Total Tayangan Halaman

Selasa, 17 Mei 2011

KELAS ANTENATAL / ANTENATAL CLASS

KELAS ANTENATAL / ANTENATAL CLASS
Kelas Antenatal

A. Definisi Kelas Antenatal
Tidak ada definisi kelas antenatal yang disepakati secara universal. Akibatnya, terdapat banyak ragam gaya yang didasarkan pada perbedaan asumsi mengenai apa kegunaan dari diadakannya kelas antenatal. Beberapa kelas mendorong orang tua bersikap pasif, menerima dan bergantung pada sang ahli. Sebagian lain mendorong mereka untuk melihat diri mereka sebagai orang yang kompeten dan mampu mengambil keputusan berdasarkan informasi untuk diri mereka, bayinya dan diharapkan mereka mampu merawat bayinya dari sejak lahir sampai bayinya tumbuh dewasa. Sedangkan menurut buku KIA kelas Ibu Hamil merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran (Awi Muliadi Wijaya, 2008).
Kelas Antenatal adalah kelas yang dipersiapkan untuk para ibu pra-hamil, ibu hamil dan ibu menyusui untuk proses persalinan dan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dengan jelas dan benar. Kelas Antenatal ini diberikan oleh para tenaga medis yang terlatih dan berpengalaman agar para ibu memiliki pengetahuan dan siap menghadapi proses persalinan dan (IMD) Inisiasi Menyusui Dini. Perawat Klinik Laktasi RSU Bunda Margonda akan membantu anda para ibu yang mengikuti kelas antenatal.

B. Tujuan Kelas Antenatal
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir.
C. Manfaat Kelas Antenatal
Kelas-kelas antenatal memberikan Ibu informasi tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran, serta perawatan bayi. Kelas juga akan memungkinkan Ibu untuk membicarakan segala keprihatinan yang mungkin Ibu miliki dengan para orangtua lain yang sedang mengandung. Banyak kelas antenatal yang hanya berfokus pada persalinan dan kelahiran, tetapi yang lain termasuk saran-saran praktis tentang bagaimana merawat bayi dan menyesuaikan diri dalam kedudukan sebagai orangtua.
Adapun manfaat kelas antenatal yaitu :
a. Latihan pernafasan untuk mempermudah proses persalinan. Suami juga belajar memijat untuk membantu Ibu tetap relaks baik sebelum maupun pada saat melahirkan.
b. Ada informasi mengenai seluruh proses persalinan, rincian prosedur medis, mengatasi reaksi emosinal Ibu dan perubahan yang terjadi pada saat kehamilan dan setelah kelahiran.
c. Belajar beragam posisi melahirkan dan informasi pilihan pereda sakit, tips mengatasi beragam situasi yang mungkint terjadi saat persalinan.
d. Mendapat tips mempersiapkan hidup bersama bayi baru baik secara emosional maupun secara praktek.
e. Bersosialisasi dan berbagi pengalaman dengan calon ibu atau ayah lainnya yang mungkin punya cerita yang berbeda.
f. Lebih mengetahui tentang kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu hamil serta keluarganya dan masyarakat (bagi petugas kesehatan).

D. Kegiatan Kelas Antenatal
Kegiatan yang dilakukan pada saat Kelas Antenatal antara lain adalah:
1. Menyampaikan informasi mengenai manfaat ASI bagi bayi
2. Menjelaskan kepada para ibu mengenai perbedaan ASI dan Susu Formula.
3. Memberikan edukasi mengenai posisi IMD dan menyusui
4. Memberikan edukasi mengenai kiat-kiat pemberian ASI
5. Memberikan edukasi mengenai cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI yang baik.

E. Jenis-Jenis Kelas Antenatal
Kunjungan pertama Ibu ke rumah sakit dapat dimulai kapan saja mulai 12-20 minggu kehamilan. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mendapatkan gambaran penuh kesehatan Ibu dan kesehatan bayinya. Ibu dapat berbicara dengan seorang bidan yang akan menanyakan berbagai latar belakang kesehatan Ibu dan riwayat medis. Hal ini juga akan menjadi kesempatan Ibu untuk bertanya mengenai perawatan dan jangkauan pelayanan yang tersedia untuk Ibu. Kunjungan berlangsung sekitar dua jam. Jika kehamilan Ibu normal, kunjungan berikutnya akan jauh lebih pendek. Kunjungan dapat dibagi antara rumah sakit dan dokter keluarga atau bidan.
Pada setiap kunjungan antenatal berikutnya, jika Ibu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran yang terkait dengan kehamilannya, Ibu harus bertanya kepada bidan atau dokter. Kebanykan rumah sakit akan mengadakan system kelas khusus orangtua di mana Ibu dan pasangan atau temannya dapat mengikuti menjelang saat kelahiran. Sesi-sesi ini akan memberikan Ibu kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang menyusui, nutrisi, mempertahankan gaya hidup sehat dan mempersiapkan Ibu dan keluarganya untuk kelahiran bayi.
Sebagian besar orangtua mengikuti sedikitnya beberapa kelas antenatal. Ibu berhak cuti dari pekerjaan sesegera mungkin. Beberapa majikan akan meminta untuk melihat catatan dari bidan atau dokter yang mengkonfirmasi kehadiran ibu. Ada berbagai jenis kelas - mintalah pada bidan apa yang tersedia di wilayah ibu. Jenis kelas mempunyai tingkatan yang berbeda dengan waktu dan bobot materi yang berbeda pada tiap kelas. Beberapa kelas ditujukan untuk semua orang, sementara yang lain untuk kelompok-kelompok tertentu, seperti remaja atau perempuan dari kelompok etnis tertentu. Kelas-kelas umumnya ditawarkan untuk para ibu hamil sendiri atau untuk pasangan Ibu mungkin akan mengikuti kelas antenatal mulai sekitar 30 minggu. Beberapa ibu datang bersama pasangan seks, atau perempuan dengan ibu mereka atau teman ketimbang ayah bayi. Beberapa Rumah Sakit menyediakan kelas untuk pasangan dengan kebutuhan khusus.Sebagian besar Rumah Sakit yang membantu persalinan menawarkan kelas prenatal. Kelas prenatal biasanya diajar oleh perawat bersalin, bidan, atau dokter. Ibu bisa memilih jadwal kelas prenatal sesuai waktu yang Ibu inginkan, pagi, sore, atau malam hari. Bahkan ada kelas yang dilakukan selama seminggu penuh. Kelas-kelas antenatal disediakan oleh rumah sakit dan Ibu akan membutuhkan buku telepon mereka ke tempat Ibu. Ibu perlu menghubungi rumah sakit setempat untuk perincian.
Kelas pemerintah adalah:
• Biasanya diadakan di sebuah rumah sakit atau pusat kesehatan
• Jalankan oleh profesional kesehatan, sering kali seorang bidan atau petugas kesehatan, mungkin dengan masukan dari seorang dokter
• Diadakan di kelompok cukup besar
• Gratis
Kelas Swasta adalah:
• Sering kali diadakan di rumah seseorang atau di dalam pengaturan komunitas
• Diadakan oleh guru yang dilatih oleh organisasi yang menawarkan kelas - mereka mungkin profesional kesehatan atau mungkin tidak
• Biasanya cukup diadakan di kelompok-kelompok kecil, karena fokusnya adalah pada persahabatan dan dukungan.
• Biasanya ada biaya untuk kelas swasta, meskipun hal ini mungkin akan dibebaskan dalam beberapa kasus.
Ciri khas kelas antenatal, apakah pemerintah atau swasta, biasanya mengikuti kursus selama enam sampai delapan minggu dalam beberapa bulan terakhir kehamilan. Semua wanita di dalam kelas kurang lebih berhak pada waktu yang sama. Di beberapa daerah, Ibu mungkin menemukan pekan-pekan atau hari-hari 'persalinan dan kelahiran’, di mana Ibu mengikuti satu atau dua sesi yang panjang. Kedua kelas baik kelas pemerintah maupun swasta dapat mengambil format ini.
Bidan atau dokter mungkin akan menanyakan kepada Ibu apakah Ibu berencana untuk menghadiri kelas antenatal di rumah sakit. Kelas-kelas ini biasanya sibuk sehingga Ibu perlu memesan lebih awal. Ibu bisa mendapatkan kontak informasi seluruh rumah sakit. Kontak informasi rumah sakit pribadi di daerah Ibu tersedia dalam buku petunjuk telepon. Ada beberapa jenis kelas antenatal yang ditawarkan, diantaranya kelas yang diadakan di Rumah Sakit, Puskesmas, BPS (Kelas Antenatal Independen) adalah :

1. Kelas Khusus Calon Ibu Saja
Kelas prenatal yang hanya menerima calon Ibu saja tanpa mengikutsertakan suami. Di kelas ini dibahas juga mengenai masalah pria.
2. Kelas untuk Ibu dan Suami
Kelas antenatal dapat memperkenalkan pasangan Anda untuk apa yang diharapkan sebagai pendamping kelahiran, dan mereka dapat mengambil bagian dalam diskusi tentang merawat bayi dan menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orangtua. Kelas juga dapat menjadi awal dari persahabatan abadi dengan orangtua lain anak-anak usia yang sama.
Di kelas ini Ibu dan suami bisa sama-sama mempersiapkan persalinan sambil mempererat hubungan. Kelas ini juga dapat membantu calon ayah yang gugup menjadi lebih tenang saat manghadapi persalinan. Mereka juga lebih terlibat dalam kehamilan Ibu dan merasa berguna. Mengikuti kelas prenatal, sebaiknya bersama suami. Supaya Ibu dan suami bisa mempersiapkan kelahiran dan punya kesempatan bertanya segala hal tentang kelahiran. Jangan sungkan untuk bertanya pada petugas. Kebanyakan kelas berjalan pada enam hingga delapan minggu bulan terakhir kehamilan. Ibu bisa memesan tempat mulai kehamilan 12 minggu.
Kelas antenatal banyak memberi kontribusi, khususnya peran bidan sebagai pengajar. Situasi sekarang ini mengharuskan bidan untuk mengenal dan memahami klien lebih dekat. Tim pengajar yang lebih kecil (3 orang) lebih baik dibandingkan tim besar, karena masing-masing pengajar lebih banyak mempunyai kesempatan untuk mengadakan pendekatan kepada peserta didik. Selain itu para peserta lebih terbuka. Lamanya pendidikan terbatas pada 3-4 sesi sebelumnya 6-8 sesi yang masing-masing 2 jam. Adapula cara lain khusus hari libur (sabtu dan minggu). Mengenai materi yang diajarkan ada menyeluruh aspek fisik, teori dan emosi dalam satu khusus.
Selama memberikan pendidikan, petugas perlu menyadari cara belajar orang dewasa karena peserta merupakan kelompok yang termotivasi sehingga mereka cukup kritis dalam menanggapi topic/materi pembelajaran. Oleh karena itu perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa.
3. Kelas untuk Kehamilan Kedua atau Ketiga Kali
Ini adalah kelas penyegaran untuk Ibu yang sudah pernah memiliki bayi. Di kelas ini pengetahuan Ibu tentang kehamilan dan kelahiran diperbaharui. Dalam kelas-kelas ini, diberikan juga kesempatan kepada calon Ibu untuk mengunjungi rumah sakit tempat mereka akan melahirkan kelak. Melihat semua fasilitas rumah sakit tentu akan memberikan rasa nyaman bagi Ibu ketika menjalani proses persalinan.
4. Kelas Privat
Sebelum mengikuti kelas prenatal Ibu dan suami dapat memilih siapa saja instruktur yang mengajarkan dan materi apa saja yang diinginkan sampai menemukan kelas dan pengajar yang cocok.
5. Kelas Aquanatal
Jika Ibu ingin melahirkan dalam air, Ibu bisa mengikuti kelas aquanatal. Renang adalah salah satu olahraga yang aman untuk ibu hamil. Di dalam air Ibu bisa bergerak dan melakukan latihan dengan bebas. Ibu bisa mengikuti di kelas ini sejak awal hingga akhir kehamilan, bahkan sampai ketuban Ibu pecah. Tapi, lebih baik lagi bila Ibu tetap mengikuti kelas reguler supaya informasi yang didapat lebih lengkap.
6. Kelas Yoga
Kelas Yoga juga berguna berguna untuk memperkuat otot-otot agar Ibu lebih percaya diri dan siap menghadapi persalinan. Di sini Ibu belajar teknik pernapasan dan relaksasi untuk mengurangi stress.
7. Kelas Antenatal Terpadu
Kelas antenatal terpadu merupakan kelas yang terdiri atas berbagai bagian yang berbeda-beda yang dipimpin oleh tenaga professional kesehatan. Di beberapa tempat kelas antenatal ada batasan yang jelas yang menegaskan siapa mengajar apa dan kadang kala memunculkan perdebatan mengenai batasan tersebut. Bagi orang tua keadaan ini dapat menimbulkan gangguan dan pemisahan kelas antenatal yang membuat topik tertentu diberikan berulang kali dan topik lain terlewatkan. Jika staf yang berasal dari disiplin yang berbeda mengajarkan kelompok yang sama, sangat penting agar mereka menetapkan filosofi dan pendekatan yang umum, dan agar mereka merencanakan kelas antenatal bersama-sama dan berkomunikasi secara teratur. ( Judith Schott, 2009).
8. Kelas Berpusat pada Orang Tua
Kelas ini lebih menekankan pada dukungan social, kepercayaan diri, dan menentukan pilihan ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya, persalinannya, dan masa setelah melahirkan. Prinsip pembelajaran orang dewasa diamati, orang tua terlibat dalam penentuan agenda, dan instruktur menciptakan suatu lingkungan belajar yang memungkinkan individu membicarakan hal-hal yang betul-betul berarti bagi mereka. Kelas berpusat pada orangtua adalah kelas yang paling efektif dan paling menyenangkan bagi orang tua adan instruktur. (Schott, 2009).
Dalam kelas antenatal ada beberapa instruktur memperlakukan serangkaian kelas antenatal sebagai sebuah perluasan klinis. Ini mungkin disebabkan oleh kurangnya persiapan dan pelatihan untuk kepemimpinan dalam kelas. Pendekatan seperti ini mempunyai beberapa kekurangan antara lain prinsip pendidikan untuk orang dewasa yang terbukti efektif sering kali diabaikan dan terdapat bahaya bahwa instruktur dapat mengendalikan muatan informasi, menyajikan semua informasi, memberikan instruksi dan menjadi focus perhatian tunggal. Perasaan orang tua dapat diabaikan, kesempatan diskusi hilang dan kekhawatiran mereka tidak dibahas sehingga tidak teratasi.
Perencanaan kelas antenatal dan instruktur perlu membuat perbedaan yang jelas antara :
• Perawatan klinis, yang mencakup informasi yang esensial untuk keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
• Kelas antenatal, yang merupakan pilihan dan merupakan pilihan sebuah kesempatan pendidikan.
F. Kursus yang Tersedia dalam Kelas Antenatal
Ada dua kursus yang tersedia dalam kelas antenatal yaitu kursus selama tujuh minggu dan kursus kilat.
a. Kursus kehamilan selama tujuh minggu
Ibu disarankan mulai mengikuti kursus ini antara 24 dan 30 minggu kehamilan. Harap dicatat bahwa bidan yang memberi kursus tidak berurusan secara langsung dengan bantuan medis. Ibu akan diberikan faktur pada kelas terakhir dengan seluruh tanggal kehadiran tercantum di mana nantinya Ibu perlu menyampaikan kepada bantuan medis untuk pembayaran kembali. Harap dicatat juga bahwa Ibu harus menghubungi bantuan medis terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi tempat supaya diketahui jika mereka menutup kelas dan jika begitu berapa banyak kelas yang ditutup. Mereka akan bertanya tentang nama bidan, nomor praktek, kode ICD, dan kode tarif.
Jika Ibu tidak dapat menghadiri setiap sesi selama kursus, Ibu boleh mengikuti kelompok-kelompok sesi berikutnya dengan gratis. Jika Ibu membutuhkan sesi susulan khusus, maka akan dikenakan biaya tambahan.
Garis besar kursus adalah sebagai berikut :
Sesi 1 : Akhir kehamilan, daftar pengepakan ke rumah sakit dan kapan pergi
ke rumah sakit.
Sesi 2 : kelahiran dan persalinan normal
Sesi 3 : SC dan mengurangi nyeri
Sesi 4 : Perawatan bayi baru lahir
Sesi 5 : Bayi CPR dan keselamatan di sekitar rumah
Sesi 6 : Menyusui
Sesi 7 : Perubahan setelah kelahiran dan beberapa minggu pertama di rumah
b. Kursus kilat
Kursus berlangsung cepat pada dua kali hari Sabtu. Garis besar kursus ini sedikit berbeda karena waktu yang dialokasikan begitu penting untuk dibahas.
Garis besar kursus sebagai berikut :
Sabtu pertama : Persalinan, kelahiran normal, SC, dan pengurangan nyeri
Sabtu kedua : Perawatan bayi baru lahir, dasar-dasar menyusui, dan
Penyembuhan setelah melahirkan.
Program Pendidikan Kelas Antenatal
1) Tinjauan Program Pendidikan Kelas Antenatal
a. Program pendidikan kelas antenatal atau kelahiran anak prenatal sangat bervariasi lama, tujuan, isi, dan biayanya. Lazimnya setiap kelas mencakup 4 sampai 8 jam materi dan jangka waktunya 4 sampai 8 minggu.
• Kelas trimester pertama umumnya berfokus pada hal-hal seperti perubahan fisiologis dini, perkembangan janin, seksualitas selama kehamilan, dan nutrisi; beberapa pertemuan awal bisa melibatkan pasangan yang belum hamil.
• Kelas trimester kedua dan ketiga dapat berfokus pada persiapan kelahiran, menjadi orang tua, dan perawatan bayi baru lahir.
Materi Program Pendidikan Prenatal meliputi :
a. Menjadi keluarga
b. Perawatan Prenatal dan Perencanaan
(1) Nutrisi, latihan, dan istirahat
Diet dan nutrisi yang tepat terutama penting selama kehamilan, baik untuk Ibu sendiri maupun bayinya. Topic-topic yang dibahas termasuk saran khusus yang dibutuhkan seperti makanan kesehatan, kehamilan dan diabetes, masalah ginekologi dan kehamilan remaja. Ahli diet juga secara teratur berbicara tentang nutrisi selama diadakannya kelas antenatal.
(2) Ketidaknyamanan dan tindakan perawatan mandiri
(3) Memilih lingkungan melahirkan, penolong persalinan utama, dan pendekatan kelahiran (misalnya, Lamaze atau Bradley)
(4) Pengenalan tanda-tanda bahaya kehamilan, yang mencakup perdarahan vagina, sakit kepala, muntah terus menerus, nyeri abdomen, edema, peningkatan suhu, pertambahan berat badan dengan cepat, nyeri berkemih, gangguan penglihatan, tanda-tanda persalinan preterm, dan rupture selaput ketuban (cairan amnion bocor).
(5) Yoga prenatal
(6) Saudara laki-laki dan perempuan : Kelas persiapan saudara kandung.
c. Perkembangan janin
(1) Penggunaan obat-obatan, alcohol, dan merokok oleh ibu
(2) Nutrisi ibu
(3) Medikasi yang digunakan untuk menangani kondisi medis yang ada
(4) Bahaya-bahaya lingkungan
(5) Tahap perkembangan
d. Persiapan persalinan dan kelahiran
(1) Proses kelahiran
(2) Teknik pernapasan dan relaksasi selama kelahiran
(3) Menyusun rencana kelahiran, termasuk rencana menuju tempat melahirkan dan pengaturan perawatan anak
(4) Pemahaman pemantauan janin
Penilaian janin termasuk rangkaian pemeriksaan untuk meyakinkan bayi Ibu sehat. Jangkauan pemeriksaan ini adalah Ibu sendiri yang menyelesaikan di rumah, seperti pencatatan kick-chart (grafik gerakan anak) sampai dengan prosedur scan dan pemantauan DJJ yamg dilakukan di rumah sakit.
Penilaian merupakan bagian utama dari ANC dan dilaksanakan dalam beberapa bentuk atau cara yang lain setiap kali anda bertemu ahli obstetric. Hamper semua penilaian diklakukan atas dasar pasien, walau pun kadang-kadang pasien diminta datang ke Pusat HAri Perinatal. Setiap bangsal mempunyai monitor janin dan rumah sakit juga mempunyai beberapa scan USG yang dapat berpindah-pindah sehingga scan dapat dilakukan di bangsal, rawat jalan, dan bagian USG. Alat scan membolehkan dokter untuk melihat bayimisalnya memelihara ukuran dan posisinya, aktiivitas janin dan aliran darah-semua hal yang membantu dokter dalam menilai bayi Ibu sehat.
(5) Hidrasi selama persalinan
(6) Analgesik dan anastesia (karena individu bervariasi responsnya terhadap stress dan karena karakteristik persalinan individu bervariasi, penggunaan obat nyeri bersamaan dengan teknik pernapasan dan relaksasi yang dipertimbangkan dengan seksama dapat meningkatkan kemampuan wanita untuk mempertahankan control selama proses persalinan.)
(7) Persiapan terhadap kemungkinan kelainan sesar, meliputi : indikasi, keuntungan dan kerugian, resiko-resiko, keterlibatan pasangan, dan anastesia.
e. Perawatan Pascapartum
(1) Perawatan diri
(2) Perawatan bayi baru lahir (misalnya, masase bayi, pola tidur dan bangun, keamanan bayi baru lahir, teknik memandikan dan menyusui, perawatan tali pusat, dan sirkumsisi)
(3) Evaluasi metode menyusui
(4) Kebutuhan nutrisi ibu, latihan, dan istirahat
(5) Pengenalan tanda-tanda dan gejela bahaya, yang meliputi perdarahan vagina yang berlebihan setelah lokea menjadi merah-coklat gelap atau pucat; demam; peningkatan keluaran vagina (terutama bau busuk); bengkak, nyeri, merah atau area memerah pada satu kaki; area payudara membengkak atau nyeri, merah; panas; nyeri berkemih; dan nyeri perineum atau pelvik.
(6) Yoga Ibu dan bayi
2) Pendekatan ada Pendidikan Kelahiran Anak
Metode pendidikan kelahiran anak yang kontemporer cendrung beragam, menggabungkan gambaran dari banyak pendekatan, khususnya Dick-Read, Lamaze, dan Bradley.
a. Metode Grantly Dick-Read
(1) Metode ini didasarkan pada dalil bahwa pendidikan mengurangi takut, tekanan, dan nyeri.
(2) Mengajarkan latihan memperbaiki tonus otot dan meningkatkan relaksasi.
(3) Menekankan pernapasan lambat, relaksasi otot, dan teknik-teknik mengejan.
b. Metode Lamaze atau psikoprofilaktik, metode menggabungkan relaksasi, konsentrasi, memfokuskan, dan pola pernapasan benar cepat dan kompleks yang mengurangi persepsi nyeri melalui respons terhadap kontraksi persalinan yang terkondisi.
c. Tekni Bradley yang sangat serupa dengan pendekatan Dick-Read dengan tambahan latihan persalinan
(1) Berfokus pada pernafasan lambat dan relaksasi yang dalam pada persalinan.
(2) Berfokus pada penurunan relaksasi terhadap stimulasi eksterna.
(3) Berfokus pada peran pasangan pria sebagai pelatih.
d. Metode wright atau metode “new childbirth” meliputi pola pernafasan yang lebih lambat, tetapi lebih komplek daripada metode Lamaze.
e. Metode Kitzinger (psikosesual)
(1) Menggunakan memori sensori sebagai bantuan memahami dan berkolaborasi dengan tubuh dalam mempersiapkan kelahiran anak.
(2) Kehamilan, persalinan dan kelahiran dianggap butir-butir lanjutan dalam siklus kehidupan wanita.
f. Yoga mengajarkan relaksasi, konsentrasi dan pernapasan “komplet” (kombinasi pernafasan dada dan perut).
Hipnosis mungkin berguna untuk beberapa klien.
3) Konsep pelaksanaan Kelas Antenatal
a. Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
b. Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi.
c. Materi: buku KIA, Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) melalui Stiker P4K, dan alat-alat bantu lain (lembar balik, peralatan KB, boneka bayi, dll).
d. Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil dengan tetap mengutamakan materi pokok. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil.
e. Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh-tokoh agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
f. Peserta: Ibu hamil dengan umur kehamilan 20-32 minggu. Suami atau keluarga diikutsertakan paling sedikit 1 kali pertemuan. Jumlah peserta maksimum 10 orang setiap kelas.
g. Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang mampu menjadi fasilitator Kelas Ibu Hamil.
h. Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi atau sore hari
i. Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara fasilitator dengan peserta.
j. Tempat fleksibel: bisa di Desa (rumah warga), Posyandu, Puskesmas, RB, RS, dll.
4) Materi Program Pendidikan Kelas Antenatal
Kelas-kelas antenatal diselenggarakan di rumah sakit dan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah materi fisioterapi dan bagian lainnya adalah pendidikan orangtua. Kelas-kelas saling mengisi dan Ibu bisa mencoba mengikuti kedua kelas fisioterapi dan pendidikan orangtua jika mungkin. Berikut ini adalah beberapa hal yang dicakup dalam kelas fisioterapi yaitu :
Kelas I
• Pengantar
• Keuntungan latihan secara umum
• Bagaimana menghindari atau membuang masalah kandung kemih saat ini dan di masa mendatang
• Bagaimana menghindari atau membuang nyeri punggung/nyeri panggul saat ini dan setelah bayi lahir
• Latihan khusus untuk memperkuat perut, punggung bawah, dan otot dasar panggul
• Bagaimana menjadi lebih percaya diri saat kelahiran
• Membantu tubuh Ibu untuk siap dalam persalinan dan sesudah itu optimis akan kesembuhan.
Kelas II
• Pengantar koping terhadap nyeri
• Bagaimana membantu diri sendiri selama kala I persalinan
• Bagaimana membuat Ibu sendiri merasa nyaman sepanjang kala I
• Strategi untuk menghadapi nyeri persalinan (hal ini mencakup metode non-farmalogikal seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan teknik bernapas khusus dan bagaimana menggunakan TENS dengan efektif
• Bagaimana pasangan Ibu dapat membantu
Kelas III
• Pengantar kala III persalinan
• Bagaimana menggunakan teknik bernapas untuk membantu Ibu meneran dengan efektif
• Bagaimana meyakinkan Ibu dengan sikap yang nyaman selama kelahiran
• Mendapatkan perut, punggung bawah, dan otot dasar panggul kembali ke normal
• Beberapa tips tentang bagaimana membantu perkembangan bayi Ibu dalam beberapa bulan pertama kehamilan
• Beberapa saran dalam pemakaian kursi mobil, tukang pukul, alat bantu untuk berjalan, dan peralatan lain.
Wanita dengan beberapa masalah muskuloskleletal (termasuk nyeri punggung, nyeri korset panggul, CPD, sindrom carpal tunnel dan masalah kehamilan lain yang berkaitan) boleh membicarakan hal itu secara individu dengan ahli fisioterapi. Dokter rumah sakit akan mengarahkan Ibu jika perlu. Pendidikan kembali setelah melahirkan
Setelah kelahiran bayi, ibu perlu meyakinkan bahwa punggung, korset panggul, otot perut dan dasar panggul Ibu dalam kondisi yang baik. Ahli fisioterapi menyediakan kelas postnatal bagi semua wanita tanpa memperhatikan jenis persalinan dan merekomendasikan bahwa setiap orang mengikuti setidak-tidaknya satu dari kelas-kelas ini. Ibu boleh mengikuti segera setelah 24 jam pascakelahiran saat Ibu berada di rumah sakit, tetapi jika hal ini tidak sesuai, Ibu boleh mengikuti setelah Ibu tiba di rumah. Ibu tidak perlu memesan kelas ini, dan Ibu boleh membawa bayi beserta dengan Ibu.
Kelas-kelas biasanya membahas beberapa sesi dan topic, meliputi :
a. Menjaga kesehatan Ibu selama kehamilan
b. Pertumbuhan dan perkembangan bayi selama kehamilan
c. Pilihan akan persalinan dan kelahiran
d. Meringankan nyeri selama persalinan
e. Kapan pergi ke Rumah Sakit ?
f. Apa yang diharapkan selama persalinan
g. Dukungan menyusui dan saran
h. Aspek emosional menjadi orangtua
i. Perawatan tubuh bayi
j. Kembali pada pekerjaan atau rencana perawatan anak (pengasuhan)
Ikuti kelas ini sejak awal. Kebanyakan kelas berjalan pada enam hingga delapan minggu bulan terakhir kehamilan. Ibu bisa memesan tempat mulai kehamilan 12 minggu. Contoh susunan kegiatan kelas antenatal menurut buku KIA dapat dilihat pada lampiran.

PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI USIA 6 bulan – 1 tahun

MAKALAH GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI USIA 6 bulan – 1 tahun









Disusun Oleh :
DIAH AGUSTIYANINGRUM ( 10 )
ERVINTIA INDRIANI ( 14 )
ESHA LARASATI Y.P. ( 15 )
WIWIK ANGGRAENI ( 39 )
YALESFA NOVITA S. ( 41 )

KELAS NON REGULER


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2009 – 2010

BAB I
KONSEP PEMBERIAN MAKANAN

1.1 Kebutuhan nutrisi dan nutrient yang normal pada kelompok Usia 6 bulan – 1 tahun dalam 24 jam

Pertumbuhan bayi sangat cepat antara usia enam bulan sampai satu tahun. Hal ini berpengaruh besar pada pola pemberian makannya. Pada usia enam bulan, bayi masih perlu dipangku untuk duduk dan harus dipegang saat makan. Tetapi sejak usia delapan bulan, kekuatan dan keseimbangan untuk duduk sendiri telah berkembang, dan bayi mulai dapat menggunakan kursi tinggi. Pada usia enam bulan, bayi telah mampu mengambil dan meraih sendok, meski gerakannya belum begitu baik. Pada usia tujuh bulan atau delapan bulan, bayi telah mampu meraih dan menentukkan arah dengan baik. Dengan memanfaatkan jari-jarinya, bayi dapat memegang makanan kecil atau sendok, dan menggunakannya secara lebih terarah. Gerakan bayi semakin berkembang saat usianya satu tahun. Tangan dan mata sudah baik sehingga sebutir kacang atau kismis dapat diambilnya dengan baik. Bayi pun kini sudah dapat minum dari cangkir atau gelas.
Sumber : http//:www.google.com//Tumbang Anak//

1.1.1 Prinsip Gizi Seimbang Pada Bayi 6 – 12 Bulan
Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yang yaitu dengan kadar 4 – 5 % dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukna 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang diperlukan dalam masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Sedangkan untuk vitamin bervariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang disebut dengan Makanan Pendamping Asi (MP – ASI). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP – ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan secara khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia 12 bulan. MP-ASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai dengan umur bayi. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur dan sering.
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika

1.1.2 Kebutuhan Gizi Umum pada Bayi 6 – 12 Tahun.
a) Asam lemak esensial
ASI merupakan sumber asam lemak esensial (asam lemak yang harus dipenuhi kebutuhannya dari luar tubuh) , yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat. Kedua asam lemak esensial ini di dalam tubuh bayi diubah menjadi DHA (asam dokosaheksanoat) dan AA (asam arakhidonat).
Perlu diketahui, lipid (lemak) di dalam ASI terutama terdapat dalam bentuk trigeliserida (98-99%). Sedangkan sisanya, sebanyak 1-2%, adalah fosfolipid dan kolesterol. Komposisi dan kandungan lipid ASI sangat bervariasi bergantung dari tahapan laktasi dan asupan diet ibu. Lipid di dalam ASI berfungsi sebagai sumber energi. Selain itu, sebagian kecil lipid (lipid minor) berfungsi sebagai mikronutrien yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak. Lipid sebagai mikronutrien terutama terdapat dalam bentuk fosfolipid.
b) Protein
Komponen dasar dari protein, yakni asam amino, terutama berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampaipesan ( neurotransmitter ). Di dalam ASI terkandung protein sekitar 1,2 gram per 100 ml.

c) Vitamin B kompleks
Beberapa jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak adalah ,vitamin B1, vitamin B6, dan asam folat (vitamin B9). Bila kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan timbul gangguan terhadap pertumbuhan dan fungsi otak dan sistem saraf.
d) Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin, yaitu suatu fosfolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membran (dinding) sel saraf.
e) Yodium, zat besi, dan zat seng
Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis hormon yang diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu proses tumbuh kembang otak). Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan mielin. Zat besi disimpan di dalam berbagai jaringan otak selama 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng merupakan bagian darai sekitar 300 jenis enzim yang membantu pembelahan sel. Kekurangan zat seng di dalam otak dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).
Sumber://http//:www.google.com//Perawatan Bayi Itu Penting//Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com//

1.1.3 Kandungan Gizi Pada ASI
Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.
Mengandung zat protektif : terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.
Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan : sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.
Menyebabkan pertumbuhan yang baik : bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
Mengurangi kejadian karies dentis : insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
Mengurangi kejadian maloklusi : penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.

1.1.4 Standar Kebutuhan Gizi Bayi Setiap Hari
ASI merupakan gizi bayi terbaik, sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI eksklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI.
Setelah masa ini, bayi mesti dikenalkan dengan makanan pendamping ASI. Contohnya bubur susu, bubur saring, dan nasi tim. Mulai usia ini kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain selain ASI. Kebutuhan gizi bayi tidak tercukupi dari ASI saja. Sekitar 70% kebutuhan gizi bayi tercukupi dari ASI dan 30% dari makanan pendamping ASI.
Agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka bahan makanan bergizi, maka perlu dikenalkan tekstur dan rasa sejak dini. Kesulitan pemberian makan akan jarang terjadi karena anak sudah terbiasa dengan beragam bahan makanan sejak dini, sehingga gizi bayi tidak terpenuhi.
Pendisiplinan pemberian makan secara teratur juga membentuk kebiasaan yang baik Disiplin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan pembentukan pola hidupnya kelak.
Adapun standar kebutuhan gizi bayi setiap hari adalah sebagai berikut :
 Kalori: 100-120 per kilogram berat badan.
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal
 Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram
 Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram
 Lemak: 20 persen dari total kalori
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram
Sumber://http//:www.asianbrain.com

1.1.5 MP-ASI ( Makanan Pendamping ASI )
Makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi berumur 6 bulan dan tetap diberikan ASI secara teratur.
 Jenis MPASI diantaranya:
a) Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya , jeruk, tomat.
b) Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c) Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
 Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
a) Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d) Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI :
a) Perhatikan kebersihan alat makan.
b) Membuat makanan secukupnya.
c) Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
d) Buat variasi makanan.
e) Ajak makan bersama anggota keluarga lain.
f) Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.
g) Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
Sumber://http//www.google.com//Gizi Seimbang Bagi Bayi//

1.2 Kebutuhan nutrisi dan nutrient secara khusus pada kelompok Usia 6 – 12 bulan

Dalam keadaan darurat, bayi seharusnya mendapat MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik yang dibuat secara lokal, perlu diberi tambahan vitamin dan mineral pada waktu makanan akam dihidangkan. Variasi bahan makanan untuk bayi penting karena tidak ada satupun makanan yang cukup untuk kebutuhan bayi, variasi bahan makanan yang diberikan sejak bayi akan diingat sampai dewasa, mengatasi bayi susah makan karena variasi makanan tidak akan menyebabkan bayi bosan.
MP-ASI merupakan makanan – makanan pendamping ASI yang diberikan bagi bayi diatas usia 6 bulan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi pada bayi. Masalah gizi yang paling utama di Indonesia sampai saat ini adalah Kurang Energi Protein, Anemia, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA).
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika



1.2.1 Macam – Macam Bentuk Makanan Pendamping ASI
Setelah bayi berumur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya demi pertumbuhan dan perkembangannya diperlukan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Makanan Pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang – kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur dan buah – buahan. Jenis – jenis MP-ASI yang dapat diberikan antara lain :
 Makanan lumat adalah makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan limat halus, contoh: bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok, pepaya saring,tomat saring, nasi saring dan lain – lain.
 Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri, dan lain – lain.
 Makanan Padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut makanan keluarga, contoh : lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit, dan lain – lain.
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika

1.2.2 Bahan Gizi Penyusun MP-ASI
 Buah dan Sayuran: merupakan sumber vitamin, mineral dan zat gizi lainnya (zat ini penting, meskipun hanya perlu dalam jumlah kecil) serta serat, yang sangat penting. Vitamin yang penting untuk bayi dan balita antara lain vitamin A, terdapat dalam buah dan sayuran berwarna merah, hijau dan kuning; vitamin C yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran, khususnya sayuran berwarna hijau dan jeruk, papaya, melon, dan mangga.
 Makanan yang mengandung tepung (karbohidrat): seperti roti, kentang, beras, pasta dan sereal yang penting untuk sumber energy, beberapa protein dan serat, serta vitamin tertentu seperti vitamin B.
 Protein (daging, ikan, telur, hasil ternak, biji-bijian, kacang-kacangan dan tahu): sangat penting untuk membantu pertumbuhan bayi anda. Selama proses penyapihan, berilah bayi anda protein dua kali dari tiga kali jadwal makannya. Protein tidak harus dari daging dan ikan. Makanan hasil peternakan, biji-bijian, dan kacang hijau yang dicampur dengan sereal juga merupakan sumber protein yang baik.
 Lemak: selama dua tahun pertama bayi butuh lebih banyak lemak dalam makanannya daripada orang dewasa. Berilah susu yang mengandung lemak, keju dan yoghurt.
 Serat: makanan berserat cenderung mengenyangkan bayi dan tidak mengandung gizi. System pencernaannya pun tidak dapat menerima serat dalam jumlah besar.
Sumber :Wetscot,Patsy.2003.Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita.Dian Rakyat.Jakarta.

1.3 Cara Memilih dan Mengolah Bahan Makanan pada Kelompok Normal dan Khusus

Pengolahan bahan makanan untuk bayi disesuaikan dengan umurnya. Ini dikarenakan setiap bayi dalam masa perkembangan kemampuan sistem pencernaannya berbeda – beda. Berikut pengelolaan bahan makanan berdasarkan umur.
1) Pemberian Makanan Bayi Umur 6-9 Bulan
a. Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain Pemberian ASI diteruskan.
b. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah berfungsi, oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali sehari.
c. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan atau minyak kelapa / margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang larut dalam lemak.


2) Pemberian Makanan Bayi Umur 9-12 Bulan.
a. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, mendekati makanan keluarga.
b. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bbubur kacang ijo, buah. Usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
c. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembek bernagai lauk pauk dan sayuran secara berganti – ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat di kemudian hari.
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika
Tabel 1. Definisi Pemberian Makanan Bayi
Pemberian ASI Eksklusif
(Exclusive breastfeeding) Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.
Pemberian ASI Predominan
(Predominant breastfeeding) Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh
(Full breastfeeding) Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.

Pemberian Susu Botol
(Bottle feeding) Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.
Pemberian ASI Parsial
(Artificial feeding) Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu (Timely complementary feeding) Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.
Tabel 2. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi
Mulai menyusui Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.
Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama.
Makanan pendamping ASI (MPASI) Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler).
Berikan MPASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.
Teruskan pemberian ASI Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.

Tabel 4. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi
Umur Macam makanan Pemberian selama 24 jam
1-2 minggu
3 mg s/d 3 bulan
3 bulan
4-5 bulan
6 bulan
7-12 bulan ASI atau
Formula adaptasi
ASI atau
Formula adaptasi
ASI atau
Formula adaptasi
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Nasi tim
Jus buah Sesuka bayi
6-7 kali 90 ml
Sesuka bayi
6 kali 100-150 ml
Sesuka bayi
5 kali 180 ml
1-2 kali 50-75 ml
Sesuka bayi
4 kali 180 ml
1 x 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
Sesuka bayi
3 kali 180-200 ml
2 x 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
Sesuka bayi
2 kali 200-250 ml
2x 40- 50 g bubuk
1 x 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
Sumber: //http//:www.google.com//Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000//



BAB II
CARA PENYAJIAN MENU
Pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI ) sangat dianjurkan pada bayi usia setelah 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan mencegah adanya kekurangan gizi pada bayi. Pemberian MP-ASI yang bervariasi akan meningkatkan minat bayi dan menghindari rasa bosan yang dialami bayi. Berikut adalah beberapa contoh penyajian menu MP-ASI.

2.1 Nasi Tim Ikan ( untuk 7 porsi )
Bahan:
• 100 g nasi
• 1,5 L air
• 1 kaleng fillet ikan salmon
• 100 g jagung kaleng
• 100 g bayam, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. Nasi, ikan, dan jagung direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah menjadi bubur (lunak), masukkan bayam (setelah dimasukkan 1,5 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.

2.2 Bubur Saring Sapi
Untuk bayi setelah umur 6 bulan
Untuk 7 porsi
Bahan:
• 100 g beras
• 2,5 l air
• 200 g daging sapi tanpa lemak (untuk steak), dipotong-potong kecil
• 100 g tomat tanpa biji, potong kecil-kecil
• 100 g wortel yang telah dikupas, potong kecil-kecil
• 100 g brokoli, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. beras dan daging sapi direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah beras dan daging sapi menjadi bubur (lunak), masukkan tomat, wortel dan brokoli. (kira-kira setelah dimasukkan 2 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.





2.3 Bubur Saring Ayam
Untuk bayi setelah umur 6 bulan
Untuk 7 porsi
Bahan:
• 80 g beras
• 2,5 l air
• 200 g dada ayam, dipotong-potong kecil
• 100 g tomat tanpa biji, potong kecil-kecil
• 100 g wortel yang telah dikupas, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. Beras dan ayam direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah beras dan ayam menjadi bubur (lunak), masukkan tomat dan wortel. (kira-kira setelah dimasukkan 2 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.

2.4 Tim tahu lezat
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 252 kalori).
Bahan:
• 50 gr wortel diparut
• 50 gr tahu dihancurkan
• 50 gr tepung beras merah atau putih
• garam secukupnya
• 500 cc air
• 20 gr daun bayam diiris halus
• 50 gr tomat diiris kecil
• Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Masukkan wortel, tahu, tepung beras, dan air dalam mangkuk tahan panas kemudian ditim. Selama ditim mangkuk harus tertutup, sambil sekali- kali isinya diaduk.
2. Setelah setengah masak masukkan bayam lalu aduk lagi masak sampai tim betul2 lunak, lalu angkat.
3. Haluskan dengan blender kalau ada, kemudian saringlah dan hidangkan dengan air tomat.
Cara membuat air tomat:
• Rendam tomat dalam air panas yang baru mendidih kira2 10 menit, lalu angkat, hancurkan dan saring, tambahkan 100 cc air dan sedikit gula.
• Balita dibawah usia 6 bulan dapat disaring / dihaluskan terlebih dahulu.
Sumber: milis Dapur Bunda

2.5 Bubur Milna Sari Jeruk
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 252 kalori).
Bahan:
• 3 keping Biskuit Milna.
• 150 ml Susu Formula Cair.
• 50 ml Sari Jeruk manis.
Cara membuat:
1. Campur Biskuit dengan Susu hangat, aduk sampai rata.
2. Tuang dalam mangkuk, siram dengan Sari Jeruk.
3. Hidangkan segera.
Keterangan:
• Susu formula cair, dibuat dari 150 ml air hangat matang dicampur dan diaduk dengan 5 sendok takar Susu Formula Bubuk (yang biasa diminum).
Sumber: milis Dapur Bunda

2.6 Nasi Tim Cincang
Untuk bayi mulai usia 9 - 12 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi : 226 kalori).
Bahan:
• 500 - 750 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 50 gram Tahu, cincang.
• 25 gram Daging giling.
• 50 gram Wortel parut.
• 25 gram Tomat cincang.
• 2 sendok makan Santan kental.
• 1/2 sendok teh Garam halus.
Cara membuat:
1. Rebus Air bersama Beras, Tahu dan Daging giling. Aduk-aduk dan masukkan
2. Wortel serta Tomat. Aduk dan masak hingga sayuran matang. Angkat dari api.
3. Tuangi Santan dan tambahkan Garam. Aduk hingga tercampur rata. Angkat dari atas api. Tuangkan ke dalam mangkuk tahan panas.
4. Panaskan dandang dan kukus Nasi Tim sampai Air habis.
5. Angkat dan sajikan segera dalam keadaan hangat.
Keterangan:
• Pilihlah tahu yang masih segar, warna dan baunya belum berubah.
Sumber: milis Dapur Bunda

2.7 Nasi Tim Hati
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 2 porsi (1 porsi: 209 kalori).
Bahan:
• 600 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 25 gram Hati Ayam, iris kecil.
• 25 gram Tempe.
• 50 gram Labu Kuning, parut.
• 1 iris Tomat matang.
• 1/4 sendok teh Garam Halus.
• 1 sendok teh Minyak.
Cara membuat:
1. Masak Air bersama Beras, Hati Ayam serta Tempe. Aduk perlahan hingga agak mengental.
2. Masukkan Labu Kuning, Tomat dan masak sambil diaduk hingga matang.
3. Tambahkan Garam dan Minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat, dan biarkan hingga dingin.
4. Saring atau masukkan k dalam blender dan haluskan.
5. Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.
Keterangan:
• Pilihlah Hati Ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah, hati akan terasa pahit.
Sumber: milis Dapur Bunda

2.8 Bubur Kentang Brokoli
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 2 porsi (1 porsi: 155 kalori).
Bahan:
• 40 gram Daging Ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil.
• 100 gram Tahu, potong kecil.
• 200 gram Kentang, kupas, potong kecil.
• 40 gram Wortel, kupas, potong kecil.
• 120 ml Air.
• 25 gram Brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil.
Cara membuat:
1. Masukkan Daging Ayam, Tahu, Kentang, dan Wortel ke dalam panci. Tambahkan Air, lalu masak sampai mendidih. Tutup, dan biarkan selama 30 menit.
2. Masukkan Brokoli, masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
3. Masukkan ke dalam blender dan haluskan. Tuang dalam Mangkuk dan biarkan dingin.
4. Hidangkan segera.
Keterangan:
• Agar Kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air, sebelum diolah lebih lanjut.
Sumber: milis Dapur Bunda

2.9 Puding Roti Apel
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 309 kalori).
Bahan:
• 150 gram Apel/manalagi, cuci, belah empat, dan buang bagian tengahnya
• 75 gram Roti Tawar, buang tepinya dan iris kecil
• 50ml Susu Formula
Cara membuat:
1. Panaskan dandang dan kukus Apel selama 10 - 12 menit. Angkat.
2. Kupas kulit Apel. Masukkan dalam blender dan haluskan hingga jadi pure.
3. Campur Roti dengan Susu Formula. Aduk sampai roti lunak.
4. Tuang campuran roti dan susu formula ke dalam mangkuk dan sajikan dengan pure apel.
Keterangan:
• Susu Formula Bubuk sesuai dengan yang biasa Anda berikan pada Bayi.
• Boleh digunakan Susu Formula karena susu tidak dimasak diatas api pada saat Puding Roti Apel diolah.
• Susu Formula dibuat dari 50 ml air hangat matang dicampur dan diaduk rata dengan 2 sendok takar susu formula bubuk.
Sumber: milis Dapur Bunda

2.10 Nasi Tim isi hati ayam
Untuk bayi mulai usia 8 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 20 gr beras, cuci bersih
• 625 cc air
• 25 gr hati ayam
• 50 gr tahu
• 25 gr tomat
• 25 gr daun kangkung yang muda, iris halus
• 1 sdt margarin / mentega
• sedikit garam
Cara membuat:
1. Rebus beras dengan air, hati ayam, dan tahu sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukan kangkung dan tomat, masak sampai sayuran matang.
3. Tambahkan garam dan margarin/mentega. Angkat.
4. Tempatkan dalam wadah. Setelah dingin, siap diberikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.

2.11 Bubur Hunkwe Stroberi
Bahan :
• 1 sendok makan tepung maizena
• 50 gr stroberi blender hingga lembut
• 150 ml air
• 1 sdk makan susu formula
Cara Membuat:
1. Larutkan tepung maizena dengan air, aduk rata. Rebus dengan api kecil hingga mendidih dan tekstur mengental.
2. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan susu formula lanjutan yang sudah dilarutkan dengan sedikit air. Tuang stroberi yang sudah dihaluskan, aduk rata. Masak lagi hingga mendidih. Angkat, sajikan.
Untuk 1 Porsi

2.12 Bubur Beras dan Melon
Bahan :
• 1 sdm tepung beras
• 50 gr melon, haluskan hingga lembut
• 150 ml air
• 1 sdm susu formula lanjutan, larutkan dengan air
Cara Membuat:
1. Larutkan tepung beras dengan air, didihkan sambil terus diaduk hingga mengental dan matang.
2. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan melon yang sudah dihaluskan dan susu formula lanjutkan yang sudah di larutkan dengan air. aduk rata, angkat. hidangkan hangat.





2.13 Pure Pisang dan Tahu
Bahan :
• 1 buah pisang berukuran kecil
• 50 gram (3 ons) Tahu (pilihlah tahu jenis soft Tahu, yang lembut untuk dikonsumsi bayi)
Cara Membuat:
• Kupas dan haluskan pisang kemudian campurkan dengan tahu matang, lumatkan hingga menjadi pure. Anda juga bisa menambahkan buah mangga, aprikot, persik, dan buah-buahan lainnya bersama-sama dengan buah pisang.

2.14 Salmon dan Brokoli dengan Saus Keju
Bahan:
• 75gram fillet ikan salmon
• 15 gram Butter
• 50 gram brokoli
• 15 gram tepung
• 200 ml susu
• 20 gram keju gruyere
• sendok makan keju parmesan
• sendok makan mascarpone
Cara Membuat:
• Taruh ikan salmon diatas piring kemudian lumuri dengan butter. Tutupi dengan alumunium foil, dengan memberikan sedikit lubang sebagai ventilasi udara. Kemudian masukan microwave selama kurang lebih satu setengah jam. sementara itu kukus brokoli selama kurang lebih 4 menit
Untuk membuat saus keju:
• Lelehkan butter, aduk bersama tepung dan masak hingga satu menit. Perlahan-lahan tuang susu kedalam adonan, aduk kembali dengan api kecil selama kurang lebih 3 menit samapai saus mengental. Matikan api, aduk keju gruyere dan keju parmesan hingga meleleh, Kemudian aduk bersama dengan mascarpone. Haluskan ikan salmon, kemudian potong brokoli dengan potongan kecil-kecil, aduk ke dalam saus keju, Sajikan.
(untuk 3 porsi)

2.15 Resep – Resep Lain Makanan Bayi Usia 6-12 Bulan
• Bubur beras merah. masak air + 2 sendok tepung beras merah, beri susu formula sedikit atau gula merah.
• Bubur roti polos. Roti tawar setengah lembar tanpa ada kulit coklatnya. Cabik kecil-kecil,rebus dengan air secukupnya sampai setengah lunak, kemudian dicampur dengan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur makaroni polos. Rebus makaroni sampai setengah lunak dengan air panas, kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur kentang polos. Rebus 1/3 kentang ukuran sedang sampai setengah lunak dengan air panas kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur cornflake. Rebus 2-3 sdm cornflake sampai setengah lunak dengan air panas, kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur havermooth. Rebus 2-3 sdm havermooth sampai setengah lunak dengan air panas,kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur jagung. Kerok biji jagung muda rebus sampai lunak dgn air panas, kemudian campur dengan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak (atau diblender setelah matang). Setelah itu disaring untuk menghilangkan kulitnya
• Bubur kacang hijau. Bubur instant kacang hijau dicampur dengan susu formula 30 cc aduk sampai rata dan halus.
• Menu makanan bayi sekali makan (satu set)Bubur nasi, wortel, bayam,kaldu ikan: wortel dan bayam diparut campur dengan bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan sampai lunak.
• Ikan yg dibuang duri dan kulitnya & tahu putih direbus, ditiriskan,dicacah sampai halus, campur kecap asin sedikit.
• Apel diparut, atau boleh dicampur yogurt tawar.
• Bubur kentang, brokoli, wortel,kaldu ikan teri: wortel dan brokoli diparut campur dgn bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan teri sampai lunak.
• Ikan teri (yang basah & halus) direbus sampai lunak, campur dengan setengah kuning telur rebus dan mayoneis (sedikit), aduk dengan sendok sampai lunak dan halus.
• Labu direbus sampai lunak, dihaluskan dengan sendok.
• Bubur makaroni, ikan tuna, keju parut: ikan tuna, makaroni, keju parut direbus sampai lunak, beri susu formula 30 cc, rebus lagi hingga lunak dan matang.
• Bunga kol dan tomat (tanpa biji) direbus, dihaluskan.
• Jeruk manis peras
• Bubur roti, pisang, ubi merah: rebus ubi merah sampai halus dan lunak,masukkan roti dan pisang yang sdh dikerok campur susu formula 30 cc, rebus lagi hingga matang.
• Kol,labu,ikandirebus, diparut dan disaring hingga lunak.
• Tomat diambil dagingnya (tanpa kulit dan biji), dihaluskan.
• Bubur kentang,kuning telur, kaldu ayam: rebus kentang dengan kaldu dari daging ayam yg dada (tanpa lemak) campur dengan setengah kuning telur yang direbus sebelumnya, haluskan.
• Dada ayam yang sudah direbus dicacah, dihaluskan.
• Wortel dan apel di campur, dijus.
• Bubur makaroni, kacang polong, wortel rebus sampai lunak, kemudian dihaluskan.
• Ikan dan jamur direbus sampai lunak, dicacah halus.
• Puding susu dan jeruk: rebus susu formula dengan air perasan jeruk, masukkan agar-agar bubuk secukupnya. Buat agar-agar lembek (tidak keras seperti untuk orang dewasa).
• Bubur jagung, asparagus: rebus kerokan biji jagung muda dan asparagus dengan air sampai lunak kemudian, bila sudah lunak masukkan air susu formula, sampai agak mengental kemudian dihaluskan.
• Salad bayam, tuna: rebus bayam dan ikan tuna sampai lunak, haluskan beri sedikit mayoneis
• Yogurt tawar dan sari buah melon. Pepaya diparut halus, tambahkan yogurt tawar.
• Tahu putih dan ati ayam: rebus tahu dan ati ayam sampai matang,haluskan.
• Jus jeruk, pepaya. Pepaya dijus dengan air jeruk.
• Bubur nasi, lobak, sawi putih, dan wortel. Semua direbus jadi satu sampai lunak, kemudian dihaluskan.
• Dada ayam direbus, dicacah, campur dengan ikan tengiri halus.
• Melon custard: rebus air susu formula, beri tepung maizena sedikit, dan kuning telur (1/3). Rebus hingga agak kental. Kemudian tabur parutanmelon di atasnya
• Bubur pasta, ati ayam, tomat: rebus pasta (untuk spageti), ati ayam, dan daging buah tomat hingga lunak, kemudian haluskan.
• Timun dan wortel diparut, haluskan beri sedikit mayoneis.
• Jus pisang madu: setengah buah pisang dipotong kecil, campur susu formula 30 cc ditambah 1 sdm madu, diblender hingga halus.
Untuk minum sesudah makan, kalau bisa jangan di beri air putih,tapi dibuat bervariasi misalnya :
1. Juice bayam: rebus bayam, bila sdh lunak dan airnya diblender
2. Air rebusan kacang hijau
3. Juice buah-buahan ( apel, jeruk, melon, kiwi,wortel, dll.)
4. Teh hijau yang mengandung vit. C
(untuk 3 porsi)



DAFTAR PUSTAKA

Asfuah, Sitti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika.
Wetscot,Patsy.2003.Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita.Dian Rakyat.Jakarta.
//http//www.asianbrain.com
//http//www.google.com//balita-anda@balita-anda.com//
//http//www.budiboga.blogspot.com
//http//www.google.com//Gizi Seimbang Bagi Bayi//
//http//www.google.com//Ilmu Gizi Pada Anak,2000//
//http//www.google.com//Milis Balita-Anda “ Makanan Untuk Tumbuh Kembang bayi “ karangan Tutti Soenardi, Ahli Gizi//
//http//www.google.com//Perawatan Bayi Itu Penting//Dr.Suririnah.
www.InfoIbu.com

//http//www.resepnugraha.net
//http//www.resep-makanan.blogspot.com
//http//www.google.com//Tumbuh Kembang Anak//

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL



I. DATA SUBJEKTIF
Anamnesa Tanggal : Jam : Oleh :
Kunjungan :
1.1 IDENTITAS / BIODATA
Nama Ibu : Nama Suami :
Umur : Umur :
Suku/Bangsa : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Penghasilan : Penghasilan :
Alamat : Alamat :

Telp/Hp : Telp/Hp :
No. Register :

1.2 Keluhan Utama


1.3 Alasan Kunjungan


1.4 Riwayat Menstruasi/Haid
Menarche : Teratur/tidak teratur :
Siklus : Sifat darah :
Banyak : Flour Albus :
Lama : HPHT :
Dismenorrhoe :
1.5 Riwayat Obstetri yang lalu :

No Kehamilan Persalinan Bayi/Anak Nifas KB Ket
Suami Anak
Ke UK Pnylt Penol. Jenis Tmpt Pnylt Seks BB Hidup Keadaan ASI
PB Mati









1.6 Riwayat Kehamilan ini :
1.6.1 Klien mengatakan bahwa kehamilan ini kehamilan yanh ke dan
UK mg
1.6.2 Keluhan pada Trimester 1 :
Trimester 2 :
Trimester 3 :
1.6.3 Pergerakan anak pertama kali dirasakan pada UK dan sudah
berapa lama
1.6.4 Imunisasi TT sebanyak kali
TT 1 : tanggal :
TT 2 : tanggal :
TT 3 : tanggal :
TT 4 : tanggal :
1.6.5 Penyuluhan yang sudah didapat :



1.7 Riwayat kesehatan klien (apakah pernah/sedang sakit)
Jantung : Ginjal :

Hipertensi : Hepatitis :

Asma : TBC :

DM : Thypoid :


1.8 Riwayat Kesehatan keluarga (siapa)
Jantung : Peny. Kel. Darah :

Hipertensi : Hepatitis :

Asma : TBC :

DM : Riw. Gemeli :

1.9 Pola kebiasaan sehari – hari :
1.9.1 Pola Nutrisi
Sebelum hamil :

Selama hamil :

1.9.2 Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK : BAB :

Selama hamil : BAK : BAB :


1.9.3 Pola Istirahat
Sebelum hamil :

Selama hamil :

1.9.4 Pola Aktivitas
Sebelum hamil :

Selama hamil :

1.9.5 Pola Aktivitas Seksual Selama Kehamilan



1.9.6 Pola Kebiasaan
Alkohol : Binatang peliharaan :
Jamu – jamuan : Merokok :
Obat – obatan : Narkoba :

1.10 Riwayat Sosial :
1.10.1 Perkawinan : Kawin : umur : Lama :
1.10.2 Kehamilan ini : dinginkan / tidak diinginkan :
1.10.3 Tradisi yang mempengaruhi kehamilan :
Menguntungkan :

Merugikan :

1.11 Status Emosional :



II. DATA OBJEKTIF
2.1 Pemeriksaan Umum
KU : BB sebelum hamil :
Kesadaran : BB selama hamil :
TTV : TD : TB :
Suhu : Lila :
Nadi :
RR :

2.2 Pemeriksaan Fisik
2.2.1 Inspeksi
2.2.1.1 Kepala
Rambut :
Wajah :
Oedema :
Mata :
Sklera :
Conjungtiva :
2.2.1.2 Mulut
Keadaan bibir :
Keadaan lidah :
Keadaan gigi :
2.2.1.3 Leher
Bendungan vena jugularis :
Pembesaran kelenjar limfe :
Pembesaran kelenjar thyroid :
2.2.1.4 Dada
Bentuk buah dada :
Kebersihan :
Putting susu :
Areola mammae :
Kolostrum :
2.2.1.5 Abdomen
Pembesaran ke arah :
Bekas SC (bagi multipara) :
Striae :
Linea :
Gerak anak :
2.2.1.6 Genetalia
1. Vulva dan vagina
Keluaran :
Varices :
Oedema :
Kondiloma lata :
Kondiloma akuminata :
Kebersihan :
Inf. Kelenjar bartholini :
Inf. Kelenjar skene :
2. Perineum
Bekas luka episiotomo/robekan/sikatrik :
2.2.1.7 Anus
Hemoroid :
2.2.1.8 Ekstrimitas
Atas :
Oedema :
Bawah :
Oedema :
Varices :
2.2.1.9 Punggung : Skoliosis :
Lordosis :
Kifosis :

2.2.2 Palpasi
2.2.2.1 Leher
Bendungan vena jugularis :
Pembesaran kelenjar limfe :
Pembesaran kelenjar thyroid :
2.2.2.2 Buah dada
Massa :
Keluaran (kolostrum) :
2.2.2.3 Abdomen
1. Leopold I (menurut MC dlm cm) :

2. Leopold II :
Budin :

Ahfeld :

3. Leopold III :
Knebel :

4. Leopold IV :
Osborn (bila perlu) :
5. Palpasi WHO :
6. TBJ :

2.2.3 Auskultasi
DJJ :
Punctum maksimum :
Teratur/tidak :

2.2.4 Perkusi
Reflek patella :

2.3 Pemeriksaan Khusus
2.3.1 Pemeriksaan Laboratorium
Darah : Hb : Gol. Darah :
Urine Reduksi : Albumin :
2.3.2 Pemeriksaan Lain (bila perlu)

2.3.3 Pemeriksaan Panggul
Distancia Spinarum (n=23-26 cm) :
Distancia Cristarum (n=23-29 cm) :
Conjugata Eksterna (n=18-20 cm) :
Lingkar Panggul (n=80-90 cm) :
2.3.4 Pemeriksaan Panggul Dalam (VT)
Promontorium : dapat diraba / tidak
Keadaan jalan lahir : ada benjolan / tidak
Conjugata vera :
Conjugata diagonalis :
Linea Inominata : dapat diraba seluruhnya / tidak
Keadaan spina ischiadika :
Sudut arkus pubis : derajat

III. ASSESMENT
3.1 Diagnosa :
Aktual :

Potensial :

3.2 Masalah :

3.3 Identifikasi kebutuhan segera:


IV. PLANNING
Mandiri :









Kolaborasi :




Rujukan :








Mengetahui
Dosen Pembimbing Pembimbing Ruangan



NIP. NIP.

V. CATATAN PERKEMBANGAN (bila perlu/bila ada)























Mengetahui
Dosen Pembimbing Pembimbing Ruangan




NIP. NIP.

The influence of IT for the children growth

The influence of IT for the children growth
In the globalization era, Information Technology plays an important role. This is evidence that many modern Information tools are easy to use and they also attracts many societies more and more. Therefore the existence of Information technology makes countries go beyond geographic and time boundaries. The society is interact with each other in short time. As a proverb says “ The world is narrower, but the space and time are larger “. Because Information Technology is more sophisticated we do not need to go somewhere to get information. In addition, we absorb Information Technology. The children also can feel it, particularly those who still study at schools. They can easily absorb what they can see, what they can hear, and Information Technology can influence for the children growth.
Some influence of Information Technology for the children growth, namely :
1. Positive influence.
The Information Technology for the children growth has the positive influence, for example :
a) The children have a large view and also by Information Technology they can increase their idea.
b) The Information Technology is one of science sources for children. For example : Internet, etc.
c) The children can know further about the other Information technology which they have never know before.
d) The Information Technology is one of the tools which supports the children’s study activities.
2. Negative influence.
Besides having positive influence, the Information Technology also has negative influence for the children growth, namely :
a) Because Information can make everything easier, the children may become lazy. But they do not want to work hard.
b) If the children do not use the Information Technology well, the development of children morality will be in crisis.
c) The children cannot interact or socialize with other people.
d) The children may be lazy to do other things by themselves.
Consequently, the presence of Information Technology, it is necessary to tell the children or students, the utilities of Information Technology so that they can choose the good effects of Information Technology and they can avoid the negative effects.
And now, we can make a conclusion that in fact, Information Technology can give us, particularly children more positive influence than negative influence, for example : Internet. We use the internet for chatting and looking for many information that are connected to the children’s studies or the children life, etc.

“Mother’s health is very Important to the babies”

Excellency………………….
Honorable…………………..
Respectable…………………

Assalam mualaikum wr.wb.
Well ladies and gentlemen, Good morning ! How are you today ? In the name of Allah SWT for the beneficent and for the lot mercheis. First of all, let’s deliver our thanks to Allah SWT as the creater of the world and as the blesser of all living that now we can do everything base on his law.
Next, we must give our confess to Muhammad SAW as the messenger of Allah to exchange all darkness to brightness by means of Islam as our true religion in the world till here after.
Ladies and gentlemen, now I’d like to deliver my speech by title “Mother’s health is very Important to the babies”.
Ladies and Gentlemen,
Health is very important for human being. Start from the embryo in the mother’s womb, children under five, adolescent, until adult, all of them want health. Because by health we can do everything we want. The problem is how is the manner to keep our health. Many kind of matter can we do, like eat regularly, do exercise, etc. but how with the embryo that stay in the mother’s womb.
As we know and not a taboo matter again if mother’s health is very important and has big influence to the babies’ growth, especially when a embryo already at the mother’s womb. Embryo’s health in the mother’s womb depend on mother’s health. Why not, the embryo can’t do the activity like we do for keep our health.
Ladies and gentlemen,
Until can we know that mother’s health is very important to the babies. What kind of mother’s food that is the babies eat, what kind of mother’s activity that is the babies do. So, the mother should more maximize in order the mother’s body healthy when the babies in the mother’s womb, even after bear a child or during give suck. This matter is very important to the babies’ growth especially the babies’ soul and physical. Now, How and what must the mothers do in order they has healthy body and also healthy babies ?.


One of them is :
1. The pregnant mothers should eat nutritious food regularly.
2. The pregnant mothers should more consume food that contain energy.
3. The pregnant mothers should do physical exercise.
4. And the most important the pregnant mothers should consult to the doctor regularly.
When this matter is done well by the pregnant mothers then the babies and the mother will be healthy.
But when this matter is not done well by the pregnant mothers will cause some consequence.
Ladies and gentlemen,
Now, I will explain some consequence from the low of the mother’s healthy level to the babies when pregnant and give suck, for example :
1. The mother’s condition will be unstressed or weak when pregnancy.
2. The babies will be sickly or to be in poor health.
3. Physical growth of the babies will be hampered.
4. Brain growth of the babies will be hampered.
5. Mother’s milk water ( ASI ) is cropped by the mother not maximum, etc.
After we know some of negative effect that happen to the babies when the mother less pay attention their healthy. So we can make conclusion that mother’s health is very important to the babies’ growth especially the babies’ soul and physical. So be needed possibly the mothers must increase their healthy when they pregnancy and give suck to the babies. And the most important when the healthy side give illumination about this matter. So that way, eventually will created the healthy family that more needed by every human being. Like proverb says “ Man Sana En Corpore Sana “ it’s mean that in the healthy body found a strong soul, so it’s that is the case of Greek People says.
Finally, just thanks I deliver to all of you that I can deliver my speech in this time and I apologize if I have mistake in grammar especially. Now I’d like to say thank for you all and good bye.
Wassalam mualaikum wr.wb.

Bull Racing

Assalam mualaikum wr.wb.
Well ladies and gentlemen, Good morning! How are you today? In the name of Allah SWT for the beneficient and for the lot merchies. First of all,let’s deliver our thanks to Allah SWT as the creater of the world and as the blesser of all living that now we can do everything base on his law.
Next,we must give our confess to Muhammad SAW as messenger of Allah to exchange all unlighness to brightness by means of Islam as our true religion in the world till here after.
Ladies and gentlement,now I’d like to deliver my speech by title “CULTURE IN MADURA ISLAND especially BULL RACING”.
Talking about culture in madura island,there are many kinds of cultures.Namely pecut dance,”jaran kenca’”,bull race,”rokat tase’”and the others.
Now,in this beautifull day I want to talk about Bull racing.Bull Racing in Madura is a folk sport that come,into existence long,long ago.Though the colour and excitement is different from the familiar sport of Westerners,it is equally interesting and thrilling.Conducted in the rice fields,the past time envolved into an organized sport with adherents not only in Madura,but spreading to nearby East Java as well.
Well ladies and gentlements,The races in its modern from,play a fundamental part in life of meeting is in progress.Conditions specified that bulls entered for the race must be of Madurese stock and colour,height and strength are also taken into consideration.The race season is set from July through October.The last race of the season selects the overall champion,by a process of district races culminating in the finals held at Pamekasan,the capital of the island.Realising the tremendous value the races have for attracting domestic and foreign tourist,they can also be arranged on request for the tour groups.
Ladies and Gentlements,each race therefore lasts only a few seconds,conducted in a series of elimination heats between winners and losers of preceding heats.Excitement mounts heat after heat and eventually two sets of winners are determined,the best of the losers and the best of the winners.A three man Jury decides the winner on the basis of which teams’legs cross the finish line first,a system which varies absolutely from that of a horse race.
Ok,ladies and gentlement,Races start at 10.00 am already in the morning crowds gather along the street leading to the stadium.The bulls adorned with flowers ribbons,Jewelled head-resses and Yokes,parade through the street of the town,shaded by bringhtly decorated parasols,accompanied by strolling drums and flute bands,each team followed by is groups of musicians,handlers and supporters.
Ladies and gentlement,the suggestion of our topic is the bull races is a spectacular and traditional game in Madura.It has a couple of bulls equipped Yog and a lot of accessories or ornaments and is driven by 2 jockey.
Finally,just thanks I deliver to all of you that I can deliver my speech in this time and I apologize if I have mistake in grammar especially.Now I’d like to say thank for you all and good bye.
Wassalam mualaikum wr.wb.

Rabu, 11 Mei 2011

Cerita Rakyat Desa Socah

LEGENDA JAKA TOLE

Tersebutlah seorang anak Madura bernama Jaka Tole. Karena kesaktiannya, ia berhasil menegakkan pintu gerbang Keraton Majapahit.
Agaknya nama Jaka Tole mempunyai nilai tersendiri di hati Raja Majapahit. Oleh karena itu, jika ada hal – hal yang sulit diatasi, Jaka Tole disuruh mengatasinya. Jika ada pemberontakan yang bertujuan mengurangi wilayah kekuasaan Majapahit, Jaka Tole diperintahkan Raja memimpin pasukan untuk memadamkan pemberontakan itu.
Jaka Tole ternyata seorang prajurit yang tangkas dan cekatan dalam memimpin pasukan. Setiap pemberontakan terhadap Majapahit selalu berhasil ia padamkan dengan tidak terlalu banyak memakan korban. Tidak aneh kalau Raja sangat sayang kepadanya. Ia sering mendapat hadiah dari Raja.
Karena Raja sangat sayang kepada Jaka Tole, ada beberapa orang iri hati kepadanya. Mereka yang merasa tidak senang itu menyebarkan fitnah bahwa kesetiaan Jaka Tole kepada Raja hanya setengah – setengah. Jaka Tole berjuang bukan untuk kejayaan Majapahit, tetapi sekedar mendapatkan hadiah dari Paduka Raja.
Fitnah itu akhirnya sampai ke telinga raja. Raja sebenarnya ragu akan kebenaran berita itu. Raja pun memutuskan untuk menguji kesetiaan Jaka Tole.
“ Jaka Tole akan ku nikahkan dengan putriku yang buta,” kata Raja dalam hati, “ kalau ia menolak pertanda ia tidak taat kepadaku. Bearti berita bahwa ia tidak setia kepadaku itu memang benar. Tetapi apabila ia mau menikah dengan Dewi Ratnadi, putriku yang buta, berarti berita yang dilaporkan orang kepadaku hanya fitnah belaka.”
Raja memanggil Jaka Tole. Setelah Jaka Tole menghadap, Raja mulai berbicara, “ Jaka Tole, aku mempunyai seorang putri bernama Dewi Ratnadi. Maukah engkau seandainya ia kujodohkan denganmu ?”
“ Saya siap untuk dijodohkan dengan putrid Paduka,” jawab Jaka Tole dengan suara tegas.
“ Tetapi, apakah engkau tidak akan menyesal kemudian hari ?” Tanya Raja.
“ Mengapa saya akan menyesal ?” tanya Jaka Tole.
“ Ketahuilah, “ kata Raja menjelaskan, ” Putriku ini buta. Apakah engkau tetap bersedia mengawininya ?”
“ Saya tetap bersedia, “ jawab Jaka Tole dengan suara mantap.
Raja tersenyum gembira mendengar jawaban Jaka Tole yang menyakinkan itu.
Beberapa hari kemudian, pesta pernikahan Jaka Tole dengan Dewi Ratnadi dirayakan di pusat Kerajaan Majapahit. Ada bermacam – macam komentar atas pernikahan itu. Orang – orang yang tidak senang kepada jaka Tole menganggap pengantin yang sedang bersanding merupakan lelucon yang tidak lucu. Mengapa ? Karena mempelai pria gagah seperti Arjuna. Sedangkan mepelai wanita buta. Pihak yang senamg kepada Jaka Tole merasa tidak puas karena Jaka Tole yang besar jasanya kepada Negara Majapahit dinikahkan dengan putri yang buta. Menurut mereka, Jaka Tole sepantasnya dijodohkan dengan putri Raja yang paling cantik.
Setelah upacara dan pesta pernikahan itu selesai, Jaka Tole dan isrinya minta izin kepada Raja untuk pulang ke Sumenep. Raja mengizinkan mereka. Para pegawai Keraton pun menyiapkan tandu untuk mengantar Dewi Ratnadi ke Sumenep, tetapi Jaka Tole menolak untuk diantar. Katanya, “ Selagi badan saya masih siap menggendong Dewi Ratnadi, izinkanlah kami pulang berdua saja.” Sambil menggendong istrinya, Jaka Tole berangkat kea rah timur meninggalkan pusat Pemerintahan Majapahit yang indah permai. Meskipun Dewi Ratnadi buta, Jaka Tole tetap menunjukkan rasa sayang kepada istrinya itu. Dalam perjalanan, ia selalu mencarikan buah – buahan yang disukai Dewi Ratnadi. Putri tidak menyangka Jaka Tole akan mencintainya sedemikian rupa.
Setelah sampai di Pelabuhan Gresik, Jaka Tole dan istrinya beristirahat beberapa hari di Bandar yang ramai di singgahi perahu – perahu dari berbagai negeri. Kemudian mereka menyeberang laut menuju ujung barat Pulau Madura. Setelah naik ke darat, Dewi Ratnadi ingin mandi. Jaka Tole bingung karena disekitar tempat itu tidak ada sumur atau sungai. Lalu, ia mengambil tongkat Dewi Ratnadi dan menancapkannya ke tanak. Setelah tongkat itu di cabut, keluarlah air yang memancar dari dalam tanah langsung menyemprot wajah Dewi Ratnadi.






















“ Kanda Jaka Tole, “ teriak Dewi Ratnadi dengan gembira, “ Anek sekali, mata saya sekarang bisa melihat.”
“ Benarkah itu, Dewi ?” Tanya Jaka Tole setengah tidak percaya.
“ Betul, “ jawab Dewi Ratnadi, “ Untuk apa saya Berdusta. Coba lihatlah kedua mata saya. Saya sekarang sudah bisa memandang wajah Kanda.”
Jaka Tole pun memperhatikan mata istrinya. Tampak mata Dewi Ratnadi sudah terbuka dengan biji mata seindah bintang kejora. Hati Jaka Tole sangat gembira.
Setelah puas mandi, Dewi Ratnadi pun berganti pakaian. Kini, ia bisa memilih sendiri pakaiannya karena kedua bola matanya sudah bisa melihat dengan sempurna.
Air yang keluar dari dalam tanah itu akhirnya menjadi sumber air yang sangat jernih. Tempat itu sampai sekarang disebut Soca, artinya mata. Mungkin karena di tempat itu mata Dewi Ratnadi yang buta dapat melihat.
Dalam perjalanan selanjutnya, Dewi Ratnadi tidak perlu digendong. Selain sudah bisa melihat, badannya terasa sehat sekali. Mereka terus berjalan kea rah timur.
Berhari – hari lamanya mereka berjalan melewati dataran rendah yang luas dan naik turun perbukitan. Mereka tidak susah mencari makanan karena daerah yang mereka lalui itu banyak terdapat buah.
Ketika tiba di sebuah tempat, Dewi Ratnadi ingin mandi. Jaka Tole pun menancapkantongkatnya ke tanah. Keluarlah air yang sangat deras.
Setelah selesai mandi, Dewi Ratnadi terkejut karena pakaian dalamnya dihanyutkan air yang sangat deras alirannya. Ia segera memberi tahu suaminya. Tanpa piker panjang, jaka Tole pun memanggil air yang menghanyutkan pakaian dalam istrinya. Air yang jauh menghilir itu pun membelok dan mendekat kea rah Jaka Tole. Setelah pakaian itu tiba di dekatnya, Jaka Tole cepat memungut dan mengembalikannya kepada Dewi Ratnadi.
Sumber besar yang terletak di sebelah timur laut kota Sampang itu sampai sekarang disebut Omben. Kata Omben berasal dari bahasa Madura, amben, yang berarti pakaian dalam wanita.
Perjalanan Jaka Tole dan Dewi Ratnadi pun diteruskan menuju ke timur. Setelah sampai di Sumenep, Jaka Tole disambut dengan gembira oleh ayah bundanya serta masyarakat Sumenep. Apalagi Jaka Tole membawa pulang seorang istri cantik rupawan.
Kakak Jaka Tole dari pihak ibu bernama Pangeran Saccadiningrat adalah seorang raja yang memerintah negeri Sumenep. Pemerintahannya di bawah pemerintahan Majapahit. Setelah Saccadiningrat memasuki usia tua, Jaka Tole pun dinobatkan sebagai adipati yang memerintah wilayah Sumenep. Di bawah kepemimpinan Jaka Tole, masyarakar Sumenep benar – benar merasa kemakmuran dan keadilan.



Kesimpulan
Cerita ini termasuk legenda karena mengisahkan usul nama sebuah tempat. Legenda ini memberi pembelajatan agar orang yang ingin hidup mulai harus tahan menderita. Manusia yang bermental baja dan tahan menderita dalam mencapai cita – cita dengan tetap menghargai hak dan kepentingan orang lain, niscaya akan cepat mencapai cita – cita itu.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera(NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan”keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa(Saefuddin, 2003).
Berdasarkan visi dan misi tersebut, program eluarga berencana nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Dalam kontribusi tersebut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) telah mewujudkan keberhasilannya selain berhasil menurunkan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk, juga terpenting adalah keberhasilan mengubah sikap mental dasn perilaku masyarakat dalamupaya membangun keluarga berkualitas
Sebagai salah satu bukti keberhasilan program tersebut. Antara lain dapat diamati dari semakin meningkatnya angka pemakaian kontrasepsi(prevalensi). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 memperlihatkan proporsi peserta KB yang terbanyak adalah suntik(21,1%), pil(19,4%), AKDR(18,1%), Norplan(16%), Sterilisasi wanita(3%), Kondom(0,7%), Sterilisasi pria(0,4%), dan sisanya merupakan peserta KB tradisonal yang masing-masing menggunakan cara tradisional seperti pantang berkala maupun senggama terputus.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa AKDR berada diposisi ketiga. Sedangkan dalam program BKKBN memberikan penekanan pada kontasepsi AKDR terutama adalah CuT380 A yang menjadi primadona BKKBN. Adapun keuntungan-keuntungan dari alat kontrasepsi tersebut adalah efektip segera setelah pemasanga, merupakan metode jangka panjang (10 tahun proteksi dan tidak perlu diganti). Angka kegagalan hanya satu dalam 125-170 kehamilan, Akseptor tidak perlu mengingat-ingat kapan dia harus berKB. Yidak ada pengaruh terhadap lingkungan sexual, meningkatkan kenyamanan tanpa takut hamil. Tidak ada efek samping hrmonal dengan Cu T380 A. Tidak ada pengaruhnya terhadap hambatan dan volume ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus. Dapat digunakan sampai menopause(Saefuddin, 2003). Pemeriksaan ulang hanya 1 kali setahun, murah, kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat (BKKBN, 2002).
Kontrasepsi intrauterine digunakan oleh hampir 100 juta wanita di seluruh dunia, tetapi hanya kurang dari satu juta wanita Amerika menggunakannya. Kebutuhan yang terus meningkat terhadap kontrasepsi reversible di Amerika Serikat akan terpenuhi secara baik dengan meningkatkan penggunaan kontrasepsi dalam rahim menggunakan alat intrauterine (IUD, intrauterine device ). Kemanjuran IUD modern dalam penggunaan actual lebih unggul dibandingkan dengan kontrasepsi oral. Masalah yang diakibatkan oleh penggunaan IUD dapat dikurangi sampai angka efek samping minor yang sangat rendah melalui penapisan dan tekhnik yang teliti.
Namun begitu tidak semua klien berminat terhadap alat kontrasepsi AKDR dikarenakan berbagai alasan yang berbeda-beda seperti takut efek samping, takut proses pemasangan , dilarang oleh suami, dan kurang mengetahui tentang KB AKDR.
Adapun berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan oleh akseptor KB agar tidak terjadi alah persepsi setelahpemasangan yaitu pengetahuan akseptor KB tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi, status kesehatan klien sebelum berKB, tahu efek samping, konsekuensi kegagalan atau keham9ilan yang tidak diinginkan, besarnya keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya lingkungan dan orang lain.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum pelayanan kontrasepsi KB terutama AKDR

1.2.2 Tujuan Khusus
o Mengetahui tentang sejarah AKDR
o Mengetahui tentang pengertian AKDR
o Untuk mengetahui jenis-jenis AKDR
o Untuk mengetahui mekanisme kerja AKDR
o Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemakaian AKDR
o Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian memakai metode kontrasepsi AKDR
o Untuk mengetahui cara penanganan dari efek samping AKDR
o Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diketahui akseptor KB.
BAB II
TINJAUAN TEORI
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
(INTRA UTERINE DEVICES = IUD)
2.1 Sejarah AKDR
Cerita sejarah yang sering disampaikan, tetapi tidak tercatat baik, menghubungkan penggunaan IUD pertama dengan kafilah yang diduga menggunakan batu – batu yang diletakkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan pada unta mereka dalam perjalanan – perjalanan panjang.
Pelopor IUD modern adalah pesarium dengan batang kecil yang digunakan dalam tahun 1800-an, sebuah struktur yang menyerupai kancing kecil yang menutupi mulut serviks dan melekat pada batang yang menjulur ke dalam kanalis servikalis. Pesarium ini tidak pasti digunakan untuk kontrasepsi, tetapi tampaknya dimaksudkan untuk hal ini. Pada tahun 1902, sebuah pesarium yang meluas hingga ke dalam uterus telah dikembangkan oleh Hollweg di Jerman dan digunakan kontrasepsi. Pesarium ini dijual untuk disisipkan sendiri oleh pemakainya, tetapi bahaya infeksi menjadi besar, yang kemudian menyebabkan hujatan terhadap masyarakat medis.
Pada tahun 1909, Richter di Jerman melaporkan keberhasilan dengan cincin catgut ulat sutera yang mempunyai kawat nikel dan tembaga yang menjulurkan ke luar melalui serviks. Segera setelah itu, Pust mengombinasikan cincin Richter dengan pesarium tipe-kancing yang kuno, dan mengganti kawatnya dengan benang catgut. IUD ini digunakan selama Perang Dunia I di jerman, walaupun kepustakaan Jerman cepat melaporkan adanya infeksi sehubungan dengan penyisipan dan penggunaannya. Pada tahun 1920-an, Gräfenberg membuang ekor dan pesarium karena ia meyakini bahwa inilah yang merupakan penyebab infeksi. Ia melaporkan pengalamannya pad atahun 1930 menggunakan cincin yang dibuat dari perak dan emas yang digelung, kemudia baja.
Cincin Gräfenberg hanya memiliki umur yang singkat, menjadi korban dari filosofi politik Nazi yang dengan sengit melawan adanya kontrasepsi. Gräfenberg yang bukan merupakan ras Aria akhirnya dimasukkan ke penjara, tetapi ia berhasil melarikan diri dari Jerman, dan meninggal di New York City pada tahun 1955. Ia tidak pernah menerima penghargaan atas apa yang menjadi haknya.
Cincin Gräfenberg telah dihubungkan dengan angka ekspulsi yang tinggi. Hal ini dipecahkan oleh Ota di Jepang yang menambahkan sebuah struktur pendukung pada bagian pusat cincin berlapis emas atau peraknya pada tahun 1934. Ota juga menjadi korban politik Perang Dunia II, yang dikirim ke tempat pengasingan, tetapi cincinnya terus digunakan.
Cincin Gräfenberg dan Ota pada dasarnya telah dilupakan oleh seluruh dunia selama periode Perang Dunia II. Kesadaran akan ledakan populasi dan pengaruhnya mulai terasa pada decade pertama dan kedua setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1959, laporan dari Jepang dan Israel oleh Ishihama dan Oppenheimer sekali lagi menggerakkan minta terhadap cincin tersebut. Laporan Oppenheimer dimuat dalam American Journal of Obstetrics and ginecology, dan banyak ahli ginekologi Amerika testimulasi untuk menggunakan cincin perak atau sutera, sedangkan yang lain mengembangkan alatnya sendiri.
Dalam tahun 1960-an, IUD berkembang pesat. Teknik IUD dimodifikasi dan banyak sekali tipe diperkenalkan. Berbagai alat yang dikembangkan dalam tahun 1960-an dibuat dari plastic (polietilen) yang diisi dengan barium sulfat sehingga alat tersebut dapat dilihat pada pemeriksaan sinar-x. Margulies Coil, yang dikembangkan oleh Lazer Margulies, pada tahun 1960 di Rumah sakit Mt. Sinai di New York City merupakan alat plastic pertama yang memungkinkan penggunaan penyisip (inserter) dan rekonfigurasi bentuk pada waktu dimasukkan ke dalam uterus. Margulies Coil tersebut merupakan alat berukuran besar (diyakini menyebabkan kram dan perdarahan), dan ekor plastiknya yang keras terbukti memiliki resiko bagi pasangan pria.
Pada tahun 1962, Population Council, atas anjuran Alan Guttmacher, yang pada tahun tersebut menjabat presiden Planned Parenhood Federation of America, mengorganisasikan konferensi IUD internasional yang pertama di kota New York. Pada konferensi inilah Jack Lippes dari Buffalo menyajikan pengalaman dengan alatnya, yang untungnya seperti yang akan kita lihat, mempunyai ekor dari benang filament tunggal. Margulies coil dengan segera digantikan oleh Lippes Loop, yang dengan cepat menjadi IUD yang paling luas direespkan di Amerika Serikat pada tahun 1970-an.
Konferensi pada tahun 1962 juga menghasilkan pengorganisasian program Cooperative Statistical Program yang ditetapkan oleh Population Council di bawah pengawasan langsung Christoper Tietze, untuk mengevaluasi IUD, Ninth progress report dalam tahun 1970 menjadi pembanding penting terhadap kemanjuran dan masalah yang timbul pada berbagai IUD yang tengah digunakan.
Banyak alat lain kemudian muncul, tetapi dengan pengecualian keempat Lippes Loop dengan ukuran berbeda serta kedua Saf-T-Coils, alat – alat tersebut terbatas penggunaanya. Alat dari baja tahan karat yang digabung dengan pegas diranjang untuk mampu berkompetesi sehingga memudahkan penyisipan, tetapi pergerakan alat – alat ini memungkinkannya tertanam di dalam uterus, menyebabkannya sulit untuk diangkat. Majzlin Spring merupakan contoh yang mengesankan.
Dalkon Shield diperkenalkan pada tahun 1970. Dalam waktu 3 tahun, suatu insiden infeksipanggul yang tinggi sudah diketahui. Tidak diragukan lagi bahwa masalah yang timbul pada Dalton Shield terjadi akibat konstruksi yang cacat, yang ditunjukkan pada awal tahun 1975 oleh tatum. Ekor multifilament Dalkon Shield (ratusan serat yang dibungkus dalam sarung plastic) memberikan jalan bagi bakteri untuk bergerak naik, terlindung dari perintang mucus serviks.
Walaupun penjualan di hentikan pada tahun 1975, perintah untuk menyingkirkan semua Dalkon shield belum dikeluarkan hingga awal tahun 1980-an. Sejumlah besar wanita dengan infeksi panggul mengajukan tuntutan perkara terhadap perusahaan farmasi, yang akhirnya menyebabkan perusahaan tersebut bangkrut. Sayangnya masalah Dalkon Shield terlanjur mencemari semua IUD dan sejak itu, media dan public telah secara tidak tepat memandang semua IUD lewat satu cara tunggal yang generic.
Kira – kira pada saat Dalton Shield diperkenalkan, Senat Amerika Serikat melakukan dengar pendapat mengenai keamanan kontrasepsi oral. Wanita muda yang merasa takut menggunakan kontrasepsi oral setelah dengar pendapat ini beralih ke IUD, terutama Dalton Shield yang dipromosikan cocok bagi wanita nulipara. Perubahan dalam perilaku seksual pada tahun 1960-an dan 1970-an serta kegagalan menggunakan kontrasepsi protektif (kondom dan kontrasepsi oral) menyebabkan terjadinya epidemic penyakit menular seksual serta penyakit radang panggul, yang dianggap terjadi sebagian akibat IUD.
IUD Modern
Penambahan tembaga pada IUD telah dianjurkan oleh James Zipper dari Chile, yang eksperimennya dengan logam menunjukkan bahwa tembaga bekerja secara local pada endometrium. Howard Tatun mengombinasikan anjuran Zipper dengan mengembangkan bentuk-T guna menghilangkan reaksi uterus terhadap kerangka structural, dan menghasilkan copper-T. IUD tembaga pertama mempunyai kawat tembaga yang melilit batang lurus T tersebut, TCu-200 (200 mm2 kawat tembaga yang terpajan), yang juga dikenal sebagai Tatum-T. Rasionalisasi Tatum adalah bahwa bentuk T akan mengikuti bentuk uterus, berbeda dengan IUD yang lain yang menuntut uterus untuk menyesuaikan diri dengan bentuk IUD. Lebih lanjut, IUD tembaga dapat berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan alat plastic lembam yang sederhana, dan akan memberikan kontrasepsi yang efektif. Penelitian mengindikasikan bahwa tembaga mengerahkan efeknya sebelum implantasi ovum yang fertile; tembaga dapat bersifat spermisidal, atau tembaga mungkin dapat menghilangkan mortalitas sperma dan menghilangkan kemampuan sperma melakukan fertilisasi. Penambahan tembaga pada IUD dan pengurangan dalam ukuran serta struktur kerangka telah memperbaiki toleransi, yang menyebabkan lebih sedikit pengangkatan karena alasan nyeri dan perdarahan.
Cu-7 dengan batang yang dilingkari tembaga dikembangkan pada tahun 1971 dan dengan cepat menjadi alat paling popular di Amerika Serikat. Baik Cu-7 maupun Tatum-T ditarik dari pasar Amerika Serikat pada tahun 1986 oleh G. D. Searle ang Company.
Meskipun demikian, IUD terus berkembang. Lebih banyak lagi tembaga ditambahkan oleh peneliti Population Council, menghasilkan TCu-380A (380 mm2 daerah p-ermukaan tembaga yang terpajan---tembaga yang dililit mengelilingi batang serta bungkus-lengan tembaga (copper sleeves) pada setiap lengan horizontal). Huruf “A” pada TCu-380A adalah untuk menunjukkan lengan (arm), mengindikasikan peran penting bungkus-lengan tembaga. Tembaga dibuat padat dan tubular untuk meningkatkan efektivitas dan memperpanjang masa kadaluwarsa IUD. IUD ini telah digunakan di lebih dari 30 negara sejak tahun 1982, dan pada tahun 1988, dipasarkan di Amerika Serikat sebagai “ParaGard”.
“Progestasert” telah dikembangkan oleh Alza Corporation pada saat IUD tembaga juga dikembangkan. Alat berbentuk-T ini melepaskan 65 μg progesterone per hari, paling sedikit selama satu tahun. Progesterone mengurangi jumlah kram dan jumlah darah yang hilang, dan dengan demikian, terutama berguna untuk wanita yang memiliki periode menstruasi “berat” serta kram. Masa kadaluwarsa yang pendek dapat dan telah diatasi dengan menggunakan progestin yang lebih poten, seperti levonogestrel. (Speroff, Leon. 2003. Pedoman Klinis Kontrasepsi. Edisi 2. Hal.199-205. Jakarta:EGC)
2.2 Pengertian AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari polythylen (plastic) yang halus, dipasang di dalam rahim. (Martosewojo, samiarti. [et al ]. 1992. Pedoman KB IBI. Jakarta:Pengurus Pusat ikatan Bidan Indonesia)
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim (Hartanto, 2004). Di mana AKDR terdiri dari bermacam-macam bentuk, terdiri dari plastik (polietiline), ada yang di lilit tembaga (Cu), ada pula yang tidak. Tetapi ada pula yang di lilit tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesterone.
IUD atau AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ) adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim, yang terbuat dari plastik khusus yang diberi benang pada ujungnya,dan terdiri dari beberapa bentuk. IUD/AKDR yang berbentuk spiral disebut Lippes Loop, yang berbentuk T disebut Copper T mengandung logam atau tembaga, ada pula yang mengandung hormon.
AKDR adalah Suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif (Saefuddin,22003)
AKDR atau IUD atau Sepiral adalah suatu alat yang dimasukan ke dalam rahim wanita untuk tujuan kontrasepsi (Mochtar, 1998)
AKDR adalah suatau usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik kertas, diikat dengan benang lalu dimasukkan ke dalam rongga rahim (Prawirohardjo, 2005)
AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (BKKBN,2003)
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan (dokter / bidan terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2000:33).
IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini (Maryani, 2002).
AKDR merupakan salah satu metode kontrasepsi efektif terpilih (MKET), oleh karena efektif dalam memberikan perlindungan terhadap terjadinya kehamilan. Biaya pemasangan yang relatif cukup murah dengan masa pakai yang cukup lama, bahkan sekarang telah dipasarkan AKDR dengan masa pakai hingga 10 tahun, kesuburan akan segera kembali setelah penghentian pemakaian metode ini, disamping itu tidak diperlukan motivasi berulang-ulang.
2.3 Mekanisme kerja AKDR
Mekanisme kerja yang pasti dari AKDR belum diketahui, namun ada beberapa mekanisme kerja yang telah diajukan:
a. Timbulnya reaksi radang lokal yang non-spesifik di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
b. Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi.
c. Gangguan / terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi di dalam endometrium.
d. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopi.
e. Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri.
f. Dari penelitian terakhir, disangka bahwa AKDR juga mencegah spermatozoa membuahi sel telur (mencegah fertilisasi).
g. Untuk AKDR yang mengandung Cu :
1) Antagoisme kationic yang spesifik terhadap Zn yang terdapat dalam enzim carbonic anhydrase yaitu salah satu enzim dalam traktus genitalia wanita, dimana Cu menghambat reaksi carbonic anhydrase sehingga tidak memungkinkan terjadinya implantasi dan mungkin juga menghambat aktivitas alkali phospatase.
2) Mengganggu pengambilan estrogen endogenous oleh mucosa uterus.
3) Mengganggu jumlah DNA dalam sel endometrium.
4) Mengganggu metabolisme glikogen.
h. Untuk AKDR yang mengandung hormon progesterone :
1) Gangguan proses pematangan proliteratif –sekretoir sehingga timbul penekanan terhadap endometrium dan terganggunya proses implantasi (endometrium tetap berada dalam fase decidual/ progestational).
2) Lendir serviks yang menjadi lebih kental/ tebal karena pengaruh progestin.
(Saifuddin, et. al., 2003).
Mekanisme kerja AKDR sampai saat ini belum diketahui secara pasti, ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang menimbulkan reaksi radang setempat, dengan sebutan lekorit yang dapat melarutkan blastosis atau sperma. Mekanisme kerja AKDR yang dililiti kawat tembaga mungkin berlainan.tembaga dalam konsentrasi kecilyang dikeluarkanke dalamrongga uterus juga menghambat khasiatanhidrase karbon dan fosfatase alkali. AKDR yang mengeluarkanhormon juga menebalkan lendirsehingga menghalangi pasasi sperma (Prawirohardjo, 2005).
Sampai sekarang mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, kini pendapat yang terbanyak ialah bahwa AKDR dalamkavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebutan leokosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma. Sifat-sifat dari cairan uterus mengalami perubahan-perubahan pada pemakaian AKDR yang menyebabkan blastokista tidak dapat hidup dalam uterus. Walaupun sebelumnya terjadi nidasi, penyelidik-penyelidik lain menemukansering adanya kontraksi uterus pada pemakaianAKDR yang dapat menghalangi nidasi. Diduga ini disebabkanoleh meningkatnya kadar prostaglandindalam uterus pada wanita (Wiknjoastro, 2005).
Sebagai metode biasa(yang dipasang sebelum hubungan sexual terjadi) AKDR mengubah transportasi tuba dalam rahim danmempengaruhi sel elur dan spermasehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi daruat(dipasang setelahhubungan sexual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi atau penyerangan sel telur yang telah dibuahi ke dalam dinding rahim (BKKKBN, 2003)

Menurut Saefuddin (2003), mekanisme kerja IUD adalah:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu walaupun AKDR membuat sperma sulit ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur ke dalam uterus
2.4 Jenis – jenis AKDR
1. AKDR Non-hormonal
Pada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4. karena itu berpuluh-puluh macam AKDR telah dikembangkan. Mulai dari genersi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi plastik(polietilen) baik yang diambah obat maupun tidak.
Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi :
1. Bentuk terbuka (oven device)
Misalnya: LippesLoop, CUT, Cu-7. Marguiles, Spring Coil, Multiload,Nova-T
2. Bentuk tertutup(closed device)
Misalnya: Ota-Ring, Atigon, dan Graten Berg Ring.
Menurut Tambahan atau Metal:
1. Medicated IUD
Misalnya: Cu T 200, Cu T 220, Cu T 300, Cu T 380 A, Cu-7, Nova T, ML-Cu 375
2. Un Medicated IUD
Misalnya: Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.
IUD yang banyak dipakai di Indonesia dewasa ini arijenis Un Medicated yaitu Lippes Loop dan yang dari jenisMedicated Cu T, Cu-7, Multiload dan Nova-T.
Pada jenis Medicated IUD angka yang tertera dibelakang IUD menunjukkan luasnya kawat halus tembaga yang ditambahkan, misalnya Cu T 220 berarti tembaga adalah 200mm2.

Menurut Hanafi (2003, hal: 216-23) IUD yang mengandung hormonal
1. Progestasert-T = Alza T
- Panjang 36mm, lebar 32mm, dengan 2 lembar benang ekor warna hitam.
- Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat, melepaskan 65mcgprogesteron per hari
- Tabung insersinya berbentuk lengkung
- Daya kerja :18 bulan
- Tehnik insersi: plunging?(modified withdrawal)
2. LNG-20
- Mengandung 46-60mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20mcg per hari
- Sedang diteliti di Finlandia
- Angka kegagalan /kehamilan sangat rendah: ‹0,5 per 100wanita per tahun
- Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggidibandingkan IUD lainnya, karena 25% mengalami amenore atau perdarahan hait yan sangat sedikit.
Dalam Program KB Nasional, terdapat beberapa macam Alat kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), antara lain :
• Lippes Loop yang terbuat dari plastic dan berbentuk spiral
• Multi Load C 250, yang berbentuk jangkar dan dililiti logam tembaga
• Copper T 200 B, yang terbuat dari plastic halus , berbentuk T, dan dililiti logam tembaga
• Copper 7, yang berbentuk angka 7, terbuat dari bahan plastic yang batangnya dililiti dengan logam tembaga.

(Martosewojo, samiarti. [et al ]. 1992. Pedoman KB IBI. Jakarta:Pengurus Pusat ikatan Bidan Indonesia)

Menurut (Speroff, Leon. 2003) tipe – tipe IUD dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah :
• IUD yang Tidak Mengandung Obat
- Lippes Loop, yang terbuat dari plastic dan diisi dengan barium sulfat masih digunakan di seluruh dunia (kecuali di Amerika Serikat). Cincin baja tahan karat yang fleksibel digunakan secara luas di Cina, tetapi tidak di tempat lain.
- Nova T serupa dengan TCu-200, mengandung 200 mm2 tembaga; meskipun demikian Nova T mempunyai inti perak pada kawat tembaganya, lengan yang fleksibel, dan sebuah lengkung besar yang juga fleksibel pada ujung bawah guna menhindari cedera jaringan serviks. Ada sejumlah kekhawatiran bahwa kemajuan Nova T akan menurun setelah tiga tahun berdasarkan data WHO; namun, dari data Finlandia dan Skandinavia menunjukkan angka kehamilan yang rendah dan stabil setelah lima tahun penggunaan.
• IUD Pelepas-Hormon
- Progestasert (satu – satunya alat yang melepaskan hormone yang dipasarkan di Amerika Serikat sejak tahun 1976) adalah IUD berbentuk T yang terbuat dari etilen/vinil asetat kopoliner yang mengandung titanium dioksida. Batang vertikalnya mengandung suatu reservoir progesterone 38 mg bersama dengan barium sulfat yang terdispersi dalam cairan silicon. Lengan horizontal berstruktur padat dan terbuat dari kopolimer yang sama. Dua kawat monofilament berwarna biru-hitam melekat pada lubang di dasar batang. Progesterone dilepas pada kecepatan 65 μg per hari.
- LNG-20, yang dibuat oleh Leiras di finlandia, melepas secara in vitro 20 μg levonorgestrel setiap hari. Alat ini sudah dipasarkan di Eropa. Alat berbentuk T ini mempunyai kerah yang melekat pada lengan vertical, yang mengandung 52 mg levonogestrel yang terdispersi dalam polidimetilsiloksan dan dilepas pada kecepatan 15 μg setiap hari in vivo. IUD levonogestrel bertahan hingga 10 tahun dan mengurangi jumlah perdarahan haid serta angka infeksi panggul.
• IUD Masa Depan
Modifikasi IUD tembaga sedang diteliti di seluruh dunia. Ombrelle-250 dan Ombrelle-380, yang dirancang lebih fleksibel untuk mengurangi ekspulsi dan efek samping telah dipasarkan di perancis. IUD tanpa kerangka, flexiGard (juga dikenal sebagai Cu-Fix), terdiri dari 6 bungkus-lengan tembaga (330 mm2 tembaga),yang terangkai pada benang nilon bedah (polipropilen) dan disimpul pada satu ujung. Pada saat penyisipan, simpul tersebut didorong ke dalam miometrium menggunakan jarum yang ditarikkan, yang bekerja seperti tombak harpoon miniature. Karena tidak memiliki kerangka, alat ini diharapkan mempunyai angka keharusan pengangkatan karena perdarahan atau nyeri yang rendah, tetapi karena penyisipan lebih sulit dilakukan terdapat angka ekspulsi yang juga lebih rendah.

Macam – Macam AKDR
a. Un-Medicated AKDR
Lippes Loop – AKDR yang terbuat dari polyethylene (suatu plastik inert secara biologik) ditambah Barium Sulfat.
b. Medicated AKDR
Cooper AKDR – AKDR dengan penambahan selubung Cu yang padat, dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan Cu di dalam uterus dan untuk lebih mendekatkan Cu pada fundus uteri.
(Hartanto, 2004)


Saifuddin, Ab., dkk (2003) menyebutkan jenis AKDR sebagai berikut :
a) AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu), tersedia di Indonesia dan terdapat dimana-mana.
b) AKDR lain yang beredar di Indonesia adalah NOVA T (Schering).
Pembagian macam AKDR menurut Maryani, H (2003) adalah sebagai berikut :
(1) Copper-T

AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
(2) Copper-7

AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
(3) Multi Load

AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
(4) Lippes Loop

AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
Jenis dari IUD ini bermacam-macam, paling umum dulu dikenal dengan nama spiral. Jenis-jenis dari IUD tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini :

a. Lippes-Loop
b. Saf-T-Coil
c. Dana-Super
d. Copper-T (Gyne-T)
e. Copper-7 (Gravigard)
f. Multiload
g. Progesterone IUD


Dari berbagai jenis IUD di atas, saat ini yang umum beredar dipakai di Indonesia ada 3 macam jenis yaitu :
• IUD Copper T, terbentuk dari rangka plastik yang lentur dan tembaga yang berada pada kedua lengan IUD dan batang IUD. Bentuk IUD Copper T sebagai berikut :


• IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastik dan tembaga. Pada ujung lengan IUD bentuknya agak melengkung tanpa ada tembaga, tembaga hanya ada pada batang IUD. Gambar IUD Nova T :



• IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastik yang dikelilingi oleh silinder pelepas hormon Levonolgestrel (hormon progesteron) sehingga IUD ini dapat dipakai oleh ibu menyusui karena tidak menghambat ASI. Bentuknya seperti ini :

2.5 Keuntungan dan kerugian AKDR
2.5.1 Keuntungan Penggunaan AKDR
Menurut Saefuddin (2004), hal MK 73. Keuntungan AKDR Non hormonal
(Cu T 380A):
a. Sebagai kontrasepsi efektivitasnya tinggi
Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam1 tahun pertama(1kegagalan dalan 125-170 kehamilan)
b. AKDR dapat efektf seger setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang
d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
e. Tidak mempengaruhi hubungan sexual
f. Meningkatkan kenyamanan sexual karena tidak perlu takut untuk hamil
g. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR(Cu T-380A)
h. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
j. Dapat digunakan sampai menopause
k. Tidak ada intraksidengan obat-obat.
l. Membantu mencegah kehamilan ektopik.

Menurut Hanafi(2003). Keuntungan IUD hormonal adalah:
a. Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe
b. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae(Asherman’s Syndrome)

Keuntungan Kontraseptif
 Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
 Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
 Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika menggunakan Tembaga T 380A)
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak perlu kembali ke klinik jika tak ada masalah
 Dapat disediakan oleh petugas kesehatan terlatih
 Tidak mahal (CuT380A)

Keuntungan Non Kontraseptif
 Mengurangi kram akibat menstruasi (hanya yang mengandung progestin)
 Mengurangi darah menstruasi (hanya yang mengandung progestin)
 Mengurangi insidensi kehamilan ektopik (kecuali Progestasert)

2.5.2 Kerugian penggunaan AKDR
Menurut Saefuddin(2004). Kerugian AKDR (Cu T-380A) Non hormonal:
a. Efek samping yang umum terjadi:
- Perubahan siklus haid
- Haid lebih lama dan banyak
- Perdarahan(spotting) antar menstruasi
- Disaat haid lebih sakit
b. Komplikasi lain :
- Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
- Perforasi dinding uterus(sangat jarang apabila pemasangan benar)
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Tidak baik digunaka pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
- Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri
- Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal.
(Saifuddin, Abdul Bari., dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi 2, Cetakan 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo)

Menurut Hanafi(2003). Kerugian IUD hormonal:
- Jauh lebih mahal dari pada Cu IUD
- Harus diganti setelah 18 bulan
- Lebih sering menimbulkan perdarahan mid-siklus dan perdarahan bercak(spotting)
- Insidens kehamilan ektopik lebih tinggi

AKDR: Keterbatasan
 Perlu pemeriksaan ginekologi dan penapisan penyakit menular seksual (PMS) sebelum menggunakan AKDR
 Membutuhkan petugas terlatih untuk memasukkan dan mengeluarkan AKDR
 Perlu deteksi benang AKDR (setelah menstruasi) jika terjadi kram, perdarahan bercak atau nyeri
 Tidak dapat dihentikan sendiri (harus dilepas petugas)
 Meningkatkan jumlah perdarahan dan kram menstruasi dalam beberapa bulan pertama (hanya pelepas tembaga)
 Kemungkinan terjadi ekspulsi spontan
 Walaupun jarang (< 1/1000 kasus), dapat terjadi perforasi saat insersi AKDR
 Tidak mencegah semua kehamilan ektopik (khususnya Progestasert)
 Dapat meningkatkan risiko PRP/PID dan yang berlanjut dengan infertilitas bila pasangannya risiko tinggi PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)
2.6 Komplikasi AKDR
Menurut (Sarwono. 2006),
1. Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
2. Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang memungkinkan penyebab anemia.
3. Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
Komplikasi pemakaian AKDR yang sering muncul yaitu AKDR tertanam dalam-dalam di endometrium atau miometrium (embedding, displacement) dan infeksi (Hartanto, 2004).
2.7 Persyaratan Pemakaian AKDR atau IUD(Menurut Saefuddin,2004)
1. Yang dapat menggunakan AKDR/IUD dan Progestasert
a. Usia reproduktif
b. Keadan nullipara
c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d. Menyusui yang menginginkan menggunakan alat kontrasepsi
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
f. Resiko rendah dari IMS
g. Tidak menghendaki metode hormonal
h. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
AKDR dapat digunakan pada ibu selama segala kemungkinan keadaan misalnya:
• Perokok
• Sedang memakai antibiotika atau anti kejang
• Gemuk ataupun yang kurus
• Sedang menyusui
Begitu juga ibu dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR (Cu T-380A):
• Penderita tumor jinak payudara
• Epilepsi
• Malaria
• Tekanan darah tinggi
• Penyakit tiroid
• Setelah kehamilan ektopik
• Penderita DM
2. Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR atau Progestasert
• Sedang hamil
• Perdarahan vagina yang tidak diketaui
• Sedang menderita infeksi genetalia
• Penyakit trifoblas yang ganas
• Diketahui menderita TBC velvik
• Kanker alat genital
• Ukuran rongga rahim kurang dari 5.
2.8 Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
• Usia reproduktif
• Keadaan nulipara
• Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
• Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
• Setelah melahirkan dan tidak menyusui
• Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
• Risiko rendah dari IMS
• Tidak menghendaki metoda hormonal
• Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
• Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
• Perokok
• Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
2.9 Kontra Indikasi pemakaian AKDR
Menurut (Martosewojo, samiarti. 1992) diantaranya adalah :
1. Adanya tanda-tanda kehamilan.
2. Infeksi panggul bagian dalam.
3. Erosi pada cervix uteri.
4. Diperkirakan adanya tumor, tumor rahim, myoma uteri cavum uteri
kurang dari 5 cm.
5. Adanya perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya,
perdarahan pada saluran kencing/ infeksi panggul.
6. Perdarahan haid yang hebat.
7. Alergi terhadap logam / tembaga.
8. Adanya kelainan bentuk rahim.
9. Adanya keganasan kanker.

Kontraindiaksi Insersi AKDR
a. Kontraindikasi Absolut :
1) Infeksi pelvis yang aktif (akut atau sub-akut), terutama persangkaan Gonorhoe atau Chlamydia.
2) Kehamilan atau persangkaan kehamilan
b. Kontraindikasi relatif kuat
1) Partner seksual yang banyak.
2) Partner memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi.
3) Pernah mengalami infeksi pelvis atau infeksi pelvis yang rekuren, post-partum endometritis atau abortus febrilis dalam tiga bulan terakhir.
4) Kesukaran memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi.
5) Cervitis akut purulent.
6) Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya.
7) Riwayat kehamilan ektopik atau keadaan-keadaan yang menyebabkan predisposisi untuk terjadinya kehamilan ektopik.
8) Pernah mengalami infeksi pelvis satu kali dan masih menginginkan kehamilan selanjutnya.
9) Kelainan pembekuan darah.
Keadaan –keadaan lain yang dapat merupakan kontra-indikasi untuk insersi AKDR:
1) Penyakit katup jantung
2) Keganasan endometrium atau serviks.
3) Stenosis serviks yang berat.
4) Uterus yang kecil sekali
5) Endometriosis
6) Myoma uteri
7) Polip endometrium
8) Kelainan kongenital utrerus
9) Dismenorhe yang berat
10) Darah haid yang banyak, haid yang ireguler atau perdarahan bercak (spotting)
11) Alergi terhadap Cu atau penyakit Wilson yaitu penyakit gangguan Cu yang turun temurun
12) Anemia
13) Ketidakmampuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya AKDR
14) Ketidakmampuan untuk memeriksa sendiri ekor AKDR
15) Riwayat Gonorhoe, Chlamydia, Syphilis atau herpes
16) Actinomycosis genitalia
17) Riwayat reaksi vaso-vagal yang berat atau pingsan
18) inkompatibilitas golongan darah misalnya Rh negative
19) Pernah mengalami problem ekspulsi AKDR
20) Leukore atau infeksi vagina
21) Riwayat infeksi pelvis
22) Riwayat operasi pelvis
23) Keinginan untuk mendapatkan anak dikemudian hari atau pertimbangan kesuburan dimasa yang akan datang.
(Saifuddin, et. al., 2003).
2.10 Waktu pemasangan AKDR yang tepat.
Menurut (Martosewojo, samiarti. 1992) diantaranya adalah :
1. Waktu haid mulai hari ke 3
2. Dua sampai empat hari setelah persalinan atau setelah abortus komplit.
3. Empat puluh satu hari setelah melahirkan
2.11 Prosedur Insersi AKDR
a. Pemberian analgetika dan sedative bila diperlukan.
b. Pasangan speculum dalam vagina dan perhatikan serviks serta dinding-dinding vagina.
c. Bila mungkin terjadi, kerjakan papanicolauo smear dan pemeriksaan bakteriologis terhadap Gonorrhoe.
d. Lakukan pemeriksaan dalam bimanual untuk menentukan besar, bentuk, posisi dan mobilitas uterus, serta untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan adanya infeksi atau keganasan dari organ-organ sekitarnya.
e. Pasang kembali speculum dalam vagina, dan lakukan desinfeksi endoserviks dan dinding vagina.
f. Pasang tenakulum pada bibir serviks atas, lakukan tarikan ringan padanya untuk meluruskan dan menstabilkan uterus. Ini akan mengurangi perdarahan dan resiko perforasi.
g. Lakukan sondage uterus.
h. Masukkan AKDR sesuai dengan macam alatnya.
Lepaskan AKDR dalam bidang transverse dari cavum uteri pada posisi setinggi mungkin di fundus uteri. Bila terasa ada tahanan sebelum mencapai fundus, jangan dipaksakan, keluarkan alatnya dan lakukan re-insersi.
i. Keluarkan tabung inserternya.
j. Periksa dan gunting benang ekor AKDR sampai 2-3 cm dari ostium uteri eksternum.
k. Keluarkan tenakulum dan spekulum
AKDR jangan dibiarkan lebih lama dari 2 menit di dalam tabung insersinya, karena ia akan kehilangan bentuknya (terutama untuk lipess loop).
(Saifuddin, et. al., 2003).
2.12 Alat-alat untuk pemasangan AKDR
1. Bak steril berisi :
a. Duk.
b. Sarung tangan
c. Kapas basah lysol / sublimat
d. Spekulum
e. Tenakulum
f. AKDR dan inserter
g. Gunting
h. Lidi berkapas
i. Pinset panjang
j. Sonde rahim
k. Kateter.
2. Neerbekken
3. Bethaden
4. Lampu kepala ( head lamp)
2.13 Pemeriksaan sebelum pemasangan AKDR
1. Pemeriksaan perut.( pemeriksaan luar )
2. Pemeriksaan dalam ( Bimanual ), pemeriksaan melalui Vagina


2.14 Langkah-langkah pemasangan AKDR
1. Lippes loop
a. Calon akseptor diberi penjelasan agar siap mental.
b. Kandung kemih ibu terlebih dahulu dikosongkan.
c. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
d. Calon akseptor berbaring dengan posisi dorsal racumbant, duk
dipasang dibawah pantat atas perut.
e. Diadakan pemeriksaan dalam untuk menentukan keadaan dan
posisi uterus.
f. Spekulum dipasang, vagina dan servix dibersihkan dengan kapas
lembab.
g. Mulut rahim didesinfeksi.
h. Kalau perlu, jepit servix dengan tenakulum pada posisi jam 10.00
dan 2.00.
i. Sonde rahim dipasang untuk menentukan ukuran, posisi, dan
bentuk rahim.
j. Inserter yang telah berisi AKDR didorong perlahan-lahan kedalam
rongga rahim melalui canalis cervicalis sesuai dengan posisi
rahim,kemudian inserter dikeluarkan.
k. Jika perlu, dapat menggunakan tenakulum untuk memegang
muluit rahim
l. Apabila benang AKDR lebih panjang dari 5 cm, gunting.
m. Spekulum dilepas dan benag AKDR didorong ke samping mulut
rahim.
m. Alat-alat dbereskan
n. Sebelum akseptor pulang, beri penjelasan mengenai gejal-gejala
yang mungkin dialami setelah pemasangan dan cara mengatasinya
serta beritahu untuk pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke 1, 2, 3
dan 12 atau apabila ada keluhan.
Catatan:
• Bila pada waktu pemasangan terasa ada obstruksi, jangan dipaksa
( hentikan ) ==> rujuk.
• Bila sonde masuk kedalam uterus dan bila fundus uteri tidak
terasa, kemungkinan terjadi perforasi. Keluarkan sonde ==> rujuk
segera.
• Panjang rongga uterus 6 -7 cm jika kurang dari 5 cm AKDR
jangan dipasang.
• Lippes loop tidak boleh lebih dari 2 menit di dalam inserter.
• Apabila ada indikasi untuk melepas AKDR, dapat dilaksanakan
dengan menarik benangnya perlahan-lahan menggunakan klem
dibawah perlindungan speculum


2. Copper T
a. Bukalah bungkus copper T, cukup separuh saja dimulai dari ujung
dan jagalah agar AKDR tertutup dengan bungkus plastiknya.
Lihat gambar berikut :

b. Masukkanlah pendorong ( plunger ) kedalam lobang pemasang
c. Ukur alat pemasang sampai batas biru ( untuk batas servix ),
sesuai dengan panjang rahim ( uterus ) sewaktu melakukan
pengukuram rahim dengan sonde.
d. Memasukan cooper T kedalam alat pemasang sesuai batas pada alat
pemasang .
Lihat gambar berikut ;

e. Dengan memakai sarung tangan karet kecil ,bukalah seluruh
bungkus plastic dan lipatlah sisi-sisi sayap T dan masukkan
kedalam alat pemasang sampai 0,6 cm.
f. Hati-hati dan yakinkan agar sayap T didalam alat pemasang dalam
kedudukan bidang horizontal yang sama dengan batas biru ( untuk
servix )
Lihat gambar berikut ;

g. Peganglah tenakulum dengan tangan kiri dan tarik baik-baik
kebawah dan keluar,agar rongga rahim , saluran indoservix dan
saluran liang senggama menjadi lurus.
h. Doronglah alat pemasang copper T masuk kedalam rahim sampai
batas biru ( gambar 19 a )
i. Jangan lupa agar batas biru ada pada bidang hirozontal
j. Peganglah ujung bawah dari alat pemasang dengan tangan kiri dan
cincin pendorong dengan tangan kanan, bersamaan dengan tarikan
yang tetap pada tenakulum, dorong AKDR tidak boleh bergerak
peganglah terus pada tempatnya. (lihat gambar 19 b)
k. Tarik alat pemasang berlahan-lahan ,dengan demikian akan
meninggalkan Copper T dengan letak yang diinginkan ( lihat
gambar 19 c )

3. Multi Load (ML ) cu 250
a. Setelah pemeriksaan dalam, untuk menentukan bentuk, besar dan
kedudukan rahim.
b. Masukkan spekulum, bersihkan liang senggama dengan larutan
antiseptik, olesi portio dengan jodium 1 %.
c. Kait bibir depan atau bibir belakang portio dengan cunam peluru,
masukkan sonde dan tentukan posisi rahim sekaligus ukuran
dalam rongga rahim( jarak antara mulut luar leher uterus dan
fundus).
d. Jika perlu dilakukan dilatasi dengan hegar nomor 4.
e. Cincin pada alat pemasangsesuaikan dengan ukuran dalam rongga
rahim.
f. Perlahan-lahan masukkan alat pemasang sammpai ML Cu 250
menyentuh fundus uteri .,lihat gambar berikut;

g. Keluarkan alat pemasang dengan perlahan-lahan dan gunting tali
jika terlalu panjang , lihat gambar berikut ;


Cara Pemasangan AKDR/IUD
Persiapan alat yang digunakan dalam pemasangan AKDR/IUD :
1. Bivale speculum
2. Tanekulum(penjepit portio)
3. Sounde uterus(untuk mengukur kedalaman uterus)
4. Forsep
5. Gunting
6. Bengkok larutan antiseptic
7. Sarungtangan steril atau sarung tangan DTT
8. Kasa atau kapas
9. Cairan DTT
10. Sumber cahaya yang cukup untuk penerangan servik
11. AKDR(CuT-380A) atau Progestasert-T yang masihbelum rusak dan terbuka
12. Aligator(penjepit AKDR)

(Menurut Prawirohardjo (2005) Cara pemasangan AKDR atau Progestasert-T
Pemasangan AKDR sewaktu haid dan mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi melalui servikalis.
1. Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan bentuk, ukuran danposisi uterus
2. Singkirkan kemungkinan kehamilan dan infeksi velvik
3. Servik dibersihkan beberapa kali dengan larutan antiseptik
Iinspekulum, servik ditampilkan dan bibir depan servik dijepit dengan cunan servik, penjepit dilakukan kira-kira 2cm dari osteum uteri externum, dengan cunan bergerigi Saturday
4. Sambil menarik servik dengan cunan servik, masukkanlah sounde uterus untuk menentukan arah sumbukanalis dan uterus, panjang kavum uteri, dan posisi osteum uteri internum. Tentukan arah ante atau retroversi uterus. Jika sounde masuk kurang dari 5 cmatau kavumuteri terlalu sempit, insersi AKDR jangan dilakukan
5. Tabung penyalur dengan AKDR di dalamnya dimasukkan melalui kanalis servikalis sesuai dengan arah dan jarak yang didapat pada waktu pemasangan sounde. Kadang-kadang terdapat tahanansebelum fundus uteri tercapai. Dalam hal demikian pemasangan diulangi
6. AKDR dilepaskan dalam kavum uteri dengan cara menarik keluar tabung penyalur atau dapat pula dengan mendorong penyalur ke dalamkavumuteri, cara pertama agaknya dapat mengurangi perforasi oleh AKDR
7. Tabung dan penyalur kemudian dikeluarkan, filamen AKDRditinggalkan 2-3cm.
2.15 Cara mengeluarkan AKDR
Siapkan alat-alat seperti pada pemasangan , beritahukan pada akseptor
bahwa hal ini tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Cuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih.
b. Pasang sarung tangan steril.
c. Ambillah korentang dari tempatnya yang steril, kemudian bersihkan
vulva dengan kapas yang telah direndam dengan lysol.
d. Pasanglah spekulum steril kedalam vagina dan carilah letak benangnya.
e. Apabila kelihatan, peganglah benang tersebut dengan korentang dan
tariklah perlahan-lahan.

Cara Pencabutan AKDR :
1. Mengeluarkan AKDR lebih mudahjika dilakukan sewaktu haid
2. Inspikulo filamen ditarik perlahan-lahan,jangan sampai putus AKDR-nya akan ikut keluar perlahan-lahan. Jika AKDR tidak ikut keluar dengan mudah, lakukan sounde uterus, sehingga osteum uteri internum terbuka. Sounde diputus 900 perlahan-lahan. Selanjutnya AKDR dikeluarkan seperti di atas
3. Jika filamen tak tampak atau putus, AKDR dapat dikeluarkan ddengan mikro kuret. Kadang-kadang diperlukan anastesi paraservikal untuk mengurangi rasa nyeri
4. Dilatasi kanalis servikalis dapat dilakukan dengan dilator atau tabung laminaria
5. AKDR Lippes tidak perlu dikeluarkan seara berkala, jika posisinya baik, tidak ada efek samping, dan pasien masih mau memakainya. AKDR tersebut dibiarkan saja intra uteri. Hanya AKDR tembaga perlu dikeluarkan dan digant secara periodik(2-3tahun), sedang Progestasert-T 1-2 tahun.
2.16 Efek samping AKDR
Menurut (Sarwono. 2006), antara lain :
• Perubahan siklus haid ( siklus haid umunya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan )
• Haid lebih lam dan banyak
• Perdarahan (spotting) antar menstruasi
• Saat haid lebih sakit

Menurut (Martosewojo, samiarti. 1992) efek samping yang ada diantaranya adalah :
1. Perdarahan
a. Waktu menstruasi relatif lebih banyak
b. Sedikit-sedikit ( spoting ) di luar masa haid.
c. Diluar haid yang banyak.
2. Eksplusi.
3. Nyeri.
4. Keluhan suami

Menurut (Hartanto, 2004) :
a. Saat Insersi
Rasa sakit/nyeri, muntah, keringat dingin dan syncope, serta perforasi uterus.
b. Setelah Insersi
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan banyak, dan perdarahan (spotting) antar menstruasi dan saat haid lebih sakit.

Efek Samping AKDR antara lain :
A. Spoting
Keluarnya bercak-bercak darah diantara siklus menstruasi, spoting akan muncul jika capek dan stress. Perempuan yang aktif sering mengalami spotting jika menggunakan kontrasepsi AKDR (Republika, 2007).
B. Perubahan Siklus Menstruasi
Setelah pemasangan AKDR siklus menstruasi menjadi lebih pendek. Siklus menstruasi yang muncul lebih cepat dari siklus normal rata-rata yaitu 28 hari dengan lama haid 3 – 7 hari, biasanya siklus haid berubah menjadi 21 hari.
C. Amenore
Tidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih. Penanganan efek samping amenore adalah memeriksa apakah sedang hamil, apabila tidak, AKDR tidak dilepas, memberi konseling dan menyelidiki penyebab amenorea apabila dikehendaki. Apabila hamil, dijelaskan dan disarankan untuk melepas AKDR apabila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR tidak dilepas. Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilan tanpa melepas AKDR maka dijelaskan adanya resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilan harus lebih diamati dan diperhatikan
D. Dismenorhea
Munculnya rasa sakit menstruasi tanpa penyebab organik. Untuk penanganan dismenorhe adalah memastikan dan menegaskan adanya penyakit radang panggul (PRP) dan penyebab lain dari kekejangan. Menaggulangi penyebabnya apabila ditemukan. Apabila tidak ditemukan penyebabnya diberi analgesik untuk sedikit meringankan. Apabila klien mengalami kejang yang berat, AKDR dilepas dan membantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.

E. Menorrhagea
Perdarahan berat secara eksesif selama masa haid atau menstruasi. Memastikan dan menegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan bekelanjutan serta perdarahan hebat, melakukan konseling dan pemantauan. Memberi Ibuprofen (800mg, 3 x sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan memberikan tablet besi (1 tablet setiap hari selama 1-3 bulan). AKDR memungkinkan dilepas apabila klien menghendaki. Apabila klien telah memakai AKDR selama lebh dari 3 bulan dan diketahui menderita anemi (Hb <7g/%) dianjurkan untuk melepas AKDR dan membantu memilih metode lain yang sesuai.
F. Fluor Albus
Penggunaan AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial yaitu keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.
G. Pendarahan Post Seksual
Pendarahan post seksual ini disebabkan karena posisi benang AKDR yang menggesek mulut rahim atau dinding vagina sehingga menimbulkan pendarahan, akan tetapi pendarahan yang muncul ini jumlahnya hanya sedikit, pada beberapa kasus efek samping ini menjadi pembenar bagi akseptor untuk melakukan drop out, terutama disebabkan dorongan yang salah dari suami.

Efek samping semu oleh AKDR diantaranya adalah :
1. AKDR tidak menyebabkan kanker
2. AKDR bukanlah alat untuk menggugurkan kandungan
3. AKDR tidak menyebabkan bayi cacat
4. AKDR tidak berjalan – jalan di dalam tubuh
5. AKDR tidak merintangi hubungan kelamin
6. AKDR tidak menyebabkan turunya berat badan
2.17 Penanganan efek samping AKDR
Menurut (Martosewojo, samiarti. 1992) Cara penanggulangan akibat efek samping AKDR :
1. Bila terjadi akibat samping seperti pada butir 1a, 1bdan 1c ==> rujuk.
2. Reinsersi AKDR yang cocok ukurannya.
3. Pemberian analgesik sesuai ketentuan.
4. Bila disebabkan gangguan benang yang yang menusuk dapat didorong
kebagian samping atas mulut rahim ( fornix) atau benang dipendekkan
seperlunya

Menurut Saefuddin(2004).Penanganan efek samping AKDR(Cu T-380A)
a. Amenora
• Periksa apakah sedang hamil, apbila tidak, jangan lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenoreaapabila diketahui. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR bila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan dilepas.Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya tanpa melepas AKDR jelaskan ada resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilanharus lebih diamati dan diperhatikan
• Kejang
Pastikan dan tegaskanlah adanya PRP dan penyebab ain dari kekejangan. Tanggulangi penyebabnya apabila ditemuka. Apabila tidak ditemukan penyebabnya beri analgesik untuk sedikt meringankan. Apabila klien menglami kejang yang berat, lepaskan AKDR dan bantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.
• Perdarahan pervagina yang hebat dan tidak teratur
Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamiolan ektopik. Apabila tidak ada kelainan potologis, perdarahan berkelanjutan serta prdarahan hebat,lakukan konseling dan pemantauan. Beri ibu profen(800mg, 3x sehriselama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi(1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3bulan).
• Benang yang hilang pastikan adanya kehamilan atau tidak. Tanyakan apakah AKDR terlepas. Apabila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas, berikan kondom, periksa talinya di dalam saluran endoservik dan kavum uteri(apabila memungkinkan adanya peralatan dan tenaga terlatih) setelah masa haid briutnya. Apabila tidak ditemukan rujk ke dokter, lakukan x-ray atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan AKDR yang hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantulah klien menentukan metode lain.
• Adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya PRP
Pastikan pemeriksaan untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila ditemukan menderita atau sangat dicurigai menderita gonorhoe atau infeksi klamidal, lakukan pengobatan yang memadai. Bila PRP, obati dan lepas AKDR sesudah 48 jam. ApabilaAKDR dikeluarkan beri metode lain sampai masalahnya teratasi.

Menurut Direktorat Pelayanan Medis KB.1984. Penanggulangan efek samping AKDR adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan oleh AKDR
a. Bentuk gejala/keluhan :
- Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasa (Menoragia)
- Perdarahan di luar haid (Metroragia)
- Perdarahan yang berupa tetesan (Spotting)
b. Penyebab gejala/keluhan :
• Diperkirakan karena kerja enzim yang terkonsentrasi di jaringan selaput lender rahim (endometrium). Enzim ini bersifat fibrionolitik (menghancurkan fibril).
Catatan : Fibrin adalah zat yang berguna untuk pembekuan darah.
• Factor mekanik yaitu perlukaan selaput lender rahim karena kontraksi rahim. Disebabkan karena adanya ketidakserasian antara besarnya AKDR dan rongga rahim (incompatibility).
c. Penanggulangan dan pengobatan :
KIE:
o Penjelasan sebab terjadinya.
o Gangguan haid berlebihan memang akan terjadi pada 3 bulan pertama pemakaian AKDR.
o Untuk menoragia segera menghubungi petugas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
o Pada pemakaian AKDR tembaga biasanya tidak menimbulkan perdarahan yang lama dan banyak.
Tindakan medis :
o Pemberian vitamin, koagulasi (obat untuk pembekuan darah), zat besi dll
Dalam hal ini bisa diberikan :
- Vit. K : 3 x 1 tablet sehari (3-5)
- Vit. C : 3 x 1 tablet sehari (3-5)
- Adona : 3 x 1 tablet sehari (3-5)
o Penggantian AKDR
o Apabila tindakan poin 1 & 2 belum menolong, dilakukan pencabutan AKDR dan diganti dengan cara kontrasepsi lainnya.
Catatan khusus :
- Dalam keadaan normal, perdarahan pada waktu haid 35 cc, pada pemakaian AKDR bisa bertambah antara 20 – 30 cc
2. Infeksi oleh AKDR
a. Bentuk gejala/keluhan :
 Nyeri di daerah perut bawah
 Keputihan yang berbau
 Demam
 Nyeri pada waktu bersetubuh
b. Penyebab gejala :
o Peradangan bisa terjadi akibat pemasangan yang tidak steril
o Peradangan bisa juga terjadi pada waktu pemasangan saja atau setiap saat selama memakai AKDR
c. Penanggulangan dan pengobatan :
KIE :
- Penjelasan sebab terjadinya.
- Segera menghubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Tindakan medis :
- Pengobatan dengan antibiotika broad spectrum, misal :
• Penicillin : 3 x 500 mg 3 – 5 hari (penbritin, amicilin dll)
• Teramycin : 3 x 500 mg 3 – 5 hari
• Erythromycin : 3 x 500 mg 3 – 5 hari
Atau
• Penicillin : 800.000 u/hari 3 – 5 hari
• Teramycin injeksi : 50 mg/hari 3 – 5 hari
• Garamycin injeksi : 80 mg/hari 3 – 5 hari
- Bila telah dilakukan pengobatan 5 – 7 hari tigak berhasil, AKDR di cabut dang anti cara kontrasepsi yang lain.
Catatan khusus :
Injeksi dapat berupa :
- Radang liang senggama (vaginitis)
- Radang leher rahim (cervicitis)
- Radang selaput lender rahim (endometritis)
- Radang selaput sel telur (salphingitis/adnexitis)
- Radang panggul (PID=Pelvis Inflamatory Disease)
- Abses
3. Keputihan oleh AKDR
a. Bentuk gejala/keluhan :
- Dapat timbul setelaha pemasangan AKDR.
- Keluar cairan berwarna putih dari vagina.
b. Penyebab gejala :
• Reaksi dari endometrium karena adanya AKDR di dalam kandung rahim (benda asing).
• Adanya infeksi yang terbawa pada waktu pemasangan AKDR.
c. Penanggulangan & pengobatan :
KIE :
Diberikan penerangan bila keputihan yang terjadi adalah sedikit dan tidak perlu dirisaukan, karena hal tersebut adalah gejala biasa, serta diberikan penjelasan sbb:
• Keputihan bening tidak berbau tidak berbahaya, akan berkurang setelah 3 bulan
• Kalau ada bau, keruh/kekuningan harus diperiksakan kepada dokter.
Tindakan medis :
• Periksa dalam
• Bila keputihan banyak agar diberikan obat vaginal yang tersedia, missal albotil
• Dilihat apakah ada erosi portio, bila ada diobati dengan albotil
• Bila dengan pengobatan tidak menolong, AKDR dicabut dan diganti cara kontrasepsi lain.
Catatan khusus :
 Keputihan dapat juga disebabkan oleh penyakit :
- Infeksi panggul
- Candidiasis (infeksi jamur candida)
- Trichomoniasis (infeksi jamur trichomonas)
- Vaginitis spesifik (infeksi liang senggama oleh gonoroe)
Dalam hal ini diberikan pengobatan infeksi.
4. Ekspulsi AKDR
b. Bentuk gejala/keluhan :
- Bila ada AKDR teraba di dalam vagina (bisa seluruh AKDR atau sebagian)
- Dapat terjadi sewaktu – waktu, akan tetapi biasanya pada waktu haid berikutnya setelah pemasangan.
- Bisa juga terjadi secara spontan pada bulan pertama pemasangan.
c. Penyebab gejala :
• Karena ukuran AKDR terlalu kecil atau terlalu besar (AKDR yang terlalu kecil lebih tinggi angka ekspulsi dari pada AKDR yang lebih besar)
• Karena letak AKDR yang tidak sempurna di dalam rahim.
d. Penanggulangan & pengobatan :
KIE :
• Pemantapan kembali pemakaian AKDR
Tindakan medis :
• AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR baru yang sesuai dengan ukuran rahim dan cara pemasangan yang baik.
Bila AKDR terlalu kecil -------- ganti yang lebih besar
Bila AKDR terlalu besar -------- ganti yang lebih kecil
Catatan khusus :
 Kemungkinan terjadinya ekspulsi ini sangat di pengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai.
Makin elastic sifatnya makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi.
 Pada waktu muda denga paritas rendah lebih sering terjadi ekspulsi disbanding dengan wanita yang lebih tua denga paritas lebih tinggi
5. Perforasi/Translokasi oleh AKDR
a. Bentuk gejala/keluhan :
- Bisa tanpa gejala
- Biasanya disertai rasa nyeri dan perdarahan
- Pada pemeriksaan ginekologi :
o Benang tidak ditemukan
o Sewaktu dilakukan sondage, tidak ditemukan AKDR dalam rahim
Perforasi terjadi kira – kira 1 ‰ pemakai AKDR
b. Penyebab gejala :
• Karena tindakan yang terlalu kasr pada waktu pemasangan AKDR
• Pada waktu pemasangan AKDR mengalami kesulitan sehingga dilakukan dengan paksaan
• Karena memasukkan alat pendorong (insetor) ke dalam rongga rahim dengan alat yang salah
c. Penanggulangan & pengobatan :
KIE :
• Penjelasan sebab terjadinya
• Bila lipesloop yang perforasi dan tidak ada keluhan, tidak perlu segera dikeluarkan, karena tidak menimbulkan reksi jaringan.
• Bila AKDR tembaga atau bentuk AKDR tertutup yang perforasi, sebaiknya segera diangkat/dikeluarkan, karena dapat mengakibatkan perlekatan sampai ileus.
Tindakan medis :
• Memastikan terjadinya perforasi denga sondage.
• Merujuk ke RS untuk pemeriksaan dan pertolongan lebih lanjut.
Pemeriksaan tersebut berupa :
- Bila pada pemeriksaan dengan sondage tidak ditemukan AKDR,
- Bila pada pemeriksaan dengan sondage tidak ditemukan AKDR, maka dilakukan foto Rontgen kemudian dilanjutkan dengan HSG (Hystero Shalphingo Grafi) apabila bayangan AKDR tidak Nampak,
Atau dengan memasang sebuah AKDR baru, kemudian dibuat foto Rontgen perut/abdomen.
• Mengangkat AKDR dengan cara laparotomi atau cara lain sesuai perkembangan teknologi (misal : laparaskopi atau kuldoskopi)
6. Nyeri waktu haid oleh AKDR
a. Bentuk gejala/keluhan :
- Dysmenorhe (nyeri waktu haid)
b. Penyebab gejala :
• Psychis
• Mungkin disebabkan letak AKDR yang salah atau AKDR tak sesuai dengan rongga rahim (besarnya AKDR yang terlalu besar)
• Kemungkinan lain disebabkan infeksi menahun pada saat kandungan.
c. Penanggulangan & pengobatan :
KIE :
• Pemantapan agar tetap memakai IUD
• Memastikan penyebabnya dengan menganjurkan pemeriksaan dalam
Tindakan medis :
Pengobatan simtomatik (analgetika = anti nyeri dan atau spasmotika = anti mules).
Apabila tidak berhasil, maka pengobatan dilanjutkan sebagai berikut :
• Mengganti AKDR yang baru dan cocok
• Pemberian antibiotika.
7. Nyeri waktu senggama oleh AKDR
a. Bentuk gejala/keluhan :
- Dispareunia (nyeri pada waktu senggama)
b. Penyebab gejala :
• Psychis
• Karena ada infeksi
c. Penanggulangan & pengobatan :
KIE :
• Pemantapan pemakaian AKDR
• Memastikan penyebab dengan menganjurkan pemeriksaan dalam.
Tindakan medis :
Pengobatan dengan antibiotika bila terjadi infeksi.

8. Mules – mules atau rasa nyeri oleh AKDR
a. Bentuk gelaja/keluhan :
- Rasa mules diperut.
Sesudah pemasangan dapat timbul rasa nyeri seperti mules – mules, kadang – kadang dapat menjadi rasa nyeri atau sakit pinggang terutama pada hari – hari pertama pemasangan.
b. Penyebab gejala :
• Psychis
• Kemungkinan disebabkan letak AKDR yang salah atau AKDR tidak sesuai dengan rongga rahim.
c. Penanggulangan & pengobatan :
KIE :
• Pemnatapan agar tetap memakai AKDR
• Memastikan penyebabnya dengan menganjurkan pemeriksaan dalam
Tindakan medis :
• Kalau ringan diberi analgetika (obat anti nyeri), spasmolitika (obat anti mules) atau kombinasi keduanya.
• Kalau berat, dilihat apakah AKDR masih ada di dalam rahim, sebaiknya oleh dokter. Bila AKDR terlihat sedikit, berarti sebagian sudah keluar, maka keluarkanlah AKDR dan ganti AKDR yang baru.
9. Kegagalan pada pemasangan AKDR
a. Bentuk gejala :
- Terjadi kehamilan.
- Frekuensi kehamilan pada pemakaian AKDR 2 – 5 %. Makin lama AKDR terpasang, makin berkurang terjadinya kehamilan.
Pada tahun pertama pemasangan, 2,4 % hamil, tahun kedua 2 %, dan pada tahun selanjutnya 1 %
- Dengan pemasangan AKDR yang dililiti tembaga (Copper-T, Multiload) akan mengurangi kegagalan ini.
b. Penanggualangan :
KIE :
• Dianjurkan segera menghubungi dokter untuk penanggulangan dan penjelasan selanjutnya.
Tindakan medis :
• Bila benang dapat dilihat, dilakukan pengangkatan AKDR (sebaiknya oleh dokter), dengan menarik benangnya perlahan – lahan, sambil menjelaskan kepada pasien bahwa 25 % kemungkinan keguguran spontan.
• Bila pengangkatan AKDR sukar, AKDR dibiarkan di dalm rahim. Selama kehamilan, AKDR berada di luar selaput ketuban, sedangkan bayi berada di dalam selaput ketuban. Oleh karena itu AKDR dan bayi tidak pernah bersinggungan selama kehamilan berlangsung, sehingga tidak perlu dikhawatirkan terjadinya kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Pada waktu persalinan, AKDR akan “lahir” bersama – sama dengan ari – ari.
• Dilaporkan bahwa kehamilan dengan AKDR di dalam rahim, kira – kira 50 % akan mengalami keguguran (abortus) spontan, kemungkinan kelahiran premature, kemungkinan hamil ektopik (5 %), dan 26 % tetap berlangsung cukup bulan (aterm).
• Bila benang tidak terlihat, jangan coba untuk diangkat, sebaiknya pasien dirujuk ke RS.
• Untuk AKDR yang dililit tembaga, yaitu tipe Copper-T (Cu-T) dan MultiLoad (ML) harus diangkat pada triwulan pertama kehamilan.
2.18 Bagaimana cara memeriksa benang IUD :
• datang ke tenaga kesehatan
• memeriksa sendiri dengan cara :
o cuci tangan
o duduk dalam posisi jongkok
o masukan jari ke dalam vagina dan rasakan benang di mulut rahim
o cuci tangan setelah selesai
(Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003 & Alat Bantu Pengambil Keputusan dalam Ber-KB, 2005)


2.19 Tindakan Diagnostik Persangkaan Perforasi AKDR menurut Hartanto (2004) adalah :
Tentukan ada tidaknya kehamilan ?
a. Ada kehamilan : periksa dengan Ultrasonografi
b. Tidak ada kehamilan :
1) Lakukan sondage cavum uteri
2) Sondage positif : AKDR intra –uterine
3) Sondage negatif :
a) X-foto pelvis (AP dan Lateral) dengan sonde in- utero, atau masukan AKDR macam lain intra –uterine.
b) Histerografi
c) Histeroskopi
d) Ultrasonografi
2.20 Penanggulangan Perforasi AKDR menurut Hartanto (2004) :
a. Perforasi partial : keluarkan AKDR
b. Perforasi komplit :
1) Closed devices : harus segera dikeluarkan oleh karena bahaya strangulasi usus.
2) Cu devices : harus segera dikeluarkan oleh karena bahaya timbulnya reaksi inflamasi dan adhesi sekitar AKDR di dalam rongga peritoneum (adhesi omentum).
3) Open –linier devices
Sampai sekarang masih ada 2 pendapat :
Menurut Medical Advisory Panel IPPF, tidak perlu dikeluarkan kecuali bila ada gejala-gejala dan keluhan abdominal. Harus dikeluarkan meskipun tidak ada gejala-gejala dan keluhan abdominal.
2.21 Pengeluaran dan Komplikasi AKDR di Kemudian Hari menurut Hartanto (2004) :
a. Rasa Sakit Perdarahan
1) Merupakan alasan medis utama dari penghentian pemakaian AKDR, yaitu kira-kira 4 -15% dalam 1 tahun. Tetapi menurut penelitian-penelitian, rasa sakit dan perdarahan akan berkurang dengan semakin lamanya pemakaian AKDR.
2) Perdarahan bertambah banyak dapat berbentuk :
a) Volume darah haid bertambah, kecuali pada AKDR yang mengandung hormon.
b) Perdarahan berlangsung lebih lama
c) Perdarahan bercak/ spotting diantara haid.
b. Embedding dan Displacement
AKDR tertanam dalam-dalam di endometrium atau myometrium.
c. Infeksi.
1) Merupakan komplikasi yang paling serius yang berhubungan dengan pemakaian AKDR.
2) Akseptor AKDR mempunyai risiko 2 X lebih besar untuk mendapatkan PID dibandingkan non – akseptor KB.
3) PID adalah suatu istilah luas yang menunjukkan adanya suatu infeksi yang naik dari serviks kedalam uterus, tuba falupi dan ovarium.
4) Komplikasi PID umumnya berat, antara lain dapat menyebabkan sumbatan partial ataupun total pada satu atau kedua tuba falopii, dengan akibat bertambah besarnya kemungkinan insidens kehamilan ektopik dan infertilitas.
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko infeksi :
a) Insersi (terutama dalam 2-4 bulan pertama post-insersi
b) Type/ macam AKDR
c) Penyakit akibat hubungan seks (PHS)
d) Umur
2.22 Kunjungan Ulang
Menurut BKKBN,(2003)
• 1 bulan pasca pemasangan
• 3 bulan kemudian
• setiap 6 bulanberikutnya
• 1 tahun sekali
• bila terlambat haid 1 minggu
• perdarahan banyak dan tidak teratur.
2.23 Angka kegagalan IUD
Menurut Hanafi (2003).
• Belumad IUD yang 100% efektif
• Angka kegagalan untuk:
- IUD pada umumnya: 1-3 kehamilan per 100 wanita per tahun
- Lippes Loop dan First Generation Cu IUD: 2kehamilan per 100 wanita per tahun.
- Second Generation Cu IUD
2.24 KENDALA PEMAKAIAN
Selain karena efek samping / kerugian pemakaian serta kontraindikasi penggunaan IUD, beberapa kendala yang sering dijumpai di lapangan sehingga masyarakat masih enggan menggunakan kontrasepsi IUD / AKDR ini antara lain :
1) Pengetahuan / pemahaman yang salah tentang IUD
Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat berpengaruh terhadap pemakaian kontrasepsi IUD. Dari beberapa temuan fakta memberikan implikasi program, yaitu manakala pengetahuan dari wanita kurang maka penggunaan kontrasepsi terutama IUD juga menurun. Jika hanya sasaran para wanita saja yang selalu diberi informasi, sementara para suami kurang pembinaan dan pendekatan, suami kadang melarang istrinya karena faktor ketidaktahuan dan tidak ada komunikasi untuk saling memberikan pengetahuan.
2) Pendidikan PUS yang rendah
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan pasangan suami - istri yang rendah akan menyulitkan proses pengajaran dan pemberian informasi, sehingga pengetahuan tentang IUD juga terbatas.
3) Sikap dan Pandangan negatif masyarakat
Sikap ini juga berkaitan dengan pengetahuan dan pendidikan seseorang. Banyak mitos tentang IUD seperti dapat mengganggu kenyamanan hubungan suami-istri, mudah terlepas jika bekerja terlalu keras, menimbulkan kemandulan, dan lain sebagainya.
4) Sosial budaya dan ekonomi
Tingkat ekonomi mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi. Hal ini disebabkan karena untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang diperlukan akseptor harus menyediakan dana yang diperlukan. Walaupun jika dihitung dari segi keekonomisannya, kontrasepsi IUD lebih murah dari KB suntik atau pil, tetapi kadan orang melihatnya dari berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali pasang. Kalau patokannya adalah biaya setiap kali pasang, mungkin IUD tampak jauh lebih mahal. Tetapi kalau dilihat masa / jangka waktu penggunaannya, tentu biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan IUD akan lebih murah dibandingkan KB suntik ataupun pil. Untuk sekali pasang, IUD bisa aktif selama 3 - 5 tahun, bahkan seumur hidup / sampai menopause. Sedangkan KB Suntik atau Pil hanya mempunyai masa aktif 1-3 bulan saja, yang artinya untuk mendapatkan efek yang sama dengan IUD, seseorang harus melakukan 12-36 kali suntikan bahkan berpuluh-puluh kali lipat.
2.25 INFORMASI UMUM
Menurut Saefuddin(2004)
• AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan
• AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama beberapa bulan pertama.
• Kemungkinan terjadi perdarahan(spotting) beberapa hari setelah pemasangan.
• Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak
• AKDR mungkin dilepas setiap saat atas khenda












BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Indonesia pemerintah telah merencanakan dan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yang diadakan untuk membina akseptor sekaligus mencapai sasaran/fungsi yang telah ditetapkan untuk memberi konstribusi bag tercapainya upaya mewujudkan keluarga berkualitas.
Adapun pengertian dari KB yaitu tindakan yang membantu individu atau pasngan untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval kelahiran, mengontrol kartu keturunan dalam hubungan dengan umur pasanngan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga(Hartanto, 2003).
Dalam pelaksanaan program KB biasanya digunakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mengatur /mengendalikan pertumbuhan penduduk khususnya di Indonesia.
Pengertian dari kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi yaitu bertemunya sel sperme dan ovum. Dalam pelayanan KB ada berbagaimacam cara untuk mencegah konsepsi salah satunya dengan menggunakan AKDR.
Dalam penggunaan AKDR juga terdapat manfaat, keuntungan serta kerugian dari penggunaan AKDR tersebut.
Masalah yang timbul dari penggunaan AKDR tersebut juga diharapkan bisa teratasi dengan beberapa cara antara lain dengan memperhatikan cara pemakaian yang bena, efek samping serta konseling bagi pengguna oleh tenaga kesehatan.
3.2 Saran
1. Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR
Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan di pakai dengan cara bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2. Bagi tenaga kesehatan
• Sebagai tenaga kesehatan hendakna meningkatkan keterampilannya memasang AKDR yang baik dan sesuai prosedur.
• Sebelum memasang AKDR pada klien jangan lupa untuk melakukan infomconsent pada klien.


DAFTAR PUSTAKA
Pedoman KB IBI, Pengurus pusat Ikatan Bidan indonesia, Jakarta 1992.
Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan KB, Departeman Kesehatan RI, Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan
Keluarga , Jakarta 1993
Albahri, Dahlan M, 1994, Kamus Modern, Arkola, Yogyakarta.
Birang Avandi, Enriquito R.Lu, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Bina
Pustaka, Jakarta.
BKKBN Pusat, 2005, Upaya Peningkatan Pengguna Kontrasepsi IUD
BBKBN, 2001, Kebijakan Teknis Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi Melalui
Program KB Nasional, Jakarta.
BKKBN, 1992, Panduan Konseling KB Bagi PPKB, SUB PPKBD, Kader, Jakarta.
BKKBN, 2004, Panduan Pengelolaan Program KB, Jakarta.
BKKBN, 2005, Kebijakan Nasional Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Dalam
Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta.
Cunningham,dkk. (1995). Obstetri Williams. Jakarta: EGC
Direktorat Pelayanan Medis keluarga Berencana. 1984. Penanggulangan efek samping
kontrasepsi. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Hanifa Wiknjosastro, 2005, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo,
Jakarta.
Hartanto Hanafi. (2003). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: CV. Mulia Sari
Prawirohardjo, Sarwono. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: YBP-SP
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP
http://www.google.co.id/AKDR/
http://www.google.co.id/IUD/