterus selama masa nifas. Lochea tidak lain daripada secret luka yang berasal dari luka dalam uterus, terutama luka placenta. Maka sifat lochea berubah seperti secret luka berubah menurut tingkat penyembuhan luka.

Macam-macam lochea :
a.   Lochea rubra
      Terjadi pada hari 3-4 masa nifas. Tanda-tandanya berwarna merah, terdiri dari tempat placenta dan debris yang muncul dari desidua dan chorion.
b.   Lochea Serosa
      Terjadi pada hari 5-9, berwarna merah muda. Lochea ini sedikit darah dan lebih banyak serum. Terdiri dari leukosit dan tempat plaecenta.
c.   Lochea alba
      Terjadi pada hari 10. Cairan lebih pucat warna putih atau kekuning-kuningan. Terdiri dari leukosit dan mukosa serviks.

2.1.2.4    SERVIKS DAN SEGMEN BAWAH RAHIM
Segera setelah placenta lahir, serviks dan segmen bawah rahim menjadi struktur yang tipis, kolaps dan kendur. Mulut serviks mengecil perlahan-lahan. Selama beberapa hari, mulut serviks mudah dimasuki oleh 2 jari, tetapi pada akhir minggu pertama, telah menjadi demikian sempitnya sehingga jari sulit untuk masuk. Saat serviks menyempit, serviks menebal dan salurannya terbentuk kembali, tetapi masih ada tanda-tanda serviks parut.
Setelah kelahiran miometrium segmen bawah rahim yang sangat menipis berkontraksi dan berretraksi tetapi tidak sekuat pada korpus uteri. Dalam beberapa minggu segmen bawah rahim diubah dari struktur yang jelas-jelas cukup besar untuk memuat kepala janin cukup bulan menjadi isthmus uteri yang hampir tidak dapat dilihat.
2.1.2.5    VAGINA DAN JALAN LAHIR
Vagina dan jalan lahir pada bagian pertama masa nifas membentuk lorong berdinding lunak dan keras yang ukurannya secara perlahan-lahan mengecil tetapi jarang kembali ke ukuran semula. Rugae terlihat kembali pada minggu ke-3 dan terdapat carunculae mirtiformis yang khas pada wanita yang pernah melahirkan.

2.1.2.6    PERITONEUM DAN DINDING ABDOMEN
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
Ketika miometrium berkontraksi dan berretraksi setelah kelahiran dan beberapa hari sesudahnya, peritoneum yang membungkus sebagian besar uterus, dibentuk menjadi lipatan-lipatan dan kerutan. Ligamentum latum dan ligamentum rotundum jauh lebih kendur daripada kondisi tidak hamil, untuk kembali ke keadaan semula memerlukan waktu yang cukup lama.
Sebagai akibat putusnya serat elastic kulit dan distensi yang cukup lama, dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara waktu, pemulihan dibantu oleh latihan. Biasanya strie yang terjadi pada saat kehamilan akan berkurang.

2.1.2.7    SALURAN KENCING
Peregangan dan dilatasi selama kehamilan tidak menyebabkan perubahan permanen dipelvis renalis dan ureter, kecuali kalau ada infeksi. Kembali normal pada waktu 2-8 minggu, tergantung pada :
-          Keadaan atau status sebelum persalinan.
-          Lamanya partus kala II.
-          Besarnya kepala yang menekan pada saat persalinan.
2.1.2.8    SISTEM KARDIOVASKULER
Penurunan volume darah diasumsikan dengan kehilangan darah pada saat persalinan. Volume plasma menurun 1000 ml karena kehilangan darah dan diuresis. Setelah 3 hari volume darah meningkat 1200 ml sebagai akibat cairan ekstra seluler  ke intra seluler. Total volume darah menurun 16 % setelah persalinan. Perkiraan kehilangan darah dapat dibandingkan setelah persalinan. Kehilangan darah 500 ml akan mengakibatkan pengurangan HB 1 %, nadi dan candiac output meningkat selama 1-2 jam post partum. Segera setelah melahirkan, cardiac output meningkat 50-60 % dan menurun setelah 10 menit.

2.1.2.9    PAYUDARA
Pada semua wanita setelah melahirkan, laktasi dimulai secara alami dan normal. Proses menyusui mempunyai 2 mekanisme fisiologis, yang meliputi : produksi susu dan sekresi susu atau let down.
Diperkirakan bahwa konentrasi esterogen dan progesterone yang tinggi selama kehamilan menghambat produksi prolaktin yang dibutuhkan untuk laktasi. Hal ini menjelaskan mengapa seorang wanita tidak memproduksi ASI sepanjang kehamilannya.
Pada saat placenta lahir, terjadi perubahan drastic yang mendadak pada kadar esterogen dan progesterone. Keadaan ini menyebabkan kelenjar hipofise anterior memproduksi prolaktin. Produksi ASI juga dipengaruhi oleh hisapan bayi yang dapat menyebabkan kenaikan atau kelanjutan dari pelepasan prolaktin dari hipofise anterior.
Waktu menghisap ASI, mulut bayi akan menekan sinus laktiferus sehingga ASI terdorong ke luar melalui duktus laktiferus ke mulut bayi. Aliran susu dari sinus laktiferus disebut Let Down refleks dan hal ini dapat dirasakan oleh ibu.
           
2.1.3    PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS
2.1.3.1    ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS
Perubahan psikologis yang cepat berlangsung selama seminggu pertama menyebabkan banyak wanita yang emosional dan perasaan labil. Ini terjadi dalam 3-4 hari pertama. Kekuatiran alamiah mengenai kehamilan dan takut melahirkan, upaya fisik waktu bersalin merupakan pengalaman puncak yang dirasakan oleh semua pihak, baik suami, keluarga, teman maupun bidan. Jika masa ini tidak dijalankan dengan baik maka akan mengarah pada kesulitan emosional atau depresi.
Reva Rubin menyumbangkan hasil penelitiannya mengenai perubahan masa nifas yang terjadi beberapa hari sampai seminggu setelah melahirkan.
Ada 3 fase selama periode nifas, yaitu :
1.   Taking-In
Periode ketergantungan, periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan dimana cirri-cirinya adalah ibu butuh tidur yang cukup, nafsu makan meningkat, menceritakan pengalaman persalinannya, bersikap pasif (sebagai penerima dan menunggu apa yang akan diberikan/ disarankan)
2.   Taking-Hold
      Periode pelepasan diri. Terjadi pada hari ke-3 masa nifas. Ciri-ciri adalah bertindak sebagai pengatur, bergerak untuk bekerja, kecemasan mulai kuat, perubahan mood mulai terjadi dan sudah mulai mengerjakan tugas keibuan.
3.   Letting-Go
      Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah (lebih dari 4 hari post partum) dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh keluarga. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi, ia harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat tergantung yang menyebabkan berkurangnya hak ibu, kebebasan dan hubungan sosial. Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini.

2.1.3.2    GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA IBU NIFAS
Ada 3 jenis reaksi psikologis yang dijumpai pada wanita pasca melahirkan, yaitu :
1.   Maternity Blues / Post Partum Blues
Yaitu kemurungan sehabis melahirkan. Timbul hari ke 3-5 setelah melahirkan.
Gejala :
Dimulai dari perasaan sedikit kecewa, mudah marah, perasaan sedih, mudah menangis yang sulit dijelaskan atau tanpa sebab.
Kemungkinan diakibatkan oleh perubahan kadar hormon yang mendadak, perasaan belum siap menghadapi lahirnya bayi dan timbulnya kesadaran akan meningkatnya tanggung jawab sebagai ibu.
Gejala ini biasanya dialami oleh dua per tiga ibu melahirkan dan kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
2.   Psikosis Pasca Persalinan / Psikosis Puerperal
Merupakan keadaan akut psikosis yang lebih kurang sama dengan psikosis bukan pasca persalinan walaupun isi wahamnya dapat saja berkaitan dengan kelahiran bayi, gangguan ini jarang dijumpai. Kadang-kadang disebut sebagai bentuk paling hebat dari depresi pasca persalinan, psikosis puerperal biasanya dipandang sebagai kondisi yang terpisah.
Gejalanya yang paling nyata melliputi delusi dan halusinasi pandangan atau pendengaran. Gejala maniak dari psikosis puerperal mencakup kegairahan dan pandangan yang melambung, yaitu si ibu merasa sangat dominan, pikirannya bekerja dengan sangat cepat dan hal-hal yang dipikirkan tidak saling berhubungan dan sulit diikuti.
3.   Depresi Pasca Persalinan
      Merupakan suatu ganngguan efek (mood) dari sedang hingga berat sesuai dengan episode depresi.
      Gejala utamanya adalah :
-     Segala perubahan yang mencemaskan dalam kepribadian.
-     Mudah tersinggung, marah dan menangis.
-     Ketegangan, kegelisahan atau kepanikan.
-     Rasa bersalah, rasa benci pada diri sendiri.
-     Kelesuan, terus-menerus merasa sakit.
-     Gangguan pola makan, minum atau tidur.
-     Libido yang rendah.
-     Konsentrasi atau ingatan yang sedikit.
-     Gagasan negatif tentang si bayi.
Banyak faktor yang diperkirakan mempengaruhi atau merupakan faktor resiko untuk terjadinya depresi post partum antara lain :
-     Dukungan sosial yang kurang / tidak ada suami / keluarga.
-     Keadaan atau kualitas bayi (termasuk problem kehamilan dan persalinan).
-     Stressor psikososial dan lingkungan.
-     Riwayat depresi sebelumnya atau problem emosional lainnya.
-     Faktor hormonal, dan
-     Faktor budaya.

2.1.4    FREKUENSI KUNJUNGAN MASA NIFAS
Paling sedikit 4 kali kunjungan. Masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
·         Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan)
Tujuan :
1.   Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
2.   Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut.
3.   Memberikan konseling pada ibu atau anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4.   Pemberian ASI awal.
5.   Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir (Bounding Attachment).
6.   Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
7.   Pengawasan oleh petugas kesehatan dalam 2 jam pertama setelah melahirkan.
·         Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
Tujuan :
1.      Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
2.      Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
3.      Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat.
4.      Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
5.      Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, merawat tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan perawatan bayi sehari-hari.
·         Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)
Tujuan :
Sama seperti pada 6 hari setelah persalinan.
·         Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
Tujuan :
1.      Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami ibu atau bayinya.
2.      Memberikan konseling untuk KB secara dini.

2.1.5    KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS
2.1.5.1    NUTRISI DAN CAIRAN
               Ibu nifas perlu diet dengan gizi yang baik dan lengkap.
               Tujuan :
1.      Membantu memulihkan kondisi fisik.
2.      Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
3.      Mencegah konstipasi.
4.      Memulai proses pemberian ASI eksklusif.
Ibu menyusui harus :
-          Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
-          Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
-          Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
-          Pil zat besi diminum selama 40 hari post partum.
-          Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bayi juga mendapatkannya melalui ASI.


2.1.5.2    AMBULASI (MOBILISASI)
               Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan banyak bergerak karena merasa lebih letih dan sakit. Ambulasi dini penting untuk mencegah trombosis vena. Pada persalinan normal ambulasi dapat dilakukan setelah 2 jam post partum.
               Pada pasien dengan section caesarea ambulasi dilakukan 24-36 jam post partum.
               Ambulasi dini (early ambulation) ialah :
               Kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan selekas mungkin berjalan.
               Keuntungan :
-          Melancarkan pengeluaran lochea.
-          Faal usus dan kandung kemih lebih baik.
-          Memungkinkan untuk ibu belajar merawat bayinya seperti : memandikan, ganti popok dan lain-lain.
-          Mempercepat involusi dan melancarkan peredaran darah.
Sebagian pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah efek obat-obatan yang diberikan saat melahirkan telah hilang.

2.1.5.3    ELIMINASI
1.   MIKSI
Miksi spontan normal terjadi pada 8 jam post partum.
·         Anjuran pasien berkemih 6-8 jam post partum dan setiap 4 jam setelahnya.
Kandung kemih yang penuh menganggu mobilitas, involusi uterus dan pengeluaran lochea. Distensi kandung kemih yang berlebihan dalam waktu lama dapat merusak dinding kandung kemih dan mengakibatkan atoni uteri.
·         Selama kehamilan terjadi peningkatan cairan extra seluler 50 %. Setelah melahirkan dieliminasi sebagai urine.
·         Pada pasien dengan persalinan lama dan dehidrasi, terdapat acetone dalam urine. Pada saat laktasi dimulai, mungkin terdapat laktose dalam urine.
·         Bila setelah 8 jam pasien tidak dapat BAK atau jumlahnya belum mencapai 200 cc dapat dilakukan kateterissasi atau intervensi lain.
·         Penyeban retensio urine post partum :
a.       Tekanan intra abdominal berkurang.
b.      Otot-otot perut masih lemah.
c.       Oedem uretra.
d.      Dinding kandung kemih kurang sensitif.

2.   DEFEKASI
·         Jika lebih dari 3 hari pasien belum juga BAB maka perlu diberi laksans.
·         BAB tertunda 2-3 hari post partum masih dikatakan fisiologis.

2.1.5.4    KEBERSIHAN DIRI
·         Tujuan :
-     Mengurangi / mencegah infeksi.
-     Meningkatkan perasaan nyaman dan kesejahteraan.
·         Nasihat yang diberikan :
-     Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
-     Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Juga agar membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar dan mengganti pembalut minimal 2 x sehari.
-     Sarankan mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

2.1.5.5    ISTIRAHAT
-     Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
-     Sarankan ibu untuk kembali melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan dan tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
-     Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam bebrapa hal :
·         Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
·         Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.
·         Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.

2.1.5.6    SEXUAL
-     Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri bila :
·         Darah merah berhenti.
·         Ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
·         Ibu merasa siap.
-     Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai merasa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan tergantung pada kedua pasangan.

2.1.5.7    LATIHAN / SENAM NIFAS
-     Jelaskan pentingnya otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
-     Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti : menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan 1 hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.
-     Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul dilakukan latihan kegel.
      Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
-     Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

2.1.5.8    PERAWATAN PAYUDARA
-     Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting susu.
-     Menggunakan BH yang menyokong payudara.
-     Apabila puting susu lecet, oleskan colostrum atau ASI pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
-     Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
-     Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
-     Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan :
·         Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.
·         Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting.
·         Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
·         Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI , sisanya keluarkan dengan tangan.
·         Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

2.1.5.9    KELUARGA BERENCANA
-     Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.
-     Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.
-     Petugas kesehatan dapat membantu merencanakan tentang keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
-     Penggunaan metode KB dibutuhkan sebelum haid pertama kembali. Metode KB dapat dimulai 2 minggu setelah kelahiran.
-     Hal-hal yang perlu dijelaskan sebelum menggunakan metode KB :
·         Bagaimana metode ini dapt mencegah kehamilan dan efektivitasnya.
·         Kelebihan dan keuntungannya.
·         Kekurangannya.
·         Efek samping.
·         Bagaimana menggunakan metode itu.
·         Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui.
-     Jika seorang ibu / pasangan telah memilih metode KB tertentu maka diharapkan berkunjung lagi 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu / pasangan untuk mengetahui apakah metode tersebut bekerja dengan baik.

2.1.6    KRITERIA IBU POST PARTUM YANG PULANG LEBIH AWAL
·         IBU       :  
-     Kehamilan dan melahirkan normal
-          Tidak terdapat KPD
-          Tekanan darah stabil, suhu < 38°C
-          Sudah mampu untuk ambulasi.
-          Perineum utuh tanpa ruptur tingkat III atau IV.
-          HB > 10 gr %
-          Perdarahan vagina yang tidak berbahaya.
     BAYI     :
-     Usia bayi (30-40 minggu) dengan BB ≥ 2500 gr sampai 4500 gr dan bayi dapat menyusui.
-          Lab : Hematokrit 40%-65%
-          Nilai APGAR > 7 pada 1 dan 5 menit pertama.
-          BAB BAB dan BAK normal dan tanda-tanda vital stabil.

2.1.7    TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU POST PARTUM
            Ibu dan keluarganya perlu mengetahui tanda-tanda bahaya dan siapa yang harus dihubungi dan kemana harus pergi jika mengalami salah satu dari tanda-tanda bahaya sebagai berikut :
1.      Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak dan mengganti pembalut 2 x dalam setengah jam.
2.      Lochea / pengeluaran vagina yang berbau busuk.
3.      Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung.
4.      Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah penglihatan.
5.      Pembengkakan di wajah atau di tangan.
6.      Demam, muntah, nyeri BAK.
7.      Payudara berubah menjadi merah, panas dan atau terasa sakit.
8.      Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
9.      Rasa sakit merah lunak dan atau pembengkakan di kaki (tromboplebitis).
10.  Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau diri sendiri.
11.  Merasa sangat lebih atau nafas terengah-engah.

2.1.8    KIE PERAWATAN BAYI
1.   Kebersihan            : Mandi
2.   Menyusui              : ASI eksklusif
3.   Tidur                     : baringkan bayi ke samping / terlentang. Jangan
  pakai bantal.
4.   Perawatan tali pusat :
-     Harus dijaga agar bersih dan kering.
-     Ibu harus cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat.
-     Lapor ke bidan / petugas kesehatan bila tali pusat berbau, ada kemerahan di sekitarnya atau mengeluarkan cairan.
-     Bubuhi alkohol 70 % atau triple – D
5.   Imunisasi . Dalam waktu seminggu I, beri bayi :
-     BCG
-     Vaksin polio.
-     Vaksin Hepatitis B.



2.2       ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS / POST PARTUM
2.2.1    DEFINISI
            Asuhan ibu post partum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran sampai 6 minggu setelah kelahiran.

2.2.2    TUJUAN
            Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu segera setelah melahirkan dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan, dalam persalinan dan keadaan segeera setelah melahirkan.

2.2.3    HASIL YANG DIHARAPKAN
            Terlaksananya asuhan segera / rutin pada ibu post partum termasuk melakukan pengkajian, membuat diagnosa, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan ibu, mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial, tindakan segera serta merencanakan asuhan.

2.2.4    7 LANGKAH MANAJEMEN MENURUT HELEN VARNEY
2.2.4.1    PENGKAJIAN
               Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan ibu.
               MELAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL POST PARTUM
·         MENINJAU CATATAN / RECORD POST PARTUM
-          Catatan perkembangan ante partum dan intra partum.
-          Berapa lama (jam/hari) pasien post partum.
-          Pesanan sebelumnya dan catatan perkembangan.
-          Suhu, denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah post partum.
-          Pemeriksaan laboratorium dan laporan pemeriksaan tambahan.
-          Catatan obat-obat.
-          Catatan bidan / perawat.

     MENANYAKAN RIWAYAT KESEHATAN DAN KELUHAN IBU.
-          Mobilisasi
-          Buang air kecil.
-          Buang air besar.
-          Nafsu makan.
-          Hal yang tidak jelas.
-          Makanan bayi.
-          Reaksi pada bayi.
-          Reaksi terhadap proses melahirkan dan kelahiran.
     PEMERIKSAAN FISIK
-     Tekanan darah, suhu badan, denyut nadi.
-     Tenggorokan, jika diperlukan.
-     Buah dada dan puting susu.
-     Auskultasi paru-paru, jika diperlukan.
-     Abdomen : kandung kemih, uterus, diastasis.
-     Lochea : Warna, jumlah, bau.
-     Perineum : oedema, inflamasi, rematoma, pus, bekas luka episiotomi / robek, jahitan, memar, hemorrhoid (wasir / ambeien).
-     Extremitas : Varises, betis apakah lemah dan panas, edema, tanda-tanda Homan, refleks.

2.2.4.2    DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN IBU POST PARTUM
Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu post partum dan nifas tergantung dari hasil pengkajian terhadap ibu.
Contoh :
Diagnosa :    -    Post partum hari pertama.
-          Perdarahan nifas.
-          Sub involusio.
-          Anemia post partum.
Masalah ;      -    Ibu kurang informasi.
-          Ibu tidak pernah ANC.
-          Sakit pada luka episiotomi.
-          Keluhan mulas yang mengganggu rasa nyaman.
Kebutuhan : -    Penjelasan tentang pencegahan infeksi.
-          Penjelasan tentang tanda-tanda bahaya.
-          Kontak dengan bayi sesering mungkin
-          Penyuluhan perawatan buah dada.
-          Bimbingan menyusui.
-          Penjelasan tentang metode KB.
-          Imunisasi bayi.
-          Kebiasaan yang tidak bermanfaat behkan dapat membahayakan.

2.2.4.3    IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
               Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.
               Contoh :
               Diagnosa potensial :
-          Hipertensi post partum.
-          Anemia post partum.
-          Subinvolusio.
-          Perdarahan post partum.
-          Febris post partum.
-          Infeksi post partum.
Masalah potensial :
-          Potensial bermasalah dengan ekonomi.
-          Sulit pada luka bekas episiotomi.
-          Nyeri kepala.
-          Mulas.

2.2.4.4    IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
               Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien.
               Contoh :
-     Ibu kejang, segera lakukan tindakan segera untuk mengatasi kejang dan segera berkolaborasi merujuk ibu untuk perawatan selanjutnya.
-     Ibu tiba-tiba mengalami perdarahan, lakukan tindakan segera sesuai dengan keadaan pasien, misalnya bila kontraksi uterus kurang baik segera berikan uterotonika. Bila teridentifikasi adanya tanda-tanda sisa placenta, segera berkolaborasi dengan dokter untuk tindakan kuretage.

2.2.4.5    MEMBUAT RENCANA ASUHAN
               Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya.
               Contoh ;
§  Manajemen Asuhan Awal Puerperium.
-          Kontak dini dan sesering mungkin dengan bayi.
-          Mobilitasi / istirahat baring di tempat tidur.
-          Gizi (diet).
-          Perawatan perineum.
-          Buang air kecil spontan / kateter.
-          Obat penghilang rasa sakit, bila diperlukan.
-          Obat tidur, bila diperlukan.
-          Obat pencahar, bila diperlukan.
-          Pemberian Methergine , jika diperlukan.
§  Asuhan Lanjutan
-          Tambahan vitamin atau zat besi, atau keduanya jika diperlukan.
-          Bebas dari ketidak nyamanan post partum.
-          Perawatan buah dada.
-          Pemeriksaan laboratorium terhadap komplikasi, jika diperlukan.
-          Rencana KB.
-          Tanda-tanda bahaya.
-          Kebiasaan rutin yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan.
-          Rh immune globulin, jika diperlukan.
-          Rubella vaccine 0,5 cc S.C jika diperlukan.

2.2.4.6    IMPLEMENTASI ASUHAN
               Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman terhadap :
-          Kontak dini dan sesering mungkin dengan bayi.
-          Mobilitasi / istirahat baring di tempat tidur.
-          Pengaturan gizi / diet.
-          Perawatan perineum.
-          Buang air kecil spontan / kateter.
-          Pemberian obat penghilang rasa sakit, bila diperlukan.
-          Pemberian obat tidur, bial diperlukan.
-          Pemberian obat pencahar, bila diperlukan.
-          Pemberian Methergine , jika diperlukan.
-          Tidak dilanjutkan IV, jika diberikan.
-          Tambahan vitamin atau zat besi, jika diperlukan.
-          Bebas dari ketidak nyamanan post partum.
-          Perawatan buah dada.
-          Pemeriksaan laboratorium terhadap komplikasi, jika diperlukan.
-          Rencana KB.
-          Rh immune globulin, jika diperlukan.
-          Tanda-tanda bahaya.
-          Penjelasan tentang kebiasaan rutin yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan.

2.2.4.6    EVALUASI
               Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, ulangi kembali proses manajemen denganbenar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana.
           





















 
BAB 3
TINJAUAN KASUS


3.1       PENGUMPULAN DATA
            Tanggal 25-07-2006 jam 10.30 WIB.
A.  DATA SUBYEKTIF
1.   Biodata
Nama ibu         : Ny. “S”
Umur               : 25 tahun
Agama             : Islam
Suku / bangsa  : Jawa / Indonesia
Pendidikan      : S1 Agama Islam
Pekerjaan         : Ibu rumah tangga
Alamat                        : Jln. “T” Surabaya

Nama Suami    : Tn. “A.M”
Umur               : 38 tahun
Agama             : Islam
Suku / bangsa  : Jawa / Indonesia
Pendidikan      : S3 Pendidikan
Pekerjaan         : Dosen
Alamat                        : Jln. “T” Surabaya

2.   Keluhan utama :
      Ibu mengatakan perut terasa mulas tetapi tidak mengganggu aktivitas.

3.   Riwayat kebidanan
a.   Riwayat haid
Menarche              :  13 tahun
27
 
Siklus                    :  28-32 hari
Lama                     :  5 hari
Warna                    :  merah
Bau                        :  amis
Banyaknya            :  -  hari pertama 0,5 kotek, ganti kotek 2
                                    kali sehari.
   -  hari kedua dan ketiga 1 kotek penuh, ganti kotek 3 kali sehari.
   -  hari keempat dan kelima sedikit, ganti kotek 2 kali sehari.
Sifat darah                        :  cair
Dysmenorrhoe       :  kadang-kadang
Fluor albus            :  tidak ada
b.   Riwayat kontrasepsi
      Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan sejak 40 hari setelah melahirkan anak pertama selama 1 tahun. Setelah itu diganti dengan KB suntik bulanan selama ± 3 tahun. Selama menggunakan KB suntik bulanan haid teratur. Setelah berhenti menggunakan KB, 1 bulan kemudian ibu hamil.
      Ibu belum merencanakan kontrasepsi apa yang akan digunakan setelah melahirkan anak kedua ini.

4.   Riwayat kehamilan sekarang.
-     Ibu mengatakan hamil 10 bulan.
-     HPHT tanggal 25-9-2005
PP tanggal 2-7-2006
-     Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran.
-     Pada trimester I
·         Ibu mengatakan tidak mengalami mual dan muntah. Nafsu makan baik.
·         ANC di dr. Heru SpOG (di RB Sumiati) teratur, frekuensi 3 kali, 1 kali tiap bulan.
·         Obat yang diberikan : Vitamin 1 x 1 tablet.
-     Pada trimester II
·         Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.
·         ANC di dokter praktek (dr. Heru SpOG di RB Sumiati), frekuensi 3 kali, 1 kali tiap bulan.
·         Ibu merasakan pergerakan anak pertama kali pada usia kehamilan 4 bulan.
·         Obat yang diberikan :             -  Vitamin 1 x 1 tablet.
                                                -  Kalk 3 x 1 tablet.
-     Pada trimester III
·         Ibu mengatakan nafsu makan bertambah, mudah lelah dan gerakan anak bertambah sering dan kuat.
·         ANC di dokter praktek (dr. Heru SpOG di RB Sumiati), frekuensi 6 kali, tiap 2 minggu sekali. Kemudian dirujuk ke Rumkital Dr. Ramelan Surabaya untuk proses persalinan.
            Obat yang diberikan : -  Vitamin C 3x1
                                                -  Kalk 1x1
5.   Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
6.   Riwayat perkawinan
-     Menikah 1 kali
-     Umur waktu menikah 19 tahun, suami umur 32 tahun.
-     Lama kawin 6 tahun
-     Setelah menikah ibu langsung hamil.

7.   Riwayat imunisasi :
-     Imunisasi TT CPW  2 kali
-     Saat kehamilan I imunisasi TT 1 kali.
-     Pada kehamilan II tidak diimunisasi TT
8.   Riwayat kesehatan ibu :
-     Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis maupun penyakit sistemik (jantung, hipertensi, asthma, DM).
-     Ibu tidak pernah dirawat di RS.
-     Tidak pernah dioperasi.
9.   Riwayat kesehatan keluarga :
-     Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar.
-     Keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis, dan lain-lain) maupun penyakit sistematik (DM, hipertensi, jantung, asthma).
10. Riwayat persalinan sekarang
-     Ibu mengatakan ini persalinan yang kedua.
-     Tanggal persalinan            : 24-7-2006 pukul 16.48 WIB
-     Tempat persalinan             : Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
-    Jenis persalinan           : Pervaginam, letak belakang kepala dengan    oxytocin drips.
-     Penolong persalinan          : dokter
-     Komplikasi / kelainan dalam persalinan    : post matur (umur kehamilan 
                                                                          43-44 minggu).
-     Pengeluaran placenta        : secara manual dengan indikasi
                                                  mempercepat kala III.
-     Perineum                           : utuh.
-     Jumlah perdarahan            : ± 250 cc.
-     Keadaan bayi                    : Baik, segera menangis.
-     Jenis kelamin                     : Perempuan.
-     Warna ketuban                  : putih jernih.
-     Berat badan                       : 3500 gr.
-     Panjang badan                   : 51 cm
-     AS                                     : 7-8

11. Riwayat post partum
-     Keadaan umum                 : baik
-     Keadaan emosional           : stabil, ibu terlihat bahagia.
-     Ambulasi                           : 2 jam post partum, jam 18.48 WIB
-     Keluhan                             : perut terasa mules, tapi tidak mengganggu
                                                  aktivitas.
-     Nafsu makan                     : baik              
-     Eliminasi
·         BAK   : -   Sudah 2 x . BAK pertama post partum pukul  05.00
                        (13 jam)
                    -   Terasa perih saat BAK pertama, banyak,  warna kuning
                        jernih.
·         BAB    : Setelah melahirkan ibu belum BAB
12. Keadaan psiko
-     Ibu mengatakan senang dengan kelahiran putra kedua ini.
-     Hubungan dengan suami baik dan harmonis. Suami selalu mendampingi dan menunggui selama proses kelahiran dan post partum.
-     Ibu bahagia merawat bayinya dan memberi ASI kepada bayinya.
-     Kehamilan ini direncanakan
13. Keadaan sosial
-     Ibu mengatakan tinggal dirumah orang tuanya.
-     Jumlah anggota keluarga 6 orang.
-     Hubungan ibu dengan anggota keluarganya, mertua/keluarga suami serta tetangga baik.
-     Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
-     Pemecahan masalah dalam keluarga secara musyawarah.
14. Keadaan spiritual
-     Ibu memeluk agama islam dan rajin menjalankan sholat 5 waktu.
-     Ibu mengenakan jilbab.
15. Riwayat budaya.
-     Ibu mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan dan minuman tertentu.
-     Ibu menganut budaya jawa dan melakukan upacara selamatan untuk kehamilannya.
16. Pola kebiasaan sehari- hari selama hamil.
POLA
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
1
2
3

Nutrisi








- Makan 3 x sehari, porsi sedang dengan komposisi bervariasi, nasi, lauk pauk, sayuran dan buah.
-  Minum air putih 7-8 gelas sehari.
-  Minum susu 1-2 x sehari, kadang minum teh.

- Makan 3 x sehari, porsi makan dihabiskan.
- Ibu juga makan makanan yang dibawakan keluarga.
Eliminasi
- BAK lancar 6-7 x/hari, warna kuning jernih, bau khas amoniak, tidak nyeri.
-   BAB 1 x sehari, konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, lancar.


- BAK sudah 2 x. BAK pertama post partum pukul 05.00 (13 jam)
- BAB : setelah melahirkan belum BAB.
1
2
3
Istirahat
- Tidur siang ± 2 jam (antara pukul 13.00-15.00)
- Tidur malam ± 7-8 jam (pukul 21.00-05.00)
- Ibu kurang tidur karena merawat serta menyusui bayinya.


Aktivitas
- Pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh pembantu.
- Ibu mengasuh anaknya yang pertama.
- Ibu mengganti baju/ popok bayi.
-  Memberi ASI kepada bayinya.
-  Berjalan-jalan didalam ruangan.
Personal hygiene
-  Mandi 2 x sehari. Keramas 2-3 x seminggu.
-  Gosok gigi 2 x sehari.
- Ganti baju setiap selesai mandi.
-  Setelah melahirkan, ibu dimandikan di tempat tidur.
- Mandi 1 x pagi hari jam 05.30
Sexualitas
-   Melakukan hubungan sexual 1 kali seminggu karena suami bertugas di luar kota
- Tidak melakukan hubunga sexual.

B.  DATA OBYEKTIF
1.   Pemeriksaan umum.
Keadaan umum                       : baik
Kesadaran                               : compos mentis (sadar)
Warna kulit                             : sawo matang.
Tinggi badan (penampilan)     : sedang
Berat badan (penampilan)       : kurus
Postur tubuh                            : tegak, simetris
Cara berjalan                           : tegak, simetris, tidak pincang
Cara berpakaian                      : memakai baju panjang dan berjilbab.
Hygiene personal                    : bersih
Bau badan                               : tidak bau
Bau nafas                                : tidak bau
Ekspresi wajah                        : gembira
Bicara                                      : suara jelas
·         Ukuran antropometri
-     Tinggi badan                                       : 157 cm
-     Berat badan sebelum hamil                 : 45 kg
-     Berat badan pada ANC terakhir         : 60 kg
-     Berat badan post partum                     : 49 kg
-     LILA                                                   : 24 cm
·         Tanda vital
-     Tekanan darah             : 110/70 mm Hg
-     Suhu                            : 36 ΒΊ c
-     Nadi                            : 84x / menit
-     Pernapasan                  : 16x /menit
2.   Pemeriksaan fisik
a.   Inspeksi
-     Kulit
:  Tidak sianosis, tidak ikterus, tidak pucat, jenis kulit kering, tidak ada luka/bisul.
-     Rambut
:  Warna hitam, bersih, tidak ada ketombe, tipis, penyebaran merata.
-     Kepala     
:   Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
-     Muka
:   Agak pucat, tidak oedem.
-     Mata
:  Selaput lendir mata tidak pucat, sklera putih, kelopak mata tidak oedem.
-     Telingga
:   bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi.
-     Hidung
:  bersih, tidak ada polip, tidak ada tanda-tanda infeksi.Tidak ada pernapasan cuping hidung.


-     Mulut
:   -  Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada rhagaden, tidak ada tanda-tanda infeksi pada gusi.
    -  Gigi tidak ada caries, tidak ada gigi palsu, tidak ada gigi tunggal
-     Leher
:  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan pada vena jugularis.
-     Ketiak
:  Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada acesoriasis mammae, ada hiperpigmentasi.
-     Ekstremitas atas    
:  Kedua lengan simetris, jari-jari lengkap,kuku tidak pucat, warna merah muda, pendek.
-     Dada       
:  Bentuk  normal, simetris, pernapasan normal, tidak ada retraksi intercosta.
-     Payudara
:  Simetris,  ukuran besar, menggantung, puting susu menonjol, ada hiperpigmentasi pada areola mammae, bersih, ada pembesaran kelenjar montgomeri.
-     Perut

:  tidak  ada bekas luka operasi, terdapat striae albicans dan hiperpigmentasi linea alba menjadi linea nigra.
-     Pelipatan paha

:  Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada hernia inguinalis, ada hiperpigmentasi, tidak ada tanda-tanda infeksi jamur.
-    Extremitas bawah

:   Kedua     tungkai  simetris, tulang  tibia lurus, tidak  ada   varises,  tidak  ada  oedema  pada tungkai      bawah,   jari-jari   lengkap,    kuku pendek, bersih, telapak kaki cekung.
-    Punggung
:   Lurus, segitiga Michaelis simetris.
-     Vulva
:  Rambut  pubis  tipis, tidak ada oedem pada kedua labia mayor dan minor, tidak ada bortolinitis, tidak ada tanda-tanda infeksi lain, perineum utuh, pengeluaran pervagina : lochea rubra 1/3 kotek, bau anyir, warna merah kehitaman.
-     Anus
:   Bersih, tidak ada haemorroid.

b.   Palpasi
-     Kulit
: Kering, suhu hangat, tekstur halus, turgor  baik.
-     Rambut
:   Kuantitas tipis, tekstur halus.
-     Kepala     
:  Tidak  ada  benjolan,  tidak  ada  lekukan   pada kulit kepala.
-     Hidung/ sinus
:  Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontal dan maksilaris.
-     Leher
:  Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, posisi trakea di tengah, tidak ada nyeri tekan tiroid.
-     Aksila      
:  Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan.
-     Dada       
:   Tidak ada nyeri tekan pada otot pektoralis..
-     Payudara
:   Konsistensi lembek, tidak ada benjolan, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, areola diperas keluar colostrum.
-     Perut

:  Tinggi     fundus      uteri     ½   sympisis-pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras, posisi uterus di tengah. Kandung kemih kosong
c.   Auskultasi
-     Dada
      * Paru-paru

      * Jantung

: Bunyi vesikular, tidak ada ronchi dan wheezing.
: Terdengar bunyi jantung I dan II tunggal.
-     Perut
: Peristaltik usus baik.
d.   Perkusi                          : Reflek lutut baik.

3.   Pemeriksaan penunjang
      Laboratorium                 : Hb tidak dilakukan
4.   Therapi yang diberikan  :
-     Amoxycillin 3 x 500 mg
-     Asam mefenamat 3 x 500 mg
-     Roborantina 1 x 1

3.2       IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH
TGL/
JAM
DIAGNOSA/MASALAH/
KEBUTUHAN

DATA DASAR
25-7-‘06
Jam 10.45
P20002 post partum hari I dengan post manual placenta.

Masalah :
Perut teras mules.

Kebutuhan :
-   Penyuluhan tentang penyebeb perut mules.
-   Observasi tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, perdarahan/ lochea.
- Observasi   tanda-tanda  vital.
S :







O :



-  Ibu  mengatakan  baru melahirkan anak ke-2 tanggal 24-7-2006 pukul 16.48 WIB.
-   Hamil 10 bulan (lewat waktu).
-   Jenis kelamin bayi perempuan.
-   Placenta dilahirkan dengan tangan.
- Perut terasa mules tetapi tidak mengganggu aktifitas.
Ibu :
-   KU baik.
-   Partus     tanggal   24-7-2006  pukul 16.48 WIB.
-   Jenis persalinan pervaginam letak belakang kepala.
-   Umur kehamilan 43-44 minggu.
-   Infus oxytocin drips.
-   Pengeluaran placenta secara manual
TGL/
JAM
DIAGNOSA/MASALAH/
KEBUTUHAN

DATA DASAR
































-  Meneteki        bayi sesering mungkin.


-   Jumlah perdarahan ± 250 cc.
-   Warna ketuban putih jernih.
-   Tanda-tanda vital :
     -  Tensi : 110/70mm Hh
     -  Suhu :  36ΒΊ C
     -  Nadi : 80x / menit
     -  Pernafasan : 16 x / menit
-   Inspeksi
·         Muka     : agak pucat
·         Payudara : Simetris, ukuran besar, menggantung, puting susu menonjol, bersih.
·         Perut      : Strie albicans (+), linea nigra (+)
·         Vulva    : Lochea rubra 1/3 kotek, warna merah kehitaman.
-   Palpasi
·         Payudara : konsistensi lembek, tidak ada benjolan, colostrum (+).
·         Perut   : TFU ½ symphisis-pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras, kandung kemih kosong.
Bayi :
-  Keadaan bayi baik,segera menangis.
-  AS 7-8
-  BB  3500 gr
-  PB  51 cm
3.3       IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnosa potensial : potensial terjadinya HPP
S :
-  Ibu mengatakan baru melahirkan anak ke-2 tanggal 24-7-2006 pukul 16.48
-  Placenta dilahirkan dengan tangan.
O :
-  Jenis persalinan pervaginam, letak belakang kepala dengan oxytacin drips.
-  Pengeluaran placenta secara manual.
-  Jumlah perdarahan ± 250 cc.
-  TFU ½ symphisis-pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras, posisi uterus di tengah.
-  Pengeluaran pervagina : Lochea rubra 1/3 kotek, warna merah kehitaman, bau anyir.
-  Tanda-tanda vital :
   Tekanan darah : 110/70mm Hh
    Suhu badan     :  36ΒΊ C
    Nadi                : 80x / menit
    Pernapasan     : 16 x / menit


3.4       IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
-     Memperhatikan kebersihan diri, terutama kebersihan vulva untuk mencegah terjadinya infeksi.
-     Konsumsi makanan dengan menu seimbang.
-     Ibu meneteki bayi sesering mungkin.

TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
25-7-2006
Jam 10.50













P20002 post partum hari I dengan post manual placenta

Masalah :
Perut terasa mules.

Jangka pendek :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan ± 1 jam diharapkan ibu mengerti penjelasan yang diberikan bidan dengan kriteria : ibu mengatakan mengerti dan    
1. Lakukan pendekatan therapeutik kepada ibu dan keluarga.




2. Berikan penjelasan pada ibu tentang penyebab perut mules (proses involusi) pada
1. Dengan pendekatan therapeutik terjalin hubungan kerjasama yang baik antara ibu dan petugas kesehatan.

2.  Dengan penjelasan tentang proses involusi akan menambah pengetahuan ibu dan tidak membuat ibu cemas
25-7-2006 10.52






10.54




1. Melakukan komunikasi therapeutik dengan cara:
-   Memberi ucapan selamat.
-   Memperkenalkan diri petugas.
-   Menanyakan keadaan ibu dan mendengar keluhan ibu
2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang penyebab perut mules yaitu proses involusi dimana    uterus
Tanggal 25-7-2006 pukul 11.50 WIB.
S:
-  Ibu      mengatakan mengerti tentang penjelasan yang disampaikan oleh bidan dan akan melaksanakannya.
-  Ibu bisa beradaptasi terhadap nyeri/mules pada perut.
O :
- Ekspresi    wajah gembira.
-  Ibu     mengangguk-agguk tanda mengerti.

TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI


melaksanakan apa yang disampaikan oleh bidan
Jangka panjang :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 5 jam diharapkan masa nifas berjalan normal tanpa komplikasi dengan
    masa nifas.




3.  Anjurkan kepada ibu untuk sering meneteki bayinya.




4. Anjurkan kepada ibu untuk mem- praktikkan
    membuat ibu cemas



3. Dengan menyusui dapat merangsang pengeluaran ASI dan mempercepat proses involusi serta pengeluaran lochea lancar.
4. Personal hygiene yang baik akan mencegah penyebaran
25-7-2006



10.56








10.58



    berkontraksi dan berrelaksasi sehingga menjadi lebih kecil dan dan akan kembali ke ukuran sebelum hamil.
3.  Menganjurkan kepada ibu untuk sering meneteki bayinya.






4. Menganjurkan kepada ibu untuk memperhatikan hygiene,kebersihan


TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI


kriteria :
-  KU     ibu baik.
-  Tanda-tanda vital dalam batas normal.
-   Proses involusi berjalan  dengan baik.-   Pengeluaran lochea dalam batas normal
    personal hygiene dan kebersihan vulva dan sering Mengganti kotek .


5. Anjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang / TKTP.

  kuman.








5. Gizi yang seimbang dapat mempercepat penyembuhan luka di rahim,    memperbanyak produksi ASI, memulihkan tenaga setelah
25-7-2006







11.03

    vulva, cara membersihkan vulva yang benar yaitu dari depan ke belakang, baru kemudian daerah anus. Membersihkan vulva setiap kali selesai BAK atau BAB dan sering mengganti pembalut.
5. Menganjurkan kepada  ibu untuk mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari dengan gizi seimbang/ TKTP. Minum ± 3 liter    air tiap hari dan minum setiap kali menyusui.
O :
- Ekspresi    wajah ibu gembira.
-  Ibu     mengangguk-agguk tanda mengerti
-  Ibu meneteki bayinya saat bayi menangis.


TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI


-   Kebutuhan ASI tercukupi.
-   Tidak terjadi infeksi pada masa nifas.
-   Ibu boleh pulang.

   



6. Anjurkan ibu agar cukup istirahat









    melahirkan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Dengan istirahat yang cukup dapat memcegah Kelelahan yang berlebihan, meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses involusi, mengurangi perdarahan serta memperkecil resiko depresi yang dapat
25-7-2006


11.08








6. Menganjurkan ibu agar cukup istirahat selagi bayinya tidur.


TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI








7. Jelaskan kepada ibu tentang perawatan payudara.

    menyebabkan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan diri sendiri.
7. Perawatan payudara yang lebih baik memperlancar proses menyusui.

25-7-2006



11.12
















7. Menjelaskan  kepada ibu tentang perawatan payudara :
-  Menjaga payudara tetap bersih + kering terutama puting susu.
-  Menggunakan BH yang menyokong payudara.
- Bila puting lecet, oleskan colostrum / ASI

A: P20002, post partum hari I dengan nifas fisiologi.
P :
-  Lanjutkan intervensi sesuai kebutuhan ibu.
-   Pasien boleh pulang.
-   Menasehatkan ibu dan keluarga untuk segera menghubungi bidan bila menemukan tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
-   Memberitahukan jadwal kunjungan masa nifas dan

TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI












8. Lakukan observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochea.
9. Lakukan observasi









8. Untuk deteksi dini kelainan / komplikasi yang mungkin terjadi.



9. Untuk mendeteksi dini
25-7-2006







15.50






15.55
- Bila lecet berat, istirahatkan 24 jam.
-  Bila payudara bengkak kompres air hangat lalu keluarkan ASI hingga payudara lunak.
-  Susukan bayi tiap 2-3 jam
8. Melakukan observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochea.




9. Melakukan observasi tanda-tanda vital
   kunjungan bayi.

TGL/
JAM
DIAGNOSA/
MASALAH
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL/
JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI



       Tanda-tanda vital
10.  Jelaskan kepada ibu tentang macam-macam KB, kelebihan / kekurangannya, efek samping serta cara penggunaan metode KB tersebut.
  Kelaianan.

10.  Dengan penjelasan tentang KB dapat membantu ibu / pasangan untuk menentukan kontrasepsi yang diinginkan.
25-7-2006
16.00


10.  Menjelaskan kepada ibu tentang macam-macam KB, kelebihan, kekurangan, efek samping dan cara penggunaan metode KB tersebut.




                       
TGL/
JAM
DIAGNOSA
CATATAN PERKEMBANGAN
PARAF PETUGAS
25-7-2006
16.00

























P20002, post partum hari I dengan nifas fisiologi














S :
-     Ibu mengatakan saat ini keadaannya baik, nafsu makan baik.
-     Ibu mengatakan perut masih mules tetapi tidak mengganggu aktivitasnya.
-     Ibu mengatakan sudah BAK 4 kali, lancar dan tidak nyeri. Belum BAB.
-     Ibu mengatakan perdarahan dari vagina sedikit, tidak ada gumpalan.
O :
-    Ekspresi wajah ibu gembira.
-    KU ibu baik.
-    Tanda-tanda vital
·         Tensi 110/70mm Hh
·         Suhu   36ΒΊ C
·         Nadi  80x / menit
·         Respirasi 16 x /menit
-     Pengeluaran colostrum (+). Ibu meneteki bayinya bila menangis
-    TFU ½ symphisis-pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras, posisi uterus di tengah
-    Pengeluaran pervaginal : Lochea rubra   1/4 kotek, warna merah kehitaman, bau amis, tidak ada gumpalan. Ganti pembalut 1x

A: P20002, post partum hari I dengan nifas fisiologi.


TGL/
JAM
DIAGNOSA
CATATAN PERKEMBANGAN
PARAF PETUGAS
25-7-2006



















P :
-     Ibu boleh pulang.
-     Lanjutkan intervensi di rumah sesuai kebutuhan ibu dan bayi..
-     Menasehatkan ibu dan keluarga untuk segera menghubungi bidan bila menemukan tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
-     Memberitahukan jadwal kunjungan masa nifas dan kunjungan bayi untuk imunisasi.


























 
 

 
BAB 4

PENUTUP



4.1       KESIMPULAN
            Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny “S” di ruang F1 (nifas) Rumkital Dr. Ramelan Surabya dan setelah tinjauan berdasarkan sumber kepustakaan dan pengamatan langsung terhadap klien maka disimpulkan bahwa klien dalam masa nifas fisiologis. Pada pengkajian, baik pada data subyektif maupun obyektif tidak ditemukan data yang menyimpang dari keadaan yang fisiologis, hanya klien mengatakan perut terasa mules tetapi tidak mengganggu aktivitas klien. Keluhan perut mules pada ibu nifas adalah sesuatu yang fisiologis karena merupakan proses involusi uterus kembali ke bentuknya semula yang meliputi 3 aktivitas, yaitu : kontraksi uterus, autolysis sel-sel myometrium dan regenerasi epithelium.
            Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “S” disesuaikan dengan kebutuhan klien dan sesuai dengan program dan kebijakan teknis perawatan masa nifas.

4.2       SARAN
            Bidan sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan terhadap masyarakat juga senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya dengan cara meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada klien / masyarakat.







49
 
 


 
DAFTAR PUSTAKA



1.         Sastrawinata Sulaiman, 1983, Obstetri Fisiologi, Bandung : Universitas Padjadjaran.

2.         Saifuddin Abdul Bari, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayana Kesehatan Maternal Dan Neonatal,  Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

3.         Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri,  Jakarta : EGC.

4.         Tim Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus, Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan, Jakarta.

5.         Marshall Fiona, 2004, Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan, Jakarta : Accan.



50